Marc Marquez, pembalap anyar dari Ducati Lenovo Team, langsung menjadi sorotan pada tes pramusim MotoGP 2025 yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia. Pada hari pertama tes, Rabu (5/2/2025), Marquez mencatat waktu tercepat kedua dengan 1:57.606, menunjukkan betapa cepatnya dia beradaptasi dengan Desmosedici GP25.
Kecepatan yang ditunjukkan oleh pembalap asal Spanyol yang berusia 31 tahun ini bukanlah satu-satunya hal yang menarik perhatian. Kerja sama antara Marquez dan rekan satu timnya, Pecco Bagnaia, juga berjalan dengan sangat lancar, di mana mereka saling memberikan umpan balik yang konsisten dan mendukung satu sama lain dalam pengembangan motor.
Ini mengindikasikan potensi besar Marquez dalam persaingan untuk merebut gelar juara dunia kesembilan. Kepada Crash.net, juara dunia delapan kali ini mengatakan bahwa dia langsung merasa nyaman saat mengendarai GP25, "seolah-olah dirinya tidak pernah rehat selama dua bulan sepanjang musim dingin."
Marquez Beradaptasi Cepat dengan GP25
"Pada run pertama, saya sudah merasa sangat nyaman dengan motor ini, seolah saya tidak melewati dua bulan tanpa naik motor MotoGP. Ini bikin segalanya lebih mudah, karena ketika dapat sensasi itu, Anda lebih tepat dalam berkomentar. Ini super penting, karena Anda menjajal banyak perangkat," ujar Marquez.
Pernyataan tersebut menggambarkan betapa cepatnya Marquez dalam menyesuaikan diri dengan motor baru serta karakteristiknya. Marquez mampu memberikan umpan balik yang terperinci dan tepat untuk mendukung tim dalam mengembangkan motor. Dalam konteks ini, ia juga terus berkolaborasi dengan Bagnaia.
"Hal yang sangat positif adalah saya dan Pecco memberikan komentar yang sama sekali lagi. Di dalam tim, kami berdua mulai bekerja ke arah yang berbeda tetapi mencoba menemukan tujuan yang sama. Mari kita lihat. Selangkah demi selangkah kami mencoba menemukan keseimbangan motor," jelasnya.
Metode Kerja Berbeda Namun Saling Memberikan Masukan
Kemiripan komentar antara Marquez dan Bagnaia jelas membantu Ducati dalam menentukan arah pengembangan motor mereka. Dengan kesamaan ini, Ducati tidak perlu khawatir tentang perbedaan gaya balap antara kedua pembalap tersebut, sehingga proses pengembangan dapat berjalan lebih lancar dan efisien. Kesepahaman ini membuat tim dapat fokus pada peningkatan performa motor secara keseluruhan tanpa harus mengatasi masalah perbedaan pandangan dari Marquez dan Bagnaia.
Meskipun Marquez dan Bagnaia memiliki gaya balap yang berbeda, mereka tetap mampu berkolaborasi dengan baik demi mencapai tujuan yang sama. Mereka saling mendukung dan bertukar informasi penting untuk mengoptimalkan performa motor yang digunakan. Kerja sama ini menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas motor yang mereka kendarai, serta memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan dengan lebih solid dan terkoordinasi.
"Ketika punya motor baru, Anda harus cari keseimbangan motor, harus menemukan hal-hal berbeda. Atas alasan ini, kami bekerja dengan cara berbeda, tetapi kami berbagi banyak komentar. Kami tampak punya banyak waktu dalam tiga hari, tetapi sejatinya ini tidak banyak. Super singkat," tutup Marquez.
Sumber: Crashnet
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.net