Cerita Jennifer Coppen Ungkap Reaksi Tak Terduga Ibunda Dali Wassink Saat Tahu Dirinya Hamil

Liputan6.com, Jakarta Berita mengenai kehamilan Jennifer Coppen telah menarik perhatian banyak orang. Aktris muda ini dengan berani membagikan pengalamannya di berbagai kesempatan, termasuk saat berbincang dengan Denny Sumargo dalam podcast yang dipandunya. Perjalanan yang dilalui oleh Jennifer tidaklah mudah, terlebih lagi karena ia dan Dali Wassink saat itu belum terikat dalam pernikahan.

Di dalam diskusi tersebut, Jennifer juga menceritakan bagaimana reaksi dari keluarganya, khususnya ibu Dali, ketika mendengar berita kehamilannya. Tanggapan yang diterimanya ternyata jauh berbeda dari apa yang ia bayangkan sebelumnya. Selain itu, Jennifer juga berbagi tentang usaha kerasnya untuk menjaga kehamilan ini, meskipun harus menghadapi berbagai tekanan dari banyak pihak.

Selanjutnya, bagaimana momen saat Jennifer Coppen mengungkapkan berita kehamilannya kepada keluarga Dali? Berikut adalah ulasan lengkap yang disajikan dalam urutan kronologis.

Mulai dari Jennifer Coppen badalkan umrah mendiang suami hingga Han Hyo Joo tumpengan di Bali di News Flash Showbiz Liputan6.com.

Jennifer Coppen mulai merasakan ada yang tidak biasa dengan tubuhnya setelah mengalami perubahan emosional yang cukup signifikan. Ia bahkan menangis tanpa bisa mengendalikan diri, hingga menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.

Dalam keadaan bingung, Jennifer mengambil langkah untuk melakukan tes kehamilan secara diam-diam. Ketika hasil tes menunjukkan bahwa ia positif hamil, ia segera menghubungi Dali Wassink untuk memberitahukan bahwa ia mengalami keterlambatan menstruasi.

Dali meminta Jennifer untuk melakukan tes kehamilan bersamanya, tanpa menyadari bahwa Jennifer telah melakukan tes tersebut sebelumnya. Keesokan harinya, mereka bertemu dan Jennifer menunjukkan hasil tes kehamilan yang telah ia lakukan.

Melihat hasil tersebut, Dali hanya bisa menangis, dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil USG mengungkapkan bahwa usia kehamilan Jennifer sudah mencapai 6 hingga 7 minggu.

Setelah mengetahui bahwa dirinya benar-benar hamil, Jennifer sempat mengalami pergolakan batin. Ia mengakui bahwa jika saat itu ia tidak mendengar detak jantung bayinya, mungkin ia akan mempertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan tersebut.

Namun, setelah mendengar detak jantung calon bayinya melalui USG, pikirannya berubah. Jennifer mulai menyadari bahwa ia tidak bisa begitu saja menyingkirkan anaknya, terlebih karena ia mengingat perjuangan ibunya yang membesarkannya seorang diri. Hal ini membuatnya semakin yakin untuk mempertahankan kehamilannya, meskipun konsekuensinya berat.

Jennifer juga mengungkapkan bahwa pada saat itu hampir semua orang menentangnya, termasuk keluarganya sendiri. Meski demikian, ia tetap teguh pada pendiriannya untuk melahirkan anaknya, meskipun harus menghadapi berbagai tekanan sosial.

Setelah menyimpan rahasia ini cukup lama, Jennifer dan Dali akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan kehamilan itu kepada orang tua Dali. Dalam pikirannya, Jennifer membayangkan berbagai skenario negatif, terutama karena ibunda Dali terkenal dengan sikapnya yang tegas.

Namun, respons yang diberikan justru di luar dugaan. Saat Dali memberitahu ibunya bahwa Jennifer sedang hamil, sang ibunda, yang akrab disapa Yaya, justru tertawa. Bukannya marah atau terkejut, Yaya hanya menjawab dengan santai, "Lo tidur sama dia, apa yang lo ekspektasiin? Ya ini bakal kejadian."

Ibunda Dali bahkan menunjukkan kebahagiaan atas kabar tersebut. Setelah mengungkapkan kehamilan itu, mereka melanjutkan malam tersebut dengan bermain kartu seolah tidak ada sesuatu yang serius terjadi.

Keputusan Jennifer untuk mempertahankan kehamilannya meskipun banyak tekanan yang datang padanya menarik perhatian Denny Sumargo. Dalam sebuah episode podcast yang dirilis pada 7 Februari 2025, Denny menunjukkan rasa terkejut dan bahkan merinding ketika mendengar cerita perjuangan yang dialami Jennifer.

Jennifer menyatakan bahwa ia siap mengorbankan segalanya demi anak yang dikandungnya, termasuk hubungan dengan teman-teman, keluarganya, dan bahkan karier yang telah dibangunnya. Menurutnya, keputusan untuk melahirkan bayinya jauh lebih signifikan dibandingkan dengan citra atau penilaian orang lain terhadap dirinya. Denny yang mendengarkan kisah ini tidak dapat menyembunyikan rasa keterkejutannya dan hanya bisa berkata, "Ih, gue merinding banget."

Jennifer Coppen menyadari bahwa menjalani kehamilan di luar nikah bukanlah hal yang mudah. Sebagai seorang yang memeluk agama Islam, ia juga paham bahwa aborsi merupakan tindakan yang dilarang dalam keyakinannya. Hal ini semakin memperkuat tekadnya untuk mempertahankan janin yang ada dalam kandungannya.

Meskipun banyak orang yang mengkritik pilihannya, Jennifer tidak merasa menyesal dengan keputusan yang diambilnya. Ia lebih memilih untuk menghadapi semua konsekuensi daripada hidup dengan penyesalan seumur hidup akibat mengakhiri kehamilannya. Baginya, anak yang dikandungnya adalah sebuah anugerah yang harus dijaga dan dirawat, bukan sesuatu yang perlu disembunyikan atau dihilangkan.

Jennifer juga menegaskan bahwa ia ingin bersikap jujur sejak awal dan tidak ingin menutup-nutupi kehamilannya. Menurutnya, kejujuran adalah cara terbaik untuk menghadapi situasi sulit.