Penampakan Langka Ular Piton Raksasa Melata di Jalanan Tandus, Ahli Ekologi Terkejut

Liputan6.com, Jakarta Pada akhir September lalu, sebuah kejadian langka berhasil terekam di Taman Nasional Gawler Ranges, Australia Selatan. Seorang ahli ekologi spesialis reintroduksi satwa liar, Tali Moyle, dikejutkan oleh penampakan ular piton raksasa yang melata di tengah jalanan tandus.

Ular besar tersebut diidentifikasi sebagai piton karpet barat daya (Morelia imbricata), spesies yang jarang terlihat di wilayah tersebut. Kehadiran reptil berukuran masif ini melintasi jalanan yang sepi menjadi pemandangan yang menakjubkan sekaligus mengingatkan akan kekayaan satwa liar di pedalaman Australia.

Dilansir Liputan6.com dari laman ftw.usatoday, Kamis (30/10/2025), video penampakan tersebut menunjukkan bagaimana ular piton itu bergerak perlahan namun pasti, membentang hampir di sebagian besar lebar jalan sebelum akhirnya menghilang ke semak-semak.

Penampakan ular piton raksasa ini terjadi saat Tali Moyle sedang menjalankan tugasnya di Taman Nasional Gawler Ranges pada akhir September. Sebagai seorang ahli ekologi, Moyle memiliki keahlian khusus dalam reintroduksi satwa liar.

Moyle kemudian membagikan rekaman penemuannya melalui postingan Facebook pada 10 Oktober, yang dengan cepat menyebar dan menjadi viral. Kejadian di Australia Selatan ini dianggap langka karena piton karpet tidak sering dijumpai di area Taman Nasional Gawler Ranges.

Ular yang terlihat melata di jalanan tandus tersebut telah diidentifikasi sebagai Morelia imbricata, atau lebih dikenal sebagai piton karpet barat daya. Spesies ini merupakan salah satu jenis piton yang mendiami wilayah Australia.

Meskipun ukuran pasti ular yang terekam tidak diketahui, diperkirakan sangat besar karena membentang hampir di sebagian besar jalan. Piton karpet barat daya sendiri diketahui dapat mencapai panjang lebih dari 2,7 meter atau sekitar 9 kaki. Piton ini memiliki pola khas pada kulitnya yang membantunya berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya.

Piton karpet barat daya umumnya hidup di petak-petak semak belukar dan mencari makan mamalia kecil, burung, serta sesekali reptil lain. Mereka adalah pemburu oportunistik yang memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Ular ini sebagian besar aktif di malam hari (nokturnal), namun kadang-kadang terlihat berjemur di bawah sinar matahari atau bergerak di siang hari. Mereka menemukan tempat berlindung di rongga pohon, celah batu, atau bahkan liang hewan lain untuk bersembunyi dan beristirahat.

Melansir laman Miami Herald, meski penampakan ini menarik, otoritas Taman Nasional mengeluarkan peringatan penting kepada masyarakat. Mereka merekomendasikan untuk selalu menjaga jarak saat mengamati hewan di habitat aslinya.

Peringatan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan baik bagi manusia maupun satwa liar itu sendiri. Interaksi yang tidak tepat dapat membahayakan kedua belah pihak.

Organisasi tersebut juga menegaskan bahwa rekaman penampakan ular piton raksasa ini diambil dengan aman oleh seorang ahli ekologi profesional. Ahli tersebut memiliki pelatihan khusus dalam perawatan hewan, sehingga dapat mendekat tanpa menimbulkan risiko.

Di mana penampakan ular piton raksasa ini terjadi?

Penampakan ular piton raksasa ini terjadi di Taman Nasional Gawler Ranges, Australia Selatan.

Siapa yang menyaksikan penampakan ular piton raksasa tersebut?

Ular tersebut disaksikan oleh Tali Moyle, seorang ahli ekologi yang berspesialisasi dalam reintroduksi satwa liar.

Jenis ular apa yang terlihat melata di jalanan tandus?

Ular yang terlihat diidentifikasi sebagai Morelia imbricata, atau piton karpet barat daya.

Berapa perkiraan ukuran ular piton karpet barat daya?

Piton karpet barat daya dapat mencapai panjang lebih dari 2,7 meter (9 kaki).

Apa imbauan dari otoritas taman terkait penampakan satwa liar?

Otoritas taman merekomendasikan untuk selalu menjaga jarak yang terhormat saat mengamati hewan di habitat aslinya.