Doa Kamilin Lengkap, Panduan Bacaan Arab, Latin dan Terjemahan

3 weeks ago 8

Liputan6.com, Jakarta Mencari informasi tentang doa kamilin lengkap untuk dibaca setelah salat tarawih? Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, salat tarawih menjadi salah satu ibadah utama yang dilaksanakan umat Islam. Untuk menyempurnakan ibadah tersebut, membaca doa kamilin lengkap setelah salat tarawih sangat dianjurkan sebagai bentuk munajat kepada Allah SWT.

Sebagai bulan penuh rahmat dan ampunan, Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk memanjatkan doa kamilin lengkap dengan penuh khusyuk. Doa ini berisi permohonan untuk kesempurnaan iman, ketakwaan, dan berbagai kebaikan dunia akhirat. Dengan membaca doa kamilin lengkap setelah tarawih, kita berharap mendapatkan keberkahan dan pengabulan doa di bulan yang mulia ini.

Untuk membantu Anda mengetahui doa kamilin lengkap beserta informasi penting lainnya, artikel ini akan membahas bacaan doa kamilin dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya. Selain itu, akan dibahas juga tentang keutamaan, waktu pembacaan, dan kandungan makna dari doa yang istimewa ini.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan doa kamilin lengkap dalam bahasa Arab, latin dan artinya pada Rabu (23/10).

Kumpulan doa Ramadan kali ini menghadirkan doa untuk kamu yang akan masuk ke dalam pasar atau pun mal. Kira-kira seperti apa bacaannya ya?

Dasar Anjuran Salat Tarawih dan Doa

Petunjuk tentang kesunahan salat tarawih mengacu pada hadis Nabi Muhammad SAW:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas. Maka diampuni baginya dosa yang telah lampau." (HR al-Bukhari, Muslim)

Pengertian dan Keutamaan Doa Kamilin

Doa kamilin merupakan doa yang dipanjatkan untuk memohon kesempurnaan iman kepada Allah SWT. Menurut Badruddin Hasyim Subki dalam bukunya "Misteri Kedua Belah Tangan dalam Shalat, Zikir, dan Doa", doa kamilin adalah doa yang berisi permohonan kesempurnaan iman dan dianjurkan untuk dibaca setelah salat tarawih.

Meskipun tidak tertulis secara eksplisit dalam Al-Quran maupun hadis, doa kamilin memiliki beberapa keutamaan:

  • Menjadi sarana munajat kepada Allah SWT di waktu yang mustajab
  • Memohon kesempurnaan iman dan ketakwaan
  • Mengharap keberkahan di bulan Ramadan
  • Meningkatkan kualitas ibadah tarawih
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT

Waktu Pembacaan Doa Kamilin

Para ulama menganjurkan waktu pembacaan doa kamilin sebagai berikut:

  • Setelah menyelesaikan 8 rakaat salat tarawih (bagi yang melaksanakan 8 rakaat)
  • Setelah menyelesaikan 20 rakaat salat tarawih (bagi yang melaksanakan 20 rakaat)
  • Dibaca dengan khusyuk dan penuh penghayatan
  • Dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri

Bacaan Doa Kamilin Lengkap

Bacaan Arab

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bacaan Latin

"Allâhummaj'alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ'ilîn. Wa lima 'indaka thâlibîn. Wa li 'afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa 'anil laghwi mu'ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil 'âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ'I râdlîn. Wa lin na'mâ'I syâkirîn. Wa 'alal balâ'i shâbirîn. Wa tahta liwâ'i muhammadin shallallâhu 'alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ'irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha'âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka'sin min ma'în. Ma'al ladzîna an'amta 'alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ'i wash shâlihîna wa hasuna ulâ'ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîman. Allâhummaj'alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su'adâ'il maqbûlîn. Wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn."

Arti dan Terjemahan

"Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang salih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang."

