Hilang Tahun 2014, Pencarian Malaysia Airlines MH370 Segera Dimulai Kembali

Liputan6.com, Jakarta Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada tahun 2014 kembali diaktifkan. Setelah lebih dari satu dekade misteri yang belum terpecahkan, pemerintah Malaysia akhirnya memberikan lampu hijau untuk melanjutkan pencarian pesawat yang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan 239 orang di dalamnya. Pada 20 Desember 2024, Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai dengan perusahaan eksplorasi kelautan asal Amerika Serikat, Ocean Infinity, untuk menjalankan pencarian ini.

Pencarian kali ini akan fokus pada area seluas 15.000 km persegi di Samudra Hindia bagian selatan, di lepas pantai Australia Barat. Ini adalah lokasi baru yang berbeda dari pencarian sebelumnya yang lebih terfokus di Laut China Selatan dan Laut Andaman. Dengan menggunakan teknologi bawah laut yang canggih, harapan untuk menemukan bangkai pesawat kembali muncul meskipun pemerintah Malaysia mengingatkan bahwa harapan untuk menemukan pesawat tidak terlalu tinggi.

Pencarian ini juga menjadi bentuk tanggung jawab pemerintah Malaysia kepada keluarga korban, yang selama bertahun-tahun menanti kepastian mengenai nasib orang-orang terkasih mereka. Dengan prinsip 'no find, no fee', Ocean Infinity hanya akan dibayar jika mereka berhasil menemukan puing-puing pesawat, dengan biaya mencapai USD 70 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Pencarian ini diperkirakan akan berlangsung selama 18 bulan, dimulai pada akhir Februari 2025. Berikut ulasannya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari News.co AU, Kamis (21/02/2025). 

Menghilang tanpa jejak. Sudah 9 tahun berlalu, misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 belum juga terpecahkan. Anwar mengatakan bahwa pemerintah Malaysia cenderung membuka kembali penyelidikan atas hilangnya penerbangan MH370

Ocean Infinity, perusahaan eksplorasi laut swasta asal Amerika Serikat, akan memimpin pencarian pesawat MH370. Dikenal karena penggunaan teknologi canggih dalam eksplorasi bawah laut, Ocean Infinity diharapkan dapat memberikan pendekatan baru dalam pencarian ini. Pada pencarian sebelumnya, usaha yang dilakukan oleh Malaysia, Tiongkok, dan Australia tidak membuahkan hasil, sehingga harapan kini kembali tertumpu pada Ocean Infinity.

Dengan pengalaman yang dimiliki, Ocean Infinity berkomitmen untuk menggunakan berbagai teknologi terkini guna menjangkau area pencarian yang luas. Rincian teknis mengenai metode pencarian belum diumumkan secara rinci, tetapi diperkirakan akan melibatkan penggunaan drone bawah laut dan perangkat pemindaian canggih untuk mendeteksi keberadaan puing-puing pesawat.

Pencarian kali ini akan terfokus pada area seluas 15.000 km persegi di Samudra Hindia bagian selatan, yang terletak di lepas pantai Australia Barat. Lokasi ini dipilih berdasarkan analisis terbaru dan merupakan area yang berbeda dari pencarian sebelumnya yang lebih terkonsentrasi di Laut China Selatan dan Laut Andaman. Pemilihan lokasi baru ini diharapkan dapat meningkatkan peluang untuk menemukan bangkai pesawat.

Area pencarian ini merupakan salah satu yang paling sulit dijangkau, dengan kondisi laut yang menantang dan kedalaman yang signifikan. Namun, dengan teknologi yang dimiliki Ocean Infinity, mereka optimis dapat menjelajahi area tersebut secara efektif. Meskipun begitu, pemerintah Malaysia tetap mengingatkan bahwa harapan untuk menemukan bangkai pesawat tetap rendah.

Pencarian ini didasarkan pada skema 'no find, no fee', yang berarti pemerintah Malaysia hanya akan membayar Ocean Infinity jika mereka berhasil menemukan puing-puing pesawat. Skema ini diharapkan dapat memotivasi perusahaan untuk bekerja lebih keras dalam pencarian. Biaya yang disepakati untuk pencarian ini mencapai USD 70 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.

Pencarian diperkirakan akan berlangsung selama 18 bulan, dimulai pada akhir Februari 2025. Kapal Ocean Infinity saat ini sedang dalam perjalanan menuju zona pencarian. Meskipun pemerintah Malaysia berkomitmen untuk melanjutkan pencarian, mereka juga menekankan bahwa definisi bangkai pesawat yang memicu pembayaran harus jelas, karena bukan hanya satu atau dua potongan yang akan dianggap sebagai bangkai.

Pencarian MH370 ini menandai upaya ketiga untuk menemukan pesawat yang hilang tersebut. Dengan dukungan Ocean Infinity, pemerintah Malaysia berharap dapat memberikan kepastian dan penutupan bagi keluarga korban. Pencarian kembali dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen kepada keluarga korban, serta sebagai peringatan 10 tahun tragedi MH370.

Selama bertahun-tahun, ratusan keluarga penumpang masih dihantui oleh tragedi ini, dan harapan mereka kini kembali muncul dengan dimulainya pencarian baru ini. Meskipun harapan untuk menemukan bangkai pesawat tidak terlalu tinggi, langkah pemerintah Malaysia untuk melanjutkan pencarian ini menunjukkan komitmen mereka untuk tidak melupakan tragedi yang telah mengubah banyak kehidupan.