Jenis-Jenis Penyakit Ginjal Beserta Penyebabnya, Jangan Disepelekan

2 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta Penyakit ginjal sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga banyak orang baru menyadarinya saat kondisinya sudah cukup parah. Padahal, gangguan pada ginjal bisa berdampak besar pada sistem tubuh lain, karena organ ini berperan penting dalam menyaring racun, mengatur keseimbangan cairan, serta memelihara kestabilan tekanan darah. Deteksi dan penanganan dini menjadi kunci penting untuk mencegah kerusakan permanen pada ginjal.

Penyakit ginjal dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti diabetes, tekanan darah tinggi, infeksi, serta penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang. Jika tidak segera diobati, penyakit ginjal tersebut bisa menjadi semakin parah. Beberapa jenis penyakit ginjal bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal kronis hingga kebutuhan cuci darah seumur hidup.

Berikut delapan jenis penyakit ginjal yang umum terjadi, lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara penanganannya, dirangkum Liputan6, Minggu (30/3).

Promosi 1

Batu Ginjal: Akibat Endapan Mineral yang Mengkristal

Batu ginjal adalah kondisi di mana zat sisa dalam urine seperti kalsium, oksalat, atau asam urat menumpuk dan mengkristal menjadi batu padat yang dapat menghambat aliran urine atau menyebabkan iritasi dan luka pada dinding saluran kemih.

Kondisi ini biasanya dipicu oleh beberapa faktor:

  • kurangnya konsumsi air putih.
  • Terlalu banyak mengonsumsi garam dan protein hewani.
  • Adanya gangguan metabolisme seperti hiperparatiroidisme yang meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh secara abnormal.

Jika batu berukuran kecil, pasien mungkin tidak menyadarinya karena tidak menimbulkan gejala, namun ketika batu membesar atau mulai bergeser, keluhan berupa nyeri tajam di pinggang, mual, buang air kecil berdarah, atau bahkan kesulitan berkemih akan muncul.

Pengobatan penyakit batu ginjal bisa meliputi:

  • Minum banyak air.
  • Obat peluruh batu.
  • Tindakan bedah seperti ESWL atau ureteroskopi.

Infeksi Ginjal: Akibat ISK yang Tidak Ditangani

Infeksi ginjal atau pyelonephritis merupakan salah satu bentuk penyakit ginjal yang umumnya diawali dari infeksi saluran kemih yang tidak segera diobati sehingga bakteri naik ke saluran atas dan mencapai ginjal, menyebabkan peradangan dan infeksi serius.

Kondisi ini dapat berkembang akibat:

  • Sumbatan pada saluran kemih yang menghambat aliran urine.
  • Berkembangnya bakteri yang menyebar hingga ke ginjal hingga menyebabkan kerusakan jaringan.
  • Terganggunya fungsi penyaringan racun dalam tubuh.

Gejala yang paling umum termasuk nyeri punggung atau pinggang, demam tinggi, lemas, mual, nyeri saat buang air kecil, serta munculnya darah atau nanah dalam urine, dan jika tidak ditangani segera, infeksi ini bisa meluas ke darah (sepsis) yang mengancam nyawa.

Penanganan penyakit infeksi ginjal:

  • Biasanya melibatkan antibiotik intensif.
  • Rawat inap jika sudah berada di fase parah.

Gagal Ginjal Akut: Terjadi Mendadak dan Butuh Penanganan Segera

Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dari darah secara efektif.

Adapun penyakit ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor:

Cedera parah.

  • Kehilangan cairan berlebihan (dehidrasi).
  • Perdarahan hebat.
  • Infeksi berat (sepsis).
  • Infeksi toksik terhadap obat-obatan tertentu.

Kondisi ini berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan penumpukan zat-zat sisa berbahaya dalam darah yang mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, sehingga dapat memicu gejala sistemik yang berat dan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani. Pasien yang mengalami gagal ginjal akut sering kali menunjukkan gejala seperti pembengkakan di kaki, jarang buang air kecil, sesak napas, lemas, mual, hingga penurunan kesadaran.

Perawatan penyakit ini meliputi:

  • Kontrol cairan.
  • Pemberian obat sesuai penyebabnya.
  • Diet rendah garam dan kalium.
  • Dialisis sementara jika kondisi memburuk.

Gagal Ginjal Kronis: Penurunan Fungsi Ginjal yang Bertahap

Gagal ginjal kronis adalah kondisi jangka panjang yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara perlahan dalam kurun waktu lebih dari tiga bulan.

Paling sering penyakit ini disebabkan oleh:

  • Hipertensi.
  • Diabetes yang tidak terkendali.

Proses kerusakan ini berlangsung secara bertahap tanpa gejala jelas pada awalnya, namun saat fungsi ginjal menurun drastis, pasien mulai merasakan gejala seperti kelelahan, pembengkakan pada kaki atau wajah, mual, gatal pada kulit, kram otot, susah tidur, dan penurunan nafsu makan.

Penanganan gagal ginjal kronis melibatkan:

  • Pengobatan untuk memperlambat progresivitas kerusakan ginjal.
  • Kontrol tekanan darah dan gula darah.
  • Perubahan pola makan rendah protein.
  • Pada tahap lanjut diperlukan dialisis rutin atau transplantasi ginjal sebagai solusi akhir.

Nefropati Diabetik: Komplikasi Diabetes yang Tak Terkendali

Nefropati diabetik adalah kerusakan ginjal akibat diabetes yang berkepanjangan, di mana kadar glukosa darah yang tinggi merusak pembuluh darah kecil di ginjal dan mengganggu sistem filtrasi yang berfungsi menyaring limbah dari darah.

Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko gagal ginjal kronis tetapi juga berkaitan erat dengan peningkatan tekanan darah, penumpukan cairan, dan gangguan elektrolit dalam tubuh, yang semuanya memperparah keadaan kesehatan pasien.

Gejala yang umum termasuk urine berbusa karena kebocoran protein, pembengkakan di tungkai dan wajah, rasa lemas, gatal, gangguan tidur, dan susah konsentrasi, sementara penanganannya mencakup kontrol ketat gula darah, diet rendah garam dan protein, serta terapi cuci darah bila fungsi ginjal turun drastis.

Sindrom Nefritik: Peradangan pada Glomerulus Ginjal

Sindrom nefritik adalah gangguan ginjal yang disebabkan oleh peradangan di glomerulus, bagian ginjal yang menyaring darah, akibat infeksi streptokokus, penyakit autoimun seperti lupus, atau kelainan genetik yang mempengaruhi sistem imun.

Peradangan ini mengakibatkan terganggunya proses filtrasi darah, sehingga darah dan protein bisa bocor ke urine, menyebabkan gejala khas seperti hematuria (urine berdarah), edema di wajah dan kaki, tekanan darah tinggi, serta gejala sistemik seperti demam dan nyeri perut.

Pengobatan sindrom nefritik dilakukan dengan obat untuk menekan sistem imun, diet rendah garam, serta pengawasan rutin terhadap tekanan darah dan fungsi ginjal, dan pada kasus yang sudah menyebabkan kerusakan parah, pasien mungkin membutuhkan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis.

Sindrom Nefrotik: Kebocoran Protein dalam Urine

Sindrom nefrotik merupakan kondisi ginjal kronis yang ditandai dengan meningkatnya jumlah protein dalam urine akibat kerusakan pada dinding glomerulus, yang biasanya disebabkan oleh infeksi, penyakit sistemik seperti diabetes atau lupus, serta kelainan struktur ginjal.

Kondisi ini menyebabkan tubuh kehilangan banyak protein penting, sehingga memicu pembengkakan atau edema di mata, tangan, dan kaki, urine berbusa karena proteinuria, serta peningkatan risiko infeksi dan pembekuan darah karena menurunnya kadar albumin.

Terapi sindrom nefrotik mencakup obat kortikosteroid atau imunosupresan untuk mengatasi peradangan, pengontrol tekanan darah, pengatur kadar kolesterol, serta modifikasi pola makan rendah garam dan lemak untuk mendukung kestabilan kondisi pasien.

Tumor Ginjal: Risiko Kanker yang Harus Diwaspadai

Tumor ginjal adalah pertumbuhan jaringan abnormal di ginjal yang bisa bersifat jinak ataupun ganas, dengan kanker ginjal sebagai bentuk paling berbahaya yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.

Penyebab pastinya belum diketahui, namun faktor risiko yang berkontribusi antara lain adalah obesitas, kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, paparan bahan kimia, serta riwayat keluarga dengan penyakit ginjal atau kanker.

Gejala yang muncul bisa berupa nyeri pinggang, penurunan berat badan tanpa sebab, kelelahan, dan darah dalam urine, dan pengobatannya sangat bergantung pada jenis dan stadium tumor, mulai dari observasi aktif, terapi target, hingga operasi pengangkatan ginjal atau terapi radiasi.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Penyakit Ginjal (People Also Ask Google)

1. Apa saja jenis penyakit ginjal yang paling umum?

Beberapa jenis paling umum adalah infeksi ginjal, batu ginjal, gagal ginjal akut dan kronis, serta nefropati diabetik.

2. Apa gejala awal yang perlu diwaspadai pada penyakit ginjal?

Gejala awal meliputi pembengkakan, urine berbusa, nyeri pinggang, kelelahan, dan frekuensi buang air kecil yang berubah.

3. Apakah semua penyakit ginjal bisa disembuhkan?

Tidak semua bisa disembuhkan, namun jika terdeteksi sejak dini, banyak jenis penyakit ginjal yang dapat dikendalikan dan dicegah agar tidak memburuk.

4. Bagaimana cara mengetahui kondisi ginjal masih sehat atau tidak?

Pemeriksaan darah (kreatinin, eGFR) dan urine secara berkala adalah cara efektif mengetahui kesehatan ginjal.

5. Apa dampak penyakit ginjal jika tidak ditangani?

Jika tidak ditangani, penyakit ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen, gagal ginjal total, bahkan mengancam nyawa.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |