Liputan6.com, Jakarta Mengemudi di jalan raya yang penuh polusi dan debu sering kali menjadi tantangan bagi kesehatan mata anda. Meskipun tampak sepele, iritasi mata akibat paparan elemen-elemen ini bisa berdampak signifikan, mengganggu kenyamanan dan fokus saat berkendara.
Mata yang terasa kering, gatal, atau merah adalah gejala umum yang sering diabaikan, padahal bisa memengaruhi kemampuan anda untuk melihat dengan jelas dan bereaksi dengan cepat terhadap kondisi jalan. Untuk menjaga kesehatan mata dan memastikan keselamatan selama perjalanan, penting untuk memahami cara mengatasi dan mencegah iritasi yang disebabkan oleh polusi dan debu.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti penggunaan pelindung mata dan menjaga kebersihan, anda dapat meminimalkan risiko iritasi dan menjaga penglihatan tetap optimal. Panduan ini akan memberikan tips praktis yang dapat diterapkan sehari-hari untuk melindungi mata dari dampak buruk polusi dan debu saat berkendara, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu(26/10/2024).
Penghuni rumah susun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mengeluhkan adanya polusi batu bara di hunian yang mereka tempati. Hal ini mengakibatkan para penghuni mengalami penyakit gatal-gatal, ISPA, hingga iritasi mata. Debu batu bara tertiup angin dar...
1. Pakai Pelindung Mata
Untuk menjaga mata dari polusi dan debu, penggunaan kacamata pelindung merupakan metode yang sangat efektif. Kacamata ini tidak hanya berfungsi melindungi mata dari partikel kecil, tetapi juga membantu mengurangi paparan angin yang dapat menyebabkan mata kering. Pilih kacamata dengan lensa berperlindungan UV agar mata terlindungi dari sinar matahari yang merusak.
2. Cuci Mata Menggunakan Cairan Khusus
Apabila Anda sering mengemudi di daerah berdebu, sangat penting untuk mencuci mata dengan tetes mata yang diformulasikan khusus untuk mengatasi iritasi. Produk ini efektif dalam membersihkan debu dan kotoran yang masuk ke mata serta meredakan rasa gatal dan perih. Pastikan memilih tetes mata yang terbuat dari bahan alami dan tidak mengandung pengawet untuk pemakaian jangka panjang.
3. Jangan Gosok Mata
Ketika debu masuk ke mata, reflek awal yang sering dilakukan adalah mengucek mata. Namun, tindakan ini dapat memperburuk iritasi dan memicu infeksi. Sebagai gantinya, tutup mata sebentar untuk memberikan waktu istirahat. Apabila rasa gatal atau perih tidak mereda, segera gunakan tetes mata atau bilas dengan air bersih untuk membersihkannya.
4. Periksa Visor Helm Agar Tetap Jernih
Untuk pengendara sepeda motor, visor helm berfungsi sebagai pelindung utama mata dari debu dan polusi. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga visor helm agar tetap bersih dan bebas dari goresan. Visor yang kotor atau buram dapat menghalangi pandangan dan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Jika visor sudah sangat rusak, sebaiknya segera diganti dengan yang baru.
5. Mata Tetap Lembap
Sering terpapar angin dan polusi dapat membuat mata menjadi kering. Untuk mengatasi mata kering saat mengemudi, penting untuk memastikan mata tetap terhidrasi dengan baik. Selain menggunakan tetes mata, minum air putih yang cukup juga dapat membantu menjaga kelembapan mata dari dalam. Mata yang terhidrasi dengan baik akan lebih tahan terhadap iritasi yang disebabkan oleh polusi dan debu.
6. Hubungi Dokter Jika Iritasi Tidak Reda
Apabila setelah berkendara dan melakukan perawatan mandiri iritasi mata tetap berlanjut, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata. Iritasi yang tak kunjung membaik bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih serius, seperti infeksi mata atau alergi. Dokter mata dapat memberikan diagnosis yang akurat serta perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah mata yang Anda alami.
Polusi dan debu saat berkendara merupakan tindakan yang sulit dihindari, terutama di kota besar. Namun, dengan perawatan dan pencegahan yang tepat, iritasi mata dapat diatasi sehingga mata tetap sehat dan penglihatan tidak terganggu. Gunakan kacamata pelindung, hindari mengucek mata, dan pastikan selalu menjaga kebersihan alat pelindung seperti helm untuk menjaga kesehatan mata Anda.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence