Doa untuk Almarhum: Mengiringi Perjalanan Terakhir dengan Doa dan Rahmat

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Dalam tradisi Islam, doa untuk almarhum memiliki kedudukan yang sangat penting dan mulia. Praktik mengirimkan doa untuk almarhum telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat Muslim sebagai bentuk bakti dan kasih sayang yang berkelanjutan, bahkan setelah seseorang meninggal dunia. Melalui doa untuk almarhum, kita dapat memohonkan ampunan, rahmat, dan keselamatan bagi roh yang telah berpulang ke rahmatullah.

Pengamalan doa untuk almarhum tidak hanya sebatas ritual keagamaan semata, tetapi juga merupakan manifestasi dari ajaran Islam yang mengajarkan untuk senantiasa menjaga silaturahmi dan berbuat baik kepada sesama, termasuk mereka yang telah tiada. Tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian dalam masyarakat Muslim. Membacakan doa khusus bagi almarhum juga diyakini dapat membantu meringankan beban mereka di alam kubur.

Berbagai bentuk dan jenis doa dapat dipanjatkan untuk mendoakan almarhum, mulai dari doa yang dibacakan saat pemakaman, tahlilan, hingga doa khususon yang ditujukan secara spesifik kepada roh tertentu. Keberagaman ini menunjukkan betapa kayanya tradisi spiritual dalam Islam yang memberikan ruang bagi umatnya untuk mengekspresikan kasih sayang dan harapan bagi orang-orang yang mereka cintai. 

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, informasi tentang doa untuk almarhum, termasuk tata cara, bacaan, serta makna dan manfaatnya pada Rabu (19/3).

Salah satu lokasi ziarah favorit jemaah haji adalah makam Baqi yang berada di samping Masjid Nabawi, Madinah. Pemakaman Baqi jadi lokasi pemakaman keluarga dan 10.000 sahabat nabi serta para Syuhada.

Promosi 1

Pengertian dan Tujuan Doa Khususon Almarhum

Doa untuk almarhum merupakan doa yang secara khusus ditujukan kepada roh orang yang telah meninggal dunia. Kata "khususon" berasal dari bahasa Arab yang berarti "khusus" atau "tertentu", menandakan bahwa doa tersebut memang diperuntukkan secara spesifik kepada almarhum tertentu dengan menyebutkan namanya. Praktik ini bertujuan agar doa yang dipanjatkan dapat sampai dengan tepat kepada roh yang dimaksud.

Dalam ajaran Islam, doa memiliki kekuatan yang luar biasa untuk membantu orang yang telah meninggal. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis bahwa doa anak untuk orang tuanya merupakan salah satu dari tiga hal yang masih dapat memberikan manfaat bagi orang yang telah meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda:

"Jika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh." (HR. Muslim)

Melalui doa khususon, umat Muslim menyampaikan harapan dan permohonan kepada Allah SWT agar mengampuni dosa-dosa almarhum, memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya, serta menempatkan almarhum di tempat yang mulia di sisi-Nya. Doa ini juga merupakan bentuk penghormatan dan pengingat akan jasa serta kebaikan yang pernah dilakukan oleh almarhum semasa hidupnya.

Selain itu, praktik membaca doa untuk almarhum juga memberikan manfaat bagi yang mendoakan. Ini menjadi pengingat akan kefanaan kehidupan dunia dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Dengan mendoakan orang yang telah meninggal, seseorang juga diingatkan untuk senantiasa berbuat baik dan meninggalkan warisan kebaikan yang dapat terus mengalirkan pahala bahkan setelah kematian.

Tata Cara Berdoa untuk Almarhum

Dalam tradisi Islam, terdapat tata cara tertentu dalam memanjatkan doa untuk almarhum. Menurut Ansyary dalam bukunya berjudul "Fiqih Kontroversi Jilid 2", cara doa khususon almarhum dimulai dengan menyebutkan nama almarhum. Kemudian dilanjutkan dengan membaca bacaan khusus "illa ruhi" dan diakhiri dengan membaca Surat Al-Fatihah.

Secara umum, tata cara berdoa untuk almarhum dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Memulai dengan niat yang tulus - Niat yang ikhlas merupakan kunci diterimanya doa. Sebelum berdoa, pastikan untuk membersihkan hati dan berniat semata-mata karena Allah SWT.
  • Menyebutkan nama almarhum dengan jelas - Penyebutan nama almarhum beserta nasabnya (garis keturunan) bertujuan agar doa yang dipanjatkan tepat sasaran dan sampai kepada roh yang dimaksud.
  • Membaca doa khususon dengan lafadz "Khushuushon ilaa ruuhi..." - Frasa ini menunjukkan bahwa doa tersebut ditujukan khusus untuk roh almarhum yang namanya disebutkan.
  • Memohonkan ampunan dan rahmat - Inti dari doa untuk almarhum adalah memohonkan ampunan, rahmat, keselamatan, dan pengampunan atas dosa-dosa almarhum.
  • Membaca Surat Al-Fatihah - Surat ini memiliki kedudukan istimewa dalam Al-Qur'an dan diyakini memiliki kekuatan khusus dalam mengirimkan doa kepada almarhum.

Penting untuk diingat bahwa doa dapat dipanjatkan kapan saja dan di mana saja, tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu seperti tahlilan atau ziarah kubur. Namun, terdapat waktu-waktu mustajab (dikabulkan) yang dianjurkan untuk berdoa, seperti sepertiga malam terakhir, setelah shalat fardhu, atau pada hari Jumat.

Dalam mendoakan almarhum, kondisi hati dan kekhusyukan juga memainkan peran penting. Semakin khusyuk dan tulus doa yang dipanjatkan, semakin besar kemungkinan doa tersebut diterima oleh Allah SWT dan sampai kepada roh yang didoakan.

Jenis-Jenis Doa Khususon Berdasarkan Hubungan Keluarga

Doa khususon untuk almarhum memiliki beberapa variasi berdasarkan hubungan kekeluargaan antara yang mendoakan dengan almarhum. Berikut adalah jenis-jenis doa khususon yang dapat dibacakan sesuai dengan relasi kekeluargaan:

1. Doa Khususon untuk Almarhum Ayah

Doa khususon untuk ayah yang telah meninggal dunia merupakan bentuk bakti seorang anak kepada orang tuanya. Dalam Islam, berbakti kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika mereka masih hidup, tetapi juga setelah meninggal dunia melalui doa-doa yang dipanjatkan. Berikut adalah bacaan doa khususon untuk almarhum ayah:

Khushuushon ilaa ruuhi abii ... (sebut namanya) bin ... (sebut nama ayahnya).

Allahumaghfir lahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu, lahul faatihah.

Artinya:

"Terkhusus untuk ruhnya ayahku ... (sebut namanya) putranya ... (sebut nama papanya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Doa ini memohon empat hal utama bagi almarhum ayah: pengampunan atas dosa-dosanya, rahmat dan kasih sayang Allah, keselamatan di alam kubur dan akhirat, serta pembebasan dari segala kesalahan yang pernah dilakukan. Ini mencerminkan harapan terdalam seorang anak agar ayahnya mendapatkan kebahagiaan di kehidupan setelah kematian.

2. Doa Khususon untuk Almarhum Ibu

Ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Rasulullah SAW bahkan menekankan pentingnya berbakti kepada ibu hingga tiga kali lipat dibandingkan kepada ayah. Mendoakan ibu yang telah meninggal dunia merupakan salah satu bentuk bakti yang dapat terus dilakukan. Berikut adalah bacaan doa khususon untuk almarhum ibu:

Khushuushon ilaa ruuhi ummii ... (sebut namanya) binti ... (sebut nama ayahnya).

Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa, lahal faatihah.

Artinya:

"Terkhusus untuk ruhnya ibuku ... (sebut namanya) putrinya ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Doa ini memohonkan hal yang sama seperti doa untuk ayah, namun dengan penyesuaian kata ganti yang merujuk pada perempuan (lahaa, warhamhaa, dll). Ini menunjukkan ketelitian dalam tata bahasa Arab yang membedakan kata ganti untuk laki-laki dan perempuan.

3. Doa Khususon untuk Almarhum Suami

Ikatan pernikahan dalam Islam tidak terputus hanya karena kematian. Seorang istri tetap dapat mendoakan suaminya yang telah meninggal dunia sebagai bentuk kesetiaan dan kasih sayang. Berikut adalah bacaan doa khususon untuk almarhum suami:

Khushuushon ilaa ruuhi zaujii ... (sebut namanya) bin ... (sebut nama ayahnya).

Allahumaghfir lahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu, lahul faatihah.

Artinya:

"Terkhusus untuk ruhnya suamiku ... (sebut namanya) putranya ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Doa ini identik dengan doa untuk almarhum ayah, dengan perbedaan pada kata "zaujii" yang berarti "suamiku" menggantikan kata "abii" yang berarti "ayahku". Ini menunjukkan fleksibilitas dalam doa khususon yang dapat disesuaikan dengan hubungan antara yang mendoakan dengan almarhum.

4. Doa Khususon untuk Almarhum Istri

Bagi seorang suami yang ditinggalkan istrinya, mendoakan almarhum istri menjadi salah satu bentuk kesetiaan dan cinta yang melampaui batas kematian. Berikut adalah bacaan doa khususon untuk almarhum istri:

Khushuushon ilaa ruuhi zaujatii ... (sebut namanya) binti ... (sebut nama ayahnya).

Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa, lahal faatihah.

Artinya:

"Terkhusus untuk ruhnya istriku ... (sebut namanya) putrinya ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Sebagaimana doa untuk almarhum ibu, doa untuk istri juga menggunakan kata ganti perempuan dalam bahasa Arab. Kata "zaujatii" yang berarti "istriku" digunakan untuk menunjukkan hubungan pernikahan antara yang mendoakan dengan almarhum.

Doa Khususon untuk Anak dan Kerabat Lainnya

Selain doa khususon untuk orang tua dan pasangan, terdapat juga doa-doa khusus yang dapat dipanjatkan untuk anak-anak dan kerabat lainnya yang telah meninggal dunia. Berikut adalah beberapa contoh doa khususon untuk berbagai hubungan kekeluargaan:

1. Doa Khususon untuk Almarhum Anak Laki-Laki

Kehilangan seorang anak merupakan ujian yang berat bagi setiap orang tua. Namun, dalam keyakinan Islam, mendoakan anak yang telah meninggal dapat memberikan ketenangan dan harapan bahwa suatu saat nanti akan bertemu kembali di akhirat. Berikut adalah bacaan doa khususon untuk almarhum anak laki-laki:

Khushuushon ilaa ruuhi ibnii ... (sebut namanya).

Allahumaghfir lahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu, lahul faatihah.

Artinya:

"Terkhusus untuk ruhnya putraku ... (sebut namanya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Dalam doa ini, berbeda dengan doa-doa sebelumnya, tidak disebutkan nasab (bin/binti) karena yang didoakan adalah anak sendiri. Kata "ibnii" berarti "putraku" yang menunjukkan hubungan orang tua dengan anak laki-lakinya.

2. Doa Khususon untuk Almarhum Anak Perempuan

Sama halnya dengan anak laki-laki, mendoakan anak perempuan yang telah meninggal juga sangat dianjurkan dalam Islam. Berikut adalah bacaan doa khususon untuk almarhum anak perempuan:

Khushuushon ilaa ruuhi ibnati ... (sebut namanya).

Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa, lahal faatihah.

Artinya:

"Terkhusus untuk ruhnya putriku ... (sebut namanya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Doa ini menggunakan kata "ibnati" yang berarti "putriku" dan kata ganti perempuan dalam bahasa Arab untuk menunjukkan bahwa yang didoakan adalah anak perempuan.

3. Doa Khususon untuk Almarhum Saudara Laki-Laki

Hubungan persaudaraan dalam Islam tidak terputus dengan kematian. Mendoakan saudara yang telah meninggal merupakan bentuk kasih sayang dan silaturahmi yang berkelanjutan. Berikut adalah bacaan doa khususon untuk almarhum saudara laki-laki:

Khushuushon ilaa ruuhi akhii ... (sebut namanya) bin ... (sebut nama ayahnya).

Allahumaghfir lahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu, lahul faatihah.

Artinya:

"Terkhusus untuk ruhnya saudaraku ... (sebut namanya) putranya ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Kata "akhii" berarti "saudaraku" yang menunjukkan hubungan persaudaraan antara yang mendoakan dengan almarhum. Doa ini dapat digunakan untuk mendoakan saudara kandung, saudara sepupu, atau bahkan saudara sesama Muslim.

4. Doa Khususon untuk Almarhum Saudara Perempuan

Sebagaimana mendoakan saudara laki-laki, mendoakan saudara perempuan yang telah meninggal juga sangat dianjurkan. Berikut adalah bacaan doa khususon untuk almarhum saudara perempuan:

Khushuushon ilaa ruuhi ukhtii ... (sebut namanya) binti ... (sebut nama ayahnya).

Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa, lahal faatihah.

Artinya:

"Terkhusus untuk ruhnya saudariku ... (sebut namanya) putrinya ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Kata "ukhtii" berarti "saudariku" dan menggunakan kata ganti perempuan dalam bahasa Arab untuk menunjukkan bahwa yang didoakan adalah saudara perempuan.

Manfaat dan Keutamaan Mendoakan Almarhum

Mendoakan almarhum tidak hanya memberikan manfaat bagi yang didoakan, tetapi juga bagi yang mendoakan. Berikut adalah beberapa manfaat dan keutamaan mendoakan almarhum:

1. Membantu Meringankan Beban Almarhum di Alam Kubur

Dalam keyakinan Islam, doa yang dipanjatkan oleh orang-orang yang masih hidup dapat meringankan beban dan kesulitan yang dihadapi oleh almarhum di alam kubur. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis:

"Sesungguhnya mayit disiksa dalam kuburnya, kemudian tidak ada seorang pun yang mendoakannya melainkan sampai kepadanya." (HR. Thabrani)

Doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus dan ikhlas diyakini dapat sampai kepada almarhum dan membantunya menghadapi kehidupan di alam barzakh. Ini menjadi penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan bahwa mereka masih dapat memberikan kontribusi positif bagi kebahagiaan almarhum.

2. Menjaga Silaturahmi dan Mengenang Kebaikan Almarhum

Mendoakan almarhum merupakan salah satu cara untuk tetap menjaga silaturahmi dan mengenang kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan oleh almarhum semasa hidupnya. Ini menjadi pengingat bagi generasi muda akan jasa dan kontribusi para pendahulu mereka.

Dalam Islam, mengenang kebaikan orang yang telah meninggal dan menutupi aib mereka sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:

"Sebutlah kebaikan-kebaikan orang yang telah meninggal di antara kalian dan tahanlah diri dari menyebutkan keburukan-keburukan mereka." (HR. Tirmidzi)

Dengan mendoakan almarhum, kita juga secara tidak langsung mengenang kebaikan-kebaikan mereka dan menjadikannya teladan dalam kehidupan.

3. Mendapatkan Pahala dan Rahmat dari Allah SWT

Selain memberikan manfaat bagi almarhum, mendoakan orang yang telah meninggal juga memberikan pahala dan rahmat dari Allah SWT bagi yang mendoakan. Ini merupakan bentuk ibadah yang mudah dilakukan namun memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang berdoa untuk saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya akan berkata: 'Amin, dan bagimu juga seperti itu'." (HR. Muslim)

Meskipun hadis ini merujuk pada doa untuk orang yang masih hidup, prinsip yang sama juga berlaku untuk doa bagi almarhum. Ketika seseorang dengan tulus mendoakan kebaikan bagi orang lain, dia juga akan mendapatkan kebaikan yang serupa dari Allah SWT.

