Liputan6.com, Jakarta Kabinet pemerintahan di Indonesia memainkan peran penting dalam mendukung tugas presiden sebagai kepala pemerintahan. Sejak proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dalam struktur dan jumlah anggota kabinet. Setiap presiden membentuk kabinet dengan tujuan untuk menjalankan program-program pemerintah dan mewujudkan visi serta misinya. Jumlah anggota Kabinet Pemerintahan Indonesia menjadi salah satu informasi penting bagi rakyat Indonesia.
Kabinet tidak hanya terdiri dari menteri-menteri yang bertanggung jawab di berbagai sektor, tetapi juga dapat mencakup pejabat setingkat menteri serta wakil menteri yang memiliki fungsi penting dalam pemerintahan. Jumlah anggota Kabinet Pemerintahan Indonesia bervariasi dari satu pemerintahan ke pemerintahan lainnya. Misalnya, pada masa pemerintahan Presiden ke-8, Prabowo Subianto, jumlah anggota kabinet meningkat menjadi 53 orang, terdiri dari 48 menteri dan 5 pejabat setingkat menteri, serta didukung oleh 59 wakil menteri.
Kabinet ini lebih besar dibandingkan dengan kabinet periode sebelumnya, yakni Kabinet Indonesia Maju (2019-2024) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan berjumlah 34 anggota. Penambahan jumlah anggota kabinet di era Prabowo Subianto sebagian besar disebabkan oleh pemecahan kementerian untuk meningkatkan efektivitas dalam beberapa bidang, seperti Kementerian Pendidikan dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Dengan bertambahnya jumlah anggota, Kabinet Merah Putih 2024-2029 menjadi salah satu kabinet terbesar dalam sejarah Indonesia, bahkan mendekati jumlah anggota Kabinet Dwikora III di era Soekarno yang mencapai 132 orang. Berikut daftar Kabinet Pemerintahan Indonesia beserta jumlah anggotanya, dilansir Liputan6.com dari laman setkab.go.id, Selasa (22/10/2024).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) terpilih Prasetyo Hadi ungkap rencana Presiden Prabowo Subianto yang bakal menggelar acara pembekalan bagi Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih.
Era Perjuangan Kemerdekaan (1945-1949)
Pada era ini, Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajah. Kabinet-kabinet yang dibentuk bertujuan untuk memperkuat pertahanan serta negosiasi internasional.
- Kabinet Presidensial (2 September 1945 - 14 November 1945) dipimpin oleh Presiden Soekarno, dengan 21 anggota.
- Kabinet Sjahrir I, II, dan III (1945-1947) dipimpin oleh Sutan Syahrir, di mana jumlah anggota kabinet bervariasi dari 17 hingga 32 orang.
- Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (1947-1948) dengan jumlah anggota antara 34 hingga 37 orang.
- Kabinet Hatta I dan II (1948-1949) dipimpin oleh Mohammad Hatta, dengan 17 hingga 19 anggota. Kabinet Darurat juga terbentuk pada masa ini, dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara di tengah situasi darurat ketika Belanda melancarkan agresi militer.
Era Demokrasi Parlementer (1949-1959)
Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, sistem pemerintahan berubah menjadi demokrasi parlementer, di mana perdana menteri memimpin kabinet
- Kabinet RIS (1949-1950) yang dipimpin oleh Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri dengan 17 anggota.
- Kabinet-kabinet lain di era ini termasuk Kabinet Susanto, Halim, Natsir, Sukiman-Suwirjo, Wilopo, Ali Sastroamidjojo I & II, dan Kabinet Burhanuddin Harahap, dengan jumlah anggota berkisar antara 10 hingga 25 orang.
- Kabinet Djuanda (1957-1959) menutup era ini dengan 24 anggota.
Era Demokrasi Terpimpin (1959-1968)
Pada era ini, Presiden Soekarno memimpin kabinet sebagai presiden sekaligus perdana menteri. Era ini ditandai dengan kabinet yang semakin besar untuk mengatasi berbagai masalah internal dan eksternal.
- Kabinet Kerja I-IV (1959-1964), yang dimulai dengan 33 anggota dan bertambah hingga 66 orang.
- Kabinet Dwikora I, II, dan III (1964-1966) mencatatkan jumlah anggota kabinet yang luar biasa besar, dengan Kabinet Dwikora II mencapai 132 anggota.
- Kabinet Ampera I & II (1966-1968) dipimpin oleh Jenderal Soeharto setelah peralihan kekuasaan dari Soekarno, dengan jumlah anggota antara 24 hingga 31 orang.
Era Orde Baru (1968-1998)
Pada era ini, Presiden Soeharto memimpin kabinet dengan fokus pada pembangunan nasional yang berkelanjutan. Kabinet-kabinet selama periode ini dikenal sebagai Kabinet Pembangunan dan mengalami beberapa perubahan seiring berjalannya waktu.
- Kabinet Pembangunan I (1968-1973) dimulai pada 6 Juni 1968 dengan 24 anggota, berakhir pada 28 Maret 1973.
- Kabinet Pembangunan II (1973-1978) dilantik pada 28 Maret 1973 dengan jumlah anggota yang sama, 24 orang, hingga 29 Maret 1978.
- Kabinet Pembangunan III (1978-1983) memulai masa kerja pada 29 Maret 1978, menambah jumlah anggota menjadi 32 orang dan berakhir pada 19 Maret 1983.
- Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) yang dimulai pada 19 Maret 1983 memiliki 42 anggota hingga 23 Maret 1988.
- Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dibentuk pada 23 Maret 1988 dengan 44 anggota dan berlangsung hingga 17 Maret 1993.
- Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) dimulai pada 17 Maret 1993 dengan jumlah anggota 43 orang hingga 14 Maret 1998.
- Kabinet Pembangunan VII (1998) yang dilantik pada 14 Maret 1998 memiliki 38 anggota dan berakhir pada 21 Mei 1998 setelah Soeharto mengundurkan diri.
Era Reformasi (1998-sekarang)
Setelah jatuhnya Soeharto, era Reformasi membawa perubahan besar dalam struktur kabinet, dengan fokus pada reformasi politik dan hukum. Kabinet-kabinet yang terbentuk mencerminkan kebutuhan akan stabilitas dan perubahan.
- Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999) dilantik pada 21 Mei 1998 dengan 37 anggota dan berakhir pada 20 Oktober 1999.
- Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) mulai bekerja pada 26 Oktober 1999 dengan 36 anggota hingga 9 Agustus 2001.
- Kabinet Gotong Royong (2001-2004) dilantik pada 9 Agustus 2001 dengan 33 anggota dan berakhir pada 20 Oktober 2004.
- Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009) memulai masa kerja pada 21 Oktober 2004 dengan 34 anggota hingga 20 Oktober 2009.
- Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014) dibentuk pada 22 Oktober 2009 dengan jumlah anggota yang sama, 34 orang, hingga 20 Oktober 2014.
- Kabinet Kerja (2014-2019) yang dilantik pada 27 Oktober 2014 memiliki 34 anggota hingga 20 Oktober 2019.
- Kabinet Indonesia Maju (2019-2024) dimulai pada 23 Oktober 2019 dengan 34 anggota dan dijadwalkan berakhir pada 20 Oktober 2024.
- Kabinet Merah Putih (2024) yang diharapkan dimulai pada 21 Oktober 2024, dengan jumlah anggota sebanyak 53 orang.