Liputan6.com, Jakarta Konflik yang terjadi di Palestina telah menyita perhatian dunia. Sebagai sesama Muslim, kita turut merasakan kesedihan dan kepedihan yang dialami saudara-saudara kita di sana. Selain bantuan material dan dukungan moral, kita juga bisa membantu mereka melalui doa.
Salah satu bentuk doa yang bisa kita amalkan adalah qunut nazilah. Berbeda dengan qunut yang biasa dibaca saat shalat Subuh, doa qunut nazilah ini bisa diamalkan di setiap shalat fardhu ketika umat Islam menghadapi bencana atau kesulitan besar.
PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) telah mengeluarkan seruan untuk membaca qunut nazilah dalam rangka mendoakan Palestina. Doa ini dibaca pada rakaat terakhir setelah ruku' di setiap shalat wajib lima waktu. Berikut bacaan Doa Qunut Nazilah untuk Palestina, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (14/11/2024).
Kebahagiaan adalah kebajikan menurut setiap orang, rinciannya banyak dan beragam, semua bisa benar. Al-Qur’an mengajarkan kita agar berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Pengertian dan Sejarah Qunut Nazilah
Qunut nazilah merupakan doa khusus yang dibaca saat umat Islam menghadapi musibah, bencana, atau kesulitan besar. Kata "nazilah" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "musibah yang turun". Berbeda dengan qunut yang biasa dibaca saat shalat Subuh, qunut nazilah memiliki keistimewaan tersendiri karena bisa diamalkan di setiap shalat fardhu.
Secara historis, qunut nazilah pertama kali diamalkan oleh Rasulullah SAW ketika menghadapi peristiwa tragis di Bi'r Mu'anah. Dalam peristiwa tersebut, 70 sahabat yang diutus Rasulullah untuk berdakwah dibunuh secara kejam. Selama sebulan penuh, Rasulullah membaca qunut nazilah di setiap shalat fardhu sebagai bentuk doa dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT.
Dalam konteks konflik Palestina, pembacaan qunut nazilah menjadi sangat relevan mengingat besarnya musibah yang menimpa saudara-saudara kita di sana. PBNU, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah mengeluarkan seruan khusus untuk membaca qunut nazilah sebagai bentuk dukungan spiritual bagi Palestina. Hal ini didasari oleh beberapa alasan penting:
1. Kondisi Kemanusiaan yang Kritis
Situasi di Palestina, khususnya di Gaza, semakin memburuk dengan adanya serangan berkelanjutan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, termasuk wanita dan anak-anak. Pembacaan qunut nazilah menjadi salah satu cara untuk memohon pertolongan Allah SWT bagi mereka yang terzalimi.
2. Solidaritas Umat Islam
Sebagai bagian dari umat Islam global, penderitaan saudara-saudara kita di Palestina adalah penderitaan kita juga. Rasulullah SAW mengibaratkan umat Islam seperti satu tubuh; jika satu bagian sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya.
3. Kekuatan Doa Kolektif
Ketika seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia bersatu dalam doa, hal ini menciptakan energi spiritual yang luar biasa. Qunut nazilah yang dibaca secara serentak menjadi manifestasi dari persatuan dan kepedulian umat Islam terhadap penderitaan saudara seiman.
4. Tradisi Profetik
Mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam menghadapi kesulitan besar dengan membaca qunut nazilah merupakan bentuk implementasi ajaran Islam yang komprehensif. Ini menunjukkan bahwa Islam memiliki mekanisme spiritual dalam menghadapi berbagai tantangan umat.
Membaca qunut nazilah untuk Palestina bukan sekadar ritual ibadah, tetapi juga merupakan bentuk perjuangan spiritual yang memiliki makna mendalam. Selain sebagai doa, ini juga menjadi pengingat bagi kita untuk terus peduli dan membantu saudara-saudara kita yang tertindas dengan berbagai cara yang memungkinkan.