4. Pengingat akan Kefanaan Hidup dan Persiapan Akhirat

Mendoakan almarhum juga menjadi pengingat akan kefanaan hidup dunia dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Ketika seseorang mendoakan orang yang telah meninggal, secara tidak langsung dia juga diingatkan bahwa suatu saat nanti dia pun akan menghadapi kematian dan membutuhkan doa dari orang-orang yang ditinggalkan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan." (QS. Al-Ankabut: 57)

Kesadaran akan kematian ini diharapkan dapat mendorong seseorang untuk senantiasa berbuat baik dan meninggalkan warisan kebaikan yang dapat terus mengalirkan pahala bahkan setelah kematiannya.

Waktu dan Tempat yang Dianjurkan untuk Mendoakan Almarhum

Dalam Islam, doa dapat dipanjatkan kapan saja dan di mana saja. Namun, terdapat beberapa waktu dan tempat yang dianjurkan untuk mendoakan almarhum karena diyakini memiliki keistimewaan dan kemungkinan lebih besar untuk dikabulkan:

1. Setelah Shalat Fardhu

Waktu setelah shalat fardhu diyakini sebagai salah satu waktu mustajab (dikabulkan) untuk berdoa. Setelah menyelesaikan shalat wajib lima waktu, dianjurkan untuk mendoakan orang tua dan kerabat yang telah meninggal dunia. Rasulullah SAW sering kali berdoa setelah shalat, dan ini menjadi sunnah yang diikuti oleh umatnya.

2. Sepertiga Malam Terakhir

Sepertiga malam terakhir juga diyakini sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa. Pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia (dalam makna yang sesuai dengan keagungan-Nya) dan menyeru:

"Adakah orang yang meminta, niscaya akan Aku beri? Adakah orang yang memohon ampunan, niscaya akan Aku ampuni?" (HR. Bukhari dan Muslim)

Mendoakan almarhum pada waktu sepertiga malam terakhir ini diharapkan dapat lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

3. Hari Jumat

Hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Salah satu keistimewaannya adalah terdapat waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda:

"Pada hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim berdoa pada waktu itu memohon kebaikan melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mendoakan almarhum pada hari Jumat, terutama setelah shalat Ashar, diyakini memiliki kemungkinan lebih besar untuk dikabulkan.

4. Saat Berziarah ke Makam

Ziarah kubur merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW setelah sebelumnya dilarang pada awal perkembangan Islam. Tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mengingat kematian dan mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia.

Ketika berziarah ke makam, dianjurkan untuk membaca salam kepada penghuni kubur, membaca Al-Qur'an, dan memanjatkan doa untuk mereka. Ini menjadi kesempatan khusus untuk mendoakan almarhum di tempat peristirahatan terakhirnya.

5. Setelah Shalat Jenazah

Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan untuk mendoakan mayit sebelum dimakamkan. Setelah melaksanakan shalat jenazah, dianjurkan untuk terus mendoakan almarhum dengan doa-doa yang ma'tsur (diajarkan oleh Rasulullah SAW).

Rasulullah SAW mengajarkan doa dalam shalat jenazah:

"Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburnya, mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari dosa-dosa sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran, berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa neraka." (HR. Muslim)

Doa ini dapat terus dipanjatkan untuk almarhum tidak hanya saat shalat jenazah, tetapi juga dalam kesempatan-kesempatan lainnya.

Doa untuk almarhum merupakan bagian penting dalam ajaran dan tradisi Islam sebagai bentuk bakti, kasih sayang, dan silaturahmi yang berkelanjutan bahkan setelah kematian. Melalui doa khususon, umat Muslim dapat memohonkan ampunan, rahmat, dan keselamatan bagi roh yang telah berpulang ke rahmatullah dengan cara yang spesifik dan terarah.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |