Liputan6.com, Jakarta Finansial adalah istilah yang sering diidentikkan dengan keuangan dalam percakapan sehari-hari. Banyak yang menganggap kedua kata ini memiliki makna yang sama, namun sebenarnya finansial adalah bidang yang mencakup lebih dari sekadar aspek keuangan. Finansial merupakan cabang ilmu dalam bidang ekonomi yang berfokus pada pengelolaan uang, investasi, dan instrumen keuangan lainnya.
Kata finansial berasal dari bahasa Inggris "financial," yang jika diterjemahkan, memang berarti keuangan. Menguasai ilmu finansial menjadi semakin penting di era modern karena literasi finansial dapat membantu seseorang mengelola keuangan pribadi dengan bijak.
Dalam konteks ekonomi, pemahaman mendalam tentang finansial dapat mempermudah pengambilan keputusan terkait investasi, manajemen risiko, hingga perencanaan keuangan jangka panjang. Berikut ulasan lebih lanjut tentang finansial adalah kunci pengelolaan keuangan yang dirangkum Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/10/2024).
Fasilitas paylater memang mendorong kemampuan konsumsi milenial dan gen-Z, yang disebut-sebut membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, ada ancaman finansial menghantui penggunanya.
Apa itu Finansial?
Finansial adalah istilah yang sering diartikan sebagai keuangan, namun cakupannya jauh lebih luas dari sekadar uang yang dimiliki atau dihasilkan. Secara etimologis, istilah ini berasal dari bahasa Inggris "financial," yang jika diterjemahkan secara harfiah berarti keuangan. Dalam praktiknya, finansial tidak hanya berurusan dengan keuangan sehari-hari, tetapi juga meliputi pengelolaan, investasi, penciptaan, dan studi mengenai uang serta aset lainnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), finansial adalah istilah yangmerujuk pada segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan. Namun, pemahaman yang lebih luas mencakup bagaimana individu, bisnis, atau bahkan negara mengelola dan mengoptimalkan sumber daya keuangan mereka. Hal ini termasuk cara pengalokasian dana, pengambilan keputusan investasi, perhitungan risiko, serta perencanaan untuk prospek masa depan.
Literasi finansial atau kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola aspek finansial dalam kehidupan, merupakan bagian penting dari kesejahteraan ekonomi seseorang. Banyak orang mengalami masalah dalam hidupnya karena kurangnya kemampuan mengelola keuangan secara efektif. Oleh karena itu, literasi finansial bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menggunakan uang dengan bijak untuk mencapai stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat pribadi maupun bisnis.
Finansial adalah bidang yang mencakup lebih dari sekadar angka di rekening bank; ini adalah proses menyeluruh yang mencakup pemahaman, manajemen, dan pemanfaatan uang serta investasi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Jenis-jenis Finansial
Jenis-jenis finansial dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan subjek yang mengelolanya, yaitu finansial individu, finansial perusahaan, dan finansial pemerintah. Setiap jenis memiliki fokus yang berbeda, namun semuanya terkait erat dengan pengelolaan keuangan yang bertujuan untuk mencapai stabilitas dan pertumbuhan.
1. Finansial Individu
Finansial individu berkaitan dengan kondisi keuangan pribadi seseorang, yang dapat dilihat melalui pendapatan, pengeluaran, dan bagaimana individu tersebut memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengelolaan finansial individu mencakup perencanaan keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang, seperti menabung, berinvestasi, atau merencanakan dana pensiun. Seseorang dengan finansial yang sehat adalah mereka yang mampu memenuhi kebutuhannya secara berkelanjutan tanpa harus terbebani oleh utang berlebihan.
2. Finansial Perusahaan
Finansial perusahaan melibatkan kondisi keuangan suatu bisnis atau organisasi, baik skala kecil, menengah, maupun besar, termasuk perusahaan milik pemerintah. Perusahaan yang memiliki kondisi finansial sehat adalah perusahaan yang mampu menjaga kestabilan keuangan, memiliki kas yang memadai, dan menjaga utang pada level yang terkendali. Pengelolaan finansial di perusahaan mencakup aktivitas akuntansi, pengelolaan arus kas, serta perencanaan investasi untuk pertumbuhan bisnis.
3. Finansial Pemerintah
Finansial pemerintah mencakup kondisi keuangan suatu negara yang dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi, seperti tingkat pengangguran, kemiskinan, inflasi, nilai tukar mata uang, dan daya beli masyarakat. Kesejahteraan rakyat menjadi salah satu tolak ukur utama untuk menilai kondisi finansial negara. Pengelolaan finansial pemerintah melibatkan pengaturan anggaran negara, pengumpulan pajak, serta alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
Fungsi Finansial dalam Hidup
Finansial memiliki beberapa fungsi penting yang memengaruhi kehidupan individu, bisnis, dan pemerintah. Berikut adalah empat fungsi utama finansial yang membantu dalam pengelolaan keuangan.
