Liputan6.com, Jakarta Gerhana Bulan Total adalah salah satu fenomena astronomi yang paling menarik perhatian. Dalam peristiwa ini, seluruh permukaan Bulan akan memasuki bayangan inti Bumi, sehingga menciptakan tampilan yang sangat menakjubkan. Pada bulan Ramadhan 2025, kita akan menyaksikan fenomena ini, meskipun sayangnya tidak dapat dilihat dari Indonesia. Hal ini disebabkan oleh posisi geografis dan waktu terjadinya gerhana yang tidak mendukung pengamatan di wilayah kita.
Ketika gerhana terjadi, Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus. Cahaya Matahari yang biasanya menerangi Bulan akan terhalang oleh Bumi, menyebabkan Bulan tampak berwarna kemerahan. Proses ini bukan hanya menarik untuk diamati, tetapi juga menjadi momen yang penuh makna, terutama bagi umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Namun, bagi kita yang berada di Indonesia, gerhana bulan total pada 13-14 Maret 2025 tidak akan terlihat. Sebagai gantinya, kita harus menunggu gerhana bulan total berikutnya yang diperkirakan akan terjadi pada bulan September 2025. Tanggal dan waktu pastinya akan diumumkan mendekati hari H oleh sumber-sumber astronomi yang terpercaya. Berikut Liputan6.com lansir dari Space.com, Senin (10/03/2025).
Gerhana matahari cincin akan berlangsung pada 2 Oktober 2024. Ketika itu terjadi, bulan akan menutup matahari pada siang hari sehingga menutupi cahaya yang sampai ke bumi
Di Mana Gerhana Bulan Total Ini Akan Terlihat?
Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada 13-14 Maret 2025 dapat disaksikan dari berbagai belahan dunia, terutama di wilayah:
- Amerika Utara dan Selatan: Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati dari seluruh wilayah AS, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.
- Eropa: Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam.
- Arktik
Wilayah-wilayah ini akan mendapatkan pemandangan yang jelas dan indah dari fenomena ini, terutama saat Bulan berwarna kemerahan. Bagi para astronom dan penggemar astronomi, ini adalah kesempatan yang sangat dinanti-nantikan untuk mengamati dan mengabadikan momen langka ini.
Penjelasan Lainnya tentang Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan Total memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis gerhana bulan lainnya. Berikut adalah beberapa informasi penting yang perlu diketahui:
- Proses Terjadinya: Gerhana Bulan Total melalui beberapa fase, mulai dari fase penumbra, fase sebagian, hingga fase total. Pada fase total, Bulan akan terlihat paling gelap dan berwarna kemerahan, sering disebut sebagai Blood Moon.
- Durasi: Fenomena ini dapat berlangsung hingga hampir dua jam, namun keseluruhan proses gerhana bisa berlangsung lebih lama, termasuk fase penumbra dan sebagian.
- Pengamatan: Gerhana Bulan Total aman untuk dilihat dengan mata telanjang tanpa alat pelindung mata. Namun, untuk pengalaman terbaik, pilihlah lokasi dengan minim polusi cahaya.
Berbeda dengan gerhana Matahari yang hanya terlihat di wilayah tertentu, Gerhana Bulan Total dapat dilihat dari seluruh bagian Bumi yang berada di sisi malam. Ini adalah salah satu alasan mengapa fenomena ini sangat populer di kalangan pengamat langit.
Meskipun kita tidak dapat menyaksikan Gerhana Bulan Total pada Maret 2025, penting untuk terus mengikuti perkembangan informasi astronomi untuk tidak ketinggalan fenomena menarik lainnya yang akan datang.