Liputan6.com, Jakarta Sholat tarawih menjadi salah satu amalan utama yang sangat dinantikan umat Muslim saat memasuki bulan Ramadhan. Ibadah sunnah ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa siapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan (termasuk tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Meskipun bukan ibadah wajib, sholat tarawih memiliki kedudukan istimewa sebagai sunnah muakkadah - yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Pelaksanaannya secara berjamaah di masjid telah menjadi tradisi yang mengakar dalam kehidupan umat Islam