Bacaan Doa Qunut Nazilah untuk Palestina
Dalam mendoakan Palestina melalui qunut nazilah, ada beberapa rangkaian doa yang bisa diamalkan. Doa-doa ini diambil dari hadits dan amalan para sahabat, khususnya yang diriwayatkan dari Sayyidina Umar dan Ibnu Umar RA. Yang membedakan qunut nazilah dari qunut biasa adalah kandungan doanya yang lebih spesifik memohon pertolongan Allah SWT dalam menghadapi kesulitan dan kezaliman.
Bacaan ini tidak hanya berisi permohonan perlindungan dan kemenangan bagi kaum muslimin, tetapi juga doa agar Allah SWT memberikan hidayah atau menghancurkan kekuatan orang-orang yang menzalimi. Berikut adalah rangkaian lengkap bacaan doa qunut nazilah yang bisa diamalkan untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina.
Bacaan Pertama
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ
"Allâhumma innâ nasta'înuka wa nastaghfiruk, wa nastahdîka wa nu'minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsnî alaikal khaira kullahu nasykuruka wa lâ nakfuruk, wa nakhla'u wa natruku man yafjuruk. Allâhumma iyyâka na'budu, wa laka nushallî wa nasjud, wa ilaika nas'â wa nahfid, narjû rahmataka wa nakhsyâ adzâbak, inna adzâbakal jidda bil kuffâri mulhaq."
Artinya: "Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir."
Bacaan Kedua
اللَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ
"Allâhumma adzzibil kafarata wal musyrikîn, a'dâ'ad dînilladzîna yashuddûna 'an sabîlik, wa yukadzzibûna rusulaka wa yuqâtilûna auliyâ'ak. Allâhummaghfir lil mu'minîna wal mu'minât, wal muslimîna wal muslimât, al-ahyâ'i minhum wal amwât, innaka qarîbun mujîbud da'awât."
Artinya: "Ya Allah, siksa orang-orang kafir dan musyrik, musuh-musuh agama yang menghalangi dari jalan-Mu, yang mendustakan rasul-rasul-Mu dan yang memerangi para kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, orang-orang muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Sesungguhnya Engkau Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan doa."
Waktu dan Tata Cara Membaca Qunut Nazilah
Dalam mengamalkan qunut nazilah untuk Palestina, ada beberapa ketentuan waktu dan tata cara yang perlu diperhatikan agar doa kita lebih khusyuk dan sempurna. Pemahaman tentang waktu dan tata cara yang benar akan membantu kita menjalankan ibadah ini dengan lebih baik, sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para ulama.
Qunut nazilah dibaca pada rakaat terakhir setiap shalat fardhu setelah i'tidal (berdiri dari ruku'). Berbeda dengan qunut subuh yang hanya dibaca saat shalat Subuh, qunut nazilah bisa diamalkan di semua shalat wajib lima waktu. Hal ini menunjukkan urgensi dan pentingnya doa ini dalam situasi yang genting seperti yang sedang dialami saudara-saudara kita di Palestina.
Sebelum membaca doa, dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan setinggi bahu atau dada. Posisi tangan yang diangkat ini merupakan salah satu adab berdoa yang diajarkan Rasulullah SAW, menunjukkan kerendahan hati dan harapan yang besar kepada Allah SWT. Telapak tangan dihadapkan ke atas sebagai simbol penghambaan dan permohonan kepada Allah SWT.
Pembacaan doa harus dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Hal ini penting karena qunut nazilah bukan sekadar rangkaian kata-kata, tetapi merupakan permohonan yang mendalam kepada Allah SWT. Kita dianjurkan untuk memahami makna setiap kata yang diucapkan dan menghayatinya dengan sepenuh hati, membayangkan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina.
Setelah selesai membaca doa, diakhiri dengan mengusap wajah dengan kedua tangan. Gerakan ini memiliki makna simbolis bahwa kita berharap keberkahan doa yang dipanjatkan akan menyentuh dan memberi manfaat bagi diri kita dan seluruh umat Islam. Mengusap wajah dengan tangan setelah berdoa juga merupakan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.