1. Perencanaan
Fungsi utama finansial adalah sebagai sarana perencanaan keuangan. Baik individu maupun perusahaan perlu merencanakan penggunaan dana secara matang agar keuangan tetap seimbang. Dalam perencanaan yang baik, prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan pokok dan memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan. Tanpa perencanaan yang tepat, pengelolaan keuangan berpotensi tidak efisien, bahkan bisa menyebabkan kerugian.
2. Pengendalian
Fungsi kedua dari finansial adalah pengendalian, yang berperan dalam menjaga agar keuangan tetap berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Terkadang, meskipun anggaran sudah dibuat, penggunaan dana bisa saja melenceng. Pengendalian finansial membantu memastikan agar setiap pengeluaran dan investasi sesuai dengan tujuan awal dan menghindari pemborosan yang tidak perlu.
3. Pemeriksaan (Audit)
Pemeriksaan atau audit merupakan fungsi finansial yang bertujuan untuk meninjau penggunaan keuangan secara berkala. Proses ini penting untuk mengidentifikasi apakah ada kesalahan atau penyimpangan dalam pengelolaan dana. Pemeriksaan dapat dilakukan secara bulanan, kuartal, semester, atau tahunan, dan membantu mencegah masalah keuangan yang berulang di masa mendatang.
4. Pelaporan
Fungsi terakhir adalah pelaporan, yang sangat penting terutama bagi perusahaan dan pemerintah. Laporan keuangan memberikan transparansi tentang bagaimana uang digunakan dan dikelola. Pelaporan ini membantu pemangku kepentingan memahami situasi finansial secara jelas dan memastikan bahwa pengelolaan keuangan dilakukan dengan jujur dan terbuka.
Tujuan Finansial
Fungsi terakhir adalah pelaporan, yang sangat penting terutama bagi perusahaan dan pemerintah. Laporan keuangan memberikan transparansi tentang bagaimana uang digunakan dan dikelola. Pelaporan ini membantu pemangku kepentingan memahami situasi finansial secara jelas dan memastikan bahwa pengelolaan keuangan dilakukan dengan jujur dan terbuka.
Tujuan Finansial
Tujuan finansial adalah target yang ingin dicapai dalam pengelolaan keuangan, baik melalui menabung, membelanjakan, menghasilkan, atau berinvestasi. Tujuan ini membantu seseorang atau organisasi mengalokasikan sumber daya keuangan secara efisien. Menentukan tujuan finansial sangat penting untuk membantu membuat anggaran dan merencanakan masa depan dengan lebih terarah. Berikut adalah tiga kategori utama tujuan finansial berdasarkan jangka waktu.
1. Tujuan Finansial Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek berkaitan dengan pencapaian finansial dalam waktu singkat, seperti mengelola anggaran bulanan, mengurangi hutang, dan mengumpulkan dana darurat. Fokusnya adalah memastikan keuangan stabil dalam waktu dekat dan mempersiapkan diri untuk mencapai target yang lebih besar. Menyelesaikan hutang atau membangun dana darurat adalah langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan finansial secara keseluruhan.
2. Tujuan Finansial Jangka Menengah
Tujuan jangka menengah menghubungkan tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang. Ini mencakup rencana yang memerlukan persiapan lebih dari setahun tetapi tidak selama tujuan jangka panjang. Contohnya, menabung untuk membayar biaya pendidikan, menabung untuk pernikahan, atau membeli rumah pertama. Pada tahap ini, seseorang mulai fokus pada tujuan yang memerlukan pengaturan keuangan lebih matang dan konsisten.
3. Tujuan Finansial Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang mencakup rencana besar yang mungkin memerlukan bertahun-tahun untuk mencapainya, seperti melunasi hipotek, menabung untuk dana pendidikan anak, atau mempersiapkan dana pensiun. Tujuan ini membantu mempersiapkan masa depan dengan lebih stabil dan nyaman. Menyisihkan dana sejak dini untuk tujuan-tujuan ini akan membantu mengurangi tekanan keuangan di masa depan, khususnya untuk pendidikan anak dan masa pensiun.
Menetapkan tujuan finansial yang jelas di setiap tahap ini memberikan panduan yang terarah dalam pengelolaan keuangan, memastikan kesejahteraan finansial jangka pendek, menengah, dan panjang.