Kandungan dan Makna Doa Kamilin

Doa Kamilin adalah salah satu doa yang sering dibacakan setelah salat Tarawih, terutama selama bulan Ramadan. Doa ini mengandung banyak nilai-nilai penting yang berkaitan dengan keimanan, ibadah, dan akhlak seorang Muslim. Lebih dari sekadar rangkaian kata, doa ini menjadi cerminan harapan seorang hamba untuk mencapai kesempurnaan dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah uraian lebih mendalam mengenai kandungan dan makna yang terdapat dalam doa Kamilin:

1. Permohonan Kesempurnaan Iman

Kesempurnaan iman adalah permintaan utama dalam doa Kamilin, yang menempatkan iman sebagai fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Doa ini mengajarkan pentingnya memiliki iman yang kokoh dan sempurna, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis:

"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang berlaku baik kepada istrinya." (HR At-Tirmidzi).

Makna dari permohonan ini adalah harapan agar seorang Muslim bisa mencapai tingkat keimanan yang sempurna melalui akhlak yang mulia. Iman yang sempurna tidak hanya diukur dari ibadah yang dilakukan secara rutin, tetapi juga dari perilaku baik dan kesantunan dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam doa Kamilin, permohonan kesempurnaan iman menjadi landasan agar setiap tindakan dan perilaku sehari-hari selalu berlandaskan keimanan yang kuat.

2. Menunaikan Kewajiban kepada Allah SWT

Dalam doa Kamilin, terdapat permohonan agar dapat menunaikan segala kewajiban yang ditetapkan oleh Allah SWT. Kewajiban ini mencakup semua aspek kehidupan beragama yang meliputi ketaatan dalam beribadah, menjauhi segala larangan-Nya, serta istiqamah dalam menjalankan ketakwaan. Beberapa kewajiban yang disebutkan dalam doa Kamilin antara lain:

  • Ketaatan dalam Beribadah: Seorang Muslim memohon agar diberikan kemampuan untuk tetap taat dalam menjalankan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunnah. Ketaatan ini mencakup salat, puasa, zakat, dan berbagai bentuk ibadah lainnya yang diperintahkan dalam Islam.
  • Menjauhi Larangan Allah: Dalam doa ini, seorang Muslim juga meminta kekuatan untuk menjauhi segala perbuatan yang dilarang oleh Allah. Ini mencakup perbuatan maksiat, dosa-dosa besar, serta hal-hal yang merusak keimanan dan ketakwaan.
  • Istiqamah dalam Ketakwaan: Menjadi seorang Muslim yang istiqamah berarti mampu bertahan dalam menjalankan perintah Allah SWT secara konsisten, tanpa tergoda oleh godaan duniawi. Istiqamah ini tidak hanya terkait dengan ibadah, tetapi juga dalam menjaga akhlak dan integritas dalam kehidupan sehari-hari.

3. Keikhlasan Beribadah

Doa Kamilin mengajarkan pentingnya keikhlasan dalam beribadah. Dalam segala bentuk ibadah, baik itu salat, puasa, zakat, maupun sedekah, seorang Muslim harus selalu menjaga niat yang tulus hanya untuk mencari ridha Allah SWT. Keikhlasan adalah inti dari setiap ibadah, tanpa keikhlasan ibadah yang dilakukan bisa kehilangan nilainya. Beberapa hal yang terkait dengan keikhlasan yang disampaikan dalam doa Kamilin antara lain:

  • Mencari Ridha Allah Semata: Setiap ibadah yang dilakukan seharusnya ditujukan hanya untuk mendapatkan ridha Allah, bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia atau penghargaan duniawi.
  • Menjaga Niat yang Tulus: Dalam doa ini, seorang Muslim memohon agar niatnya dalam beribadah selalu murni dan terhindar dari niat yang tercemar oleh riya' (ingin dilihat orang lain) atau sum'ah (ingin didengar orang lain).
  • Menghindari Riya dan Sum'ah: Riya dan sum'ah adalah dua sifat yang bisa merusak keikhlasan ibadah. Dalam doa Kamilin, seorang Muslim memohon perlindungan dari sifat-sifat ini agar ibadah yang dilakukannya tetap bersih dan diterima di sisi Allah SWT.
Read Entire Article
Photos | Hot Viral |