Selama membaca qunut nazilah, penting untuk menjaga keseimbangan antara suara yang terdengar (tidak terlalu keras) namun tetap dapat didengar oleh diri sendiri. Hal ini membantu kita tetap fokus pada makna doa dan tidak mengganggu konsentrasi jamaah lain yang sedang shalat. Bagi imam yang memimpin shalat berjamaah, suara dalam membaca qunut nazilah sebaiknya dapat didengar oleh makmum sebagai panduan.
Konsistensi dalam membaca qunut nazilah juga perlu dijaga selama kondisi darurat masih berlangsung. Para ulama menganjurkan untuk terus membaca qunut nazilah sampai situasi yang menjadi sebab dibacanya doa ini membaik atau selesai. Dalam konteks Palestina, pembacaan qunut nazilah dapat terus dilakukan selama konflik dan penderitaan masih berlangsung.
Keutamaan Membaca Qunut Nazilah
Membaca qunut nazilah memiliki berbagai keutamaan dan hikmah yang dalam, khususnya ketika diamalkan untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina. Para ulama menjelaskan bahwa doa ini memiliki kedudukan istimewa karena merupakan bentuk ibadah yang menggabungkan aspek spiritual individual dengan kepedulian sosial terhadap sesama muslim. Berikut adalah beberapa keutamaan penting dalam mengamalkan qunut nazilah:
1. Solidaritas Terhadap Saudara Seiman
Membaca qunut nazilah merupakan manifestasi nyata dari rasa persaudaraan sesama muslim (ukhuwah Islamiyah). Ketika kita mendoakan saudara-saudara kita di Palestina melalui qunut nazilah, kita menunjukkan bahwa penderitaan mereka adalah penderitaan kita juga. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang mengibaratkan umat Islam seperti satu tubuh; jika satu bagiannya sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya.
2. Kepedulian Terhadap Penderitaan Umat Islam
Mengamalkan qunut nazilah menunjukkan bahwa kita tidak bersikap apatis terhadap penderitaan sesama muslim. Dalam konteks Palestina, doa ini menjadi bukti bahwa kita turut merasakan kesedihan dan kepedihan yang mereka alami. Kepedulian ini tidak hanya berhenti pada perasaan, tetapi diwujudkan dalam bentuk doa yang khusyuk dan sungguh-sungguh.
3. Sarana Memohon Pertolongan Allah SWT
Qunut nazilah merupakan sarana khusus untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam situasi yang genting. Doa ini memiliki keistimewaan karena dibaca dalam shalat, pada posisi berdiri setelah ruku', yang merupakan salah satu momen paling mustajab untuk berdoa. Dalam konteks Palestina, kita memohon kepada Allah SWT agar memberikan kekuatan, kesabaran, dan kemenangan bagi saudara-saudara kita yang tertindas.
4. Menguatkan Persatuan Umat Islam
Ketika seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia membaca qunut nazilah secara serentak, hal ini menciptakan ikatan spiritual yang kuat antar sesama muslim. Persatuan dalam doa ini memberikan kekuatan moral dan spiritual yang luar biasa, mengingatkan kita bahwa meskipun terpisah jarak, hati umat Islam tetap bersatu dalam kepedulian dan doa.
5. Mendapatkan Pahala dari Allah SWT
Setiap doa yang dipanjatkan dengan ikhlas untuk saudara seiman akan mendatangkan pahala dari Allah SWT. Terlebih lagi, qunut nazilah yang dibaca dalam shalat memiliki nilai ibadah ganda: sebagai bagian dari shalat dan sebagai doa khusus untuk membantu sesama muslim. Pahala ini akan terus mengalir selama kita konsisten mengamalkannya dengan niat yang tulus.
Melihat berbagai keutamaan tersebut, membaca qunut nazilah untuk Palestina bukan hanya sebagai ritual ibadah semata, tetapi merupakan bentuk perjuangan spiritual yang memiliki dampak mendalam, baik bagi yang berdoa maupun yang didoakan. Semoga dengan mengamalkan qunut nazilah secara istiqomah, Allah SWT segera memberikan jalan keluar dan pertolongan-Nya bagi saudara-saudara kita di Palestina.
Anjuran Ulama Tentang Qunut Nazilah
Para ulama dari berbagai kalangan telah memberikan perhatian khusus terhadap pentingnya qunut nazilah dalam situasi darurat yang menimpa umat Islam. Dalam konteks konflik Palestina, banyak ulama dan organisasi Islam terkemuka, termasuk PBNU, yang telah mengeluarkan seruan untuk mengamalkan qunut nazilah. Anjuran ini didasarkan pada berbagai pertimbangan dan dalil syar'i yang kuat.
Sunnah Rasulullah SAW
Landasan utama anjuran membaca qunut nazilah adalah teladan dari Rasulullah SAW sendiri. Beliau pernah mengamalkan qunut nazilah selama sebulan penuh ketika 70 sahabat yang diutus untuk berdakwah dibunuh secara kejam di Bi'r Mu'anah. Praktik ini menunjukkan bahwa qunut nazilah merupakan salah satu cara yang disyariatkan untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam menghadapi situasi darurat yang menimpa umat Islam.
Kondisi Darurat di Palestina
Para ulama menilai bahwa situasi yang terjadi di Palestina saat ini memenuhi kriteria untuk dibacakannya qunut nazilah. Serangan yang terus-menerus, jatuhnya korban jiwa termasuk wanita dan anak-anak, serta pelanggaran kemanusiaan yang terjadi merupakan bentuk kezaliman yang membutuhkan pertolongan Allah SWT secara khusus. Kondisi darurat ini bahkan lebih berat dari beberapa peristiwa sejarah yang pernah menjadi sebab turunnya anjuran qunut nazilah.
Pentingnya Persatuan Umat
Ulama menekankan bahwa membaca qunut nazilah merupakan salah satu bentuk implementasi persatuan umat Islam. Ketika seluruh umat Islam bersatu dalam doa, hal ini menciptakan kekuatan spiritual yang luar biasa. Para ulama mengingatkan bahwa persatuan dalam doa ini juga harus dibarengi dengan upaya-upaya nyata untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Kekuatan Doa Sebagai Senjata
Para ulama sering mengingatkan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa doa adalah senjata orang beriman. Dalam konteks konflik Palestina, di mana kita mungkin memiliki keterbatasan dalam memberikan bantuan fisik atau material, doa menjadi senjata yang sangat powerful. Qunut nazilah yang dibaca dengan khusyuk dan istiqomah diyakini memiliki kekuatan spiritual yang dapat membantu meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina.
Peran Strategis Masyarakat Muslim Global
Para ulama juga menekankan peran strategis masyarakat muslim global dalam mendukung perjuangan Palestina. Melalui qunut nazilah, setiap muslim di seluruh dunia dapat berkontribusi dalam memberikan dukungan spiritual. Ulama mengingatkan bahwa meskipun kita terpisah jarak secara fisik, namun hati dan doa kita harus selalu terhubung dengan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina.
Berdasarkan anjuran para ulama tersebut, membaca qunut nazilah untuk Palestina menjadi salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan di masa-masa sulit ini. Sebagai umat Islam, kita diharapkan dapat mengamalkannya dengan penuh keikhlasan dan keistiqomahan, sambil terus berupaya memberikan bantuan dalam bentuk lainnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Semoga dengan membaca qunut nazilah ini, Allah SWT segera memberikan pertolongan-Nya kepada saudara-saudara kita di Palestina. Doa kita sebagai umat Islam di seluruh dunia merupakan bentuk dukungan spiritual yang insya Allah akan didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT. Mari bersama-sama istiqomah dalam mendoakan Palestina melalui qunut nazilah ini.