Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi, Wajib Diwaspadai Termasuk Anak-Anak

3 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi medis yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, namun dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, bahkan anak-anak, terutama yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau faktor risiko lainnya. Kolesterol tinggi terjadi ketika ada terlalu banyak lemak dalam darah yang dapat membentuk plak di arteri, menghalangi aliran darah, dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Mengetahui cara mengidentifikasi ciri-cirinya sangat penting agar bisa segera ditangani.

Menurut Cleveland Clinic, kolesterol terdiri dari dua jenis utama: kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Kolesterol jahat atau LDL dapat menumpuk di pembuluh darah, menyebabkan pembentukan plak yang dapat mengganggu aliran darah. Sementara kolesterol baik atau HDL membantu membawa kolesterol kembali ke hati untuk dibuang dari tubuh. Untuk itu, penting bagi setiap individu, termasuk anak-anak, untuk memeriksakan kadar kolesterol secara berkala, terlebih jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kolesterol tinggi. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai ciri-ciri kolesterol tinggi dan cara pencegahannya.

Penting untuk segera mengenali tanda-tanda kolesterol tinggi, meski banyak orang yang tidak menyadari memiliki masalah ini hingga kondisinya sudah parah. Mari kita ulas lebih lanjut mengenai tanda-tanda kolesterol tinggi yang harus diwaspadai dan cara untuk menurunkannya, dirangkum Liputan6, Sabtu (29/3).

Promosi 1

Mengapa Kolesterol Tinggi Berbahaya untuk Kesehatan?

Kolesterol tinggi menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis. Proses ini secara perlahan akan mempersempit dan mengeraskan arteri, membatasi aliran darah ke organ vital seperti jantung dan otak. Jika tidak ditangani, kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Penumpukan plak tidak terjadi secara tiba-tiba; biasanya, proses ini berlangsung bertahun-tahun tanpa gejala yang jelas. Akibatnya, banyak orang baru mengetahui mereka memiliki kolesterol tinggi setelah terjadinya serangan jantung atau stroke. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak yang memiliki faktor risiko tertentu, seperti riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau pola makan yang buruk. Oleh karena itu, pemeriksaan kolesterol sejak usia dini sangat disarankan untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.

Kolesterol tinggi sering kali disebut "silent killer" karena tidak menimbulkan gejala hingga dampaknya sudah cukup parah. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan kadar kolesterol secara berkala agar dapat segera diatasi.

"Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala apa pun bagi kebanyakan orang. Anda mungkin seorang pelari maraton dan memiliki kolesterol tinggi. Anda tidak akan mulai merasakan gejala apa pun hingga kolesterol tinggi menyebabkan masalah lain dalam tubuh Anda." tulis my.clevelandclinic.org.

Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala langsung. Namun, ada beberapa tanda yang dapat muncul ketika kolesterol mulai memengaruhi tubuh. Berikut di antaranya:

  • Rasa nyeri di dada (angina).
  • Sesak napas, dan kelelahan yang berlebihan.
  • Selain itu, jika kolesterol jahat (LDL) sangat tinggi, seseorang mungkin akan mengalami masalah dengan sirkulasi darah, yang dapat menyebabkan gangguan pada kaki atau tangan. Hal ini disebut penyakit arteri perifer (PAD), yang gejalanya termasuk rasa sakit atau kram pada kaki saat berjalan atau bergerak.

Jika pembuluh darah tersumbat oleh plak, aliran darah yang lancar ke jantung dan otak terganggu, yang dapat memicu serangan jantung atau stroke. Gejala-gejala ini biasanya muncul setelah kondisi aterosklerosis berkembang cukup parah.

Walaupun kolesterol tinggi sering kali tanpa gejala, pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi kadar kolesterol yang berisiko. Dengan cara ini, pengobatan atau perubahan gaya hidup dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih besar.

Faktor Risiko Kolesterol Tinggi pada Anak-anak

Kolesterol tinggi sering dianggap sebagai masalah orang dewasa, tetapi kenyataannya, kondisi ini juga dapat dialami oleh anak-anak. Faktor risiko utama pada anak-anak termasuk riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung, serta pola makan yang tidak sehat. Konsumsi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan trans, seperti makanan cepat saji dan camilan olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Beberapa anak mungkin juga lebih rentan terhadap kolesterol tinggi karena kondisi medis seperti diabetes tipe 2, yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, disarankan agar anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kolesterol tinggi mulai melakukan pemeriksaan kolesterol sejak usia 9 tahun, dan kemudian setiap lima tahun sekali.

Pengendalian pola makan dan gaya hidup sehat sejak dini sangat penting untuk mencegah kolesterol tinggi pada anak-anak dan mengurangi risiko penyakit jantung di masa depan.

"Periksakan kolesterol Anda setiap lima tahun mulai usia sembilan tahun. Anak yang orang tuanya memiliki kolesterol tinggi atau riwayat masalah jantung mungkin akan mulai memeriksanya lebih awal." tulis laman tersebut lagi.

Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi

Menurunkan kolesterol tinggi sangat mungkin dilakukan. Adapun berikut beberapa caranya:

  • Menurunkan kolesteriol bisa melalui perubahan gaya hidup yang sehat, seperti memperbaiki pola makan, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol berlebihan.
  • Mengonsumsi makanan yang rendah lemak jenuh dan trans, serta meningkatkan asupan makanan tinggi serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian, juga turut membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
  • Olahraga memainkan peran penting dalam menurunkan kolesterol. Aktivitas fisik yang rutin, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang, dapat membantu meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL. Dalam beberapa kasus, jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu menurunkan kolesterol.

Dengan perubahan gaya hidup yang tepat dan pemantauan rutin, kolesterol tinggi dapat dikendalikan, dan risiko penyakit terkait dapat diminimalkan.

Pentingnya Pemeriksaan Kolesterol Rutin untuk Semua Usia

Kolesterol tinggi dapat dimulai sejak masa kanak-kanak dan berkembang tanpa gejala. Oleh karena itu, pemeriksaan kolesterol rutin sangat penting, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Mulai usia 9 tahun, anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung disarankan untuk memeriksakan kolesterol mereka secara berkala. Pemeriksaan ini juga penting dilakukan setiap lima tahun sekali untuk orang dewasa di bawah usia 45 tahun, dan lebih sering bagi mereka yang berisiko tinggi atau telah menginjak usia 45 tahun.

Mengingat pentingnya mengetahui kadar kolesterol sejak dini, langkah pencegahan yang cepat dapat dilakukan untuk mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius, seperti penyakit jantung atau stroke. Segera konsultasikan dengan dokter mengenai cara terbaik untuk memeriksa dan mengelola kadar kolesterol Anda.

"Untuk pria, periksakan kolesterol Anda setiap lima tahun hingga usia 45 tahun. Dari usia 45 hingga 65 tahun, periksakan setiap satu hingga dua tahun. Setelah usia 65 tahun, periksakan setiap tahun. Sedangkan wanita, bisa melakukan pemeriksaan setiap lima tahun hingga usia 55 tahun. Dari usia 55 hingga 65 tahun, lakukan pemeriksaan setiap satu hingga dua tahun. Setelah usia 65 tahun, lakukan pemeriksaan setiap tahun."

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik:

Apa yang dimaksud dengan kolesterol tinggi?

Kolesterol tinggi terjadi ketika kadar lemak dalam darah terlalu banyak, yang dapat membentuk plak di arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Apa ciri-ciri kolesterol tinggi?

Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala langsung, namun dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas, atau kram pada kaki saat berjalan jika sudah parah.

Apakah kolesterol tinggi bisa terjadi pada anak-anak?

Ya, anak-anak bisa mengalami kolesterol tinggi, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau pola makan yang buruk.

Bagaimana cara menurunkan kolesterol tinggi?

Menurunkan kolesterol dapat dilakukan dengan memperbaiki pola makan, rutin berolahraga, menghindari merokok, dan dalam beberapa kasus, dengan obat-obatan.

Kapan saya harus memeriksakan kolesterol saya?

Pemeriksaan kolesterol harus dilakukan mulai usia 9 tahun untuk anak-anak yang berisiko, dan setiap lima tahun sekali untuk orang dewasa di bawah usia 45 tahun.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |