Kenapa Tanaman Disemuti? Ini Cara Mengatasi dan Mencegah Semut Datang Lagi

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa tanaman kesayanganmu tiba-tiba dikerumuni semut? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami masalah yang sama. 

Kehadiran semut pada tanaman seringkali menjadi tanda adanya masalah lain yang perlu segera diatasi. Terkadang, semut pada tanaman, terutama pada tanahnya, bisa menganggu tumbuhnya tanaman.

Semut-semut ini datang bukan tanpa alasan. Mereka tertarik pada sesuatu yang ada di tanamanmu. Nah, apa sebenarnya yang membuat tanaman jadi incaran semut? Dan bagaimana cara mengusir mereka tanpa merusak tanaman? 

Berikut jawaban kenapa tanaman disemutin dan  solusi praktis untuk mengatasi serta mencegahnya datang lagi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (8/7/2025).

Wisata kebun hidroponik ini menyuguhkan tempat rekreasi sekaligus wahana edukatif. Di lokasi ini, wisatawan tidak hanya dimanjakan oleh pemandangan hijau sayuran dengan udara segar khas pegunungan, namun bisa mendapatkan informasi bagaimana berkebun ...

Keberadaan Hama Lain

Tanaman sering dikerumuni semut karena beberapa alasan utama. Yang paling umum adalah keberadaan hama lain seperti kutu daun, kutu putih, atau tungau. Semut sangat menyukai "honeydew," yaitu cairan manis yang dikeluarkan oleh hama-hama ini. Jadi, bisa dibilang, kehadiran semut adalah indikasi adanya masalah hama yang lebih besar pada tanamanmu.

Kelembapan Tinggi

Kelembapan yang tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan aktivitas semut pada tanaman. Semut, seperti semut yang suka lembap, tertarik ke area dengan kelembapan dan kelembapan tinggi, dan tanaman dapat menjadi sumber kelembapan tersebut.

Biasanya, semut-semut ini bersarang di dalam tanah (atau bahkan di dalam tanaman) dan sulit untuk diperhatikan jika koloninya kecil. Seiring waktu, koloni ini tumbuh lebih besar, dan itulah sebabnya semut-semut itu tampaknya tiba-tiba muncul di tanamanmu.

Jenis Tanaman

Selain hama dan kelembapan, beberapa jenis tanaman secara alami memiliki getah manis dan lengket yang menarik perhatian semut. Dalam beberapa kasus, semut bahkan bisa berperan positif dalam proses penyerbukan dengan membantu menyebarkan serbuk sari antar tanaman. Namun, secara umum, kehadiran semut pada tanaman lebih sering menjadi pertanda masalah daripada manfaat.

Setelah mengetahui penyebabnya, saatnya membersihkan semut dari tanamanmu. Ada beberapa metode yang bisa kamu coba, di antaranya:

• Mengganti Tanah: Ini adalah cara paling efektif untuk menghilangkan semut dan telur-telurnya. Caranya, keluarkan tanaman dari pot. Buang semua tanah lama. Bilas akar tanaman dengan air bersih untuk memastikan tidak ada semut atau telur yang tersisa. Tempatkan tanaman dalam pot dengan tanah yang baru dan bersih.
• Membiarkan Tanah Kering: Jika tanamanmu cukup kuat, kamu bisa mencoba membiarkan tanah mengering sepenuhnya selama beberapa hari. Semut tidak suka kondisi kering dan akan mencari tempat lain untuk bersarang. 

Pastikan kamu memilih metode yang paling sesuai dengan jenis tanamanmu. Jika kamu ragu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli tanaman atau petani lokal.

Undang Serangga Lain

Salah satu cara alami untuk mencegah semut datang adalah dengan mengundang serangga lain yang bermanfaat ke kebunmu. Misalnya, ladybug dan larva ladybug sangat menyukai kutu daun, yang merupakan salah satu sumber makanan utama semut. Dengan adanya predator alami ini, populasi semut akan terkontrol secara alami.

Semprotkan Minyak Alami

Minyak alami seperti minyak neem, minyak tea tree, minyak peppermint, dan minyak citrus dapat menjadi solusi efektif untuk mengusir semut. Semprotkan minyak ini di sekitar tanah dan pangkal tanaman secara teratur. Aroma kuat dari minyak-minyak ini akan membuat semut enggan mendekat.

Hindari Menyiram Berlebihan

Tanah yang terlalu lembap sangat disukai semut untuk bersarang. Oleh karena itu, hindari menyiram tanaman secara berlebihan. Pastikan tanah memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang. Gunakan pot dengan lubang di bagian bawah untuk membantu mengeluarkan kelebihan air.

Pilih Tanah Tertentu

Semut lebih menyukai jenis tanah tertentu, seperti tanah liat yang padat. Tanah ini memudahkan mereka untuk membuat terowongan dan sarang di dalam tanah. Jika memungkinkan, pilih jenis tanah yang tidak disukai semut, tetapi tetap cocok untuk tanamanmu.

Tempatkan dengan Benar

Jauhkan pot tanaman dari tanah secara langsung. Kamu bisa meletakkan pot di atas batu bata, rak, atau meja. Dengan begitu, semut akan kesulitan untuk mencapai tanamanmu.

Tanam Tanaman yang Dibenci Semut

Beberapa jenis tanaman memiliki aroma yang tidak disukai semut, seperti lavender, mint, dan rosemary. Menanam tanaman-tanaman ini di sekitar tanaman kesayanganmu dapat membantu mengusir semut secara alami.

Pastikan Kebun Bersih

Kebersihan kebun sangat penting untuk mencegah kedatangan semut. Singkirkan daun-daun kering, sisa-sisa makanan, dan sampah lainnya yang dapat menjadi sumber makanan bagi semut. Pastikan juga tidak ada genangan air di sekitar kebunmu.

Q1: Kenapa tanaman saya sering disemuti?

A: Semut datang ke tanaman biasanya karena ada kutu daun, kutu putih, atau serangga penghisap lain yang menghasilkan cairan manis bernama honeydew. Semut menyukai cairan ini dan akan “beternak” kutu tersebut demi makanan. Jadi, bukan tanamannya yang disukai semut, tapi serangga lain yang menempel di tanaman.

Q2: Apakah semut berbahaya bagi tanaman?

A: Secara langsung, semut tidak merusak tanaman. Tapi kehadiran mereka bisa memperparah infestasi hama, karena mereka melindungi kutu daun dari predator alami. Akibatnya, tanaman bisa jadi lemah, daunnya menguning, bahkan mati jika tidak ditangani.

Q7: Apakah penggunaan pestisida kimia aman untuk mengusir semut?

A: Pestisida kimia bisa efektif, tapi sebaiknya jadi pilihan terakhir, terutama untuk tanaman sayuran atau tanaman dalam rumah. Gunakan insektisida alami atau pestisida nabati seperti neem oil (minyak mimba) jika perlu.

Q8: Apakah semua semut di taman harus dihilangkan?

A: Tidak semua. Semut di taman juga punya peran ekologis, seperti membantu mengurai bahan organik. Namun, jika mereka sudah mengganggu tanaman, barulah perlu dikendalikan dengan cara alami yang ramah lingkungan.