Bolehkan Pengidap Diabetes Makan Madu? Ini Pendapat Ahli

Liputan6.com, Jakarta Madu sering dianggap sebagai alternatif pemanis yang lebih alami dibandingkan dengan gula pasir. Namun, bagi pengidap diabetes, banyak yang bertanya-tanya apakah konsumsi madu aman atau justru dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka? Para ahli menyatakan bahwa meskipun madu mengandung banyak manfaat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsinya.

Dr. Rizki Rina Furi, dalam sebuah wawancara di kanal Youtube Halodoc, menyatakan bahwa madu sebenarnya aman untuk dikonsumsi oleh pengidap diabetes, asalkan tidak berlebihan dan dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini penting agar porsi madu yang dikonsumsi dapat disesuaikan dengan kondisi gula darah pengidap diabetes.

Artikel ini akan membahas secara rinci apakah madu dapat menjadi pilihan aman bagi pengidap diabetes, apa saja yang perlu diperhatikan, serta cara mengonsumsinya agar tidak mengganggu kadar gula darah, dirangkum Liputan6 selengkapnya untuk Anda.

Madu adalah sumber alami gula dan karbohidrat, yang memiliki dampak terhadap kadar gula darah. Satu sendok madu mengandung sekitar 64 kalori dan 17 gram karbohidrat. Bagi pengidap diabetes, konsumsi madu harus tetap diperhitungkan karena dapat memengaruhi kadar glukosa dalam darah.

Namun, meskipun madu dapat meningkatkan kadar gula darah, penelitian menunjukkan bahwa dampaknya tidak sebesar gula biasa. Dalam sebuah penelitian, madu memiliki efek yang lebih kecil dalam meningkatkan kadar gula darah dibandingkan dengan gula pasir. Meskipun demikian, perubahan kadar gula darah setelah mengonsumsi madu tetap harus dipantau, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes tipe 2.

Konsumsi madu juga dapat membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kadar gula darah tetap lebih stabil jika dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar.

"Madu alami jika dikonsumsi bisa membantu menstabilkan kolesterol," kata dr. Rizki Rina Furi.

Meskipun madu memiliki banyak manfaat kesehatan, pengidap diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengganti gula dengan madu. Konsultasi ini penting untuk memastikan takaran madu yang tepat dan jenis madu yang aman dikonsumsi.

Pengidap diabetes yang mengonsumsi madu harus memilih madu alami atau mentah yang tidak mengandung tambahan gula. Madu organik dan murni lebih baik, karena lebih sedikit mengandung pemanis tambahan yang bisa meningkatkan risiko lonjakan gula darah.

Meskipun madu bisa menjadi pilihan pemanis alami, pengidap diabetes tetap perlu menjaga pengendalian terhadap asupan gula harian mereka untuk menghindari lonjakan gula darah yang bisa berbahaya.

"Pengidap diabetes seharusnya menghindari makanan dan minuman yang mengandung pemanis tambahan. Namun berbeda dengan madu alami karena terbilang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dengan tidak berlebihan. Pilihlah madu asli tanpa pemanis buatan," tambahnya.

Pada umumnya, pengidap diabetes disarankan untuk menghindari konsumsi gula tambahan dan lebih memilih pemanis alami yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. Madu, meskipun merupakan bentuk gula alami, memiliki pengaruh yang lebih ringan terhadap kadar gula darah dibandingkan dengan gula pasir biasa.

Namun, penting untuk diketahui bahwa meskipun madu memiliki dampak yang lebih rendah terhadap gula darah, itu tetap bisa menyebabkan lonjakan gula darah jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol porsi madu yang dikonsumsi agar tetap dalam batas aman.

Jika dikonsumsi dengan porsi yang tepat, madu juga dapat membantu menurunkan peradangan, meningkatkan kadar antioksidan, dan memberikan manfaat lainnya bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Madu memiliki beberapa manfaat kesehatan selain sebagai pemanis, termasuk membantu menurunkan kadar gula darah, menjaga kolesterol, dan bahkan mendukung kesehatan pencernaan. Madu juga dikenal memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat peradangan.

Namun, penting untuk mengingat bahwa manfaat madu hanya dapat diperoleh jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Mengonsumsi madu dalam jumlah yang berlebihan dapat berisiko meningkatkan kadar gula darah, yang tentunya tidak diinginkan oleh pengidap diabetes.

Pengidap diabetes yang rutin mengonsumsi madu dalam jumlah yang terkontrol dapat merasakan manfaat tersebut tanpa khawatir akan lonjakan gula darah yang tinggi, namun harus disertai dengan pola makan sehat dan pemeriksaan rutin kadar gula darah.

Ketika memilih madu untuk pengidap diabetes, penting untuk memilih madu yang murni dan organik. Madu alami yang tidak melalui proses pasteurisasi lebih baik karena mengandung lebih sedikit bahan tambahan dan lebih banyak nutrisi alami.

Selain itu, pengidap diabetes perlu menghindari madu yang mengandung tambahan gula atau pemanis buatan yang bisa meningkatkan kadar gula darah. Madu mentah yang lebih alami sering kali lebih aman karena tidak diproses dengan bahan kimia yang bisa memengaruhi kualitasnya.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang jenis madu yang aman dikonsumsi, serta memastikan bahwa madu tersebut tidak memengaruhi kondisi gula darah secara negatif.

1. Apakah madu aman untuk pengidap diabetes?

Ya, madu dapat dikonsumsi pengidap diabetes asalkan dalam jumlah yang tidak berlebihan dan dengan jenis yang tepat.

2. Bagaimana madu memengaruhi gula darah pengidap diabetes?

Madu dapat meningkatkan gula darah, namun dampaknya lebih ringan dibandingkan dengan gula pasir biasa.

3. Apakah madu bisa menggantikan gula bagi pengidap diabetes?

Madu bisa menggantikan gula, tetapi harus dikonsumsi dalam jumlah yang terkendali dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

4. Apa jenis madu yang aman untuk pengidap diabetes?

Madu mentah, organik, dan murni lebih aman karena tidak mengandung pemanis tambahan.

5. Seberapa banyak madu yang aman dikonsumsi pengidap diabetes?

Pengidap diabetes sebaiknya mengonsumsi madu dalam jumlah kecil dan berkonsultasi dengan dokter untuk takaran yang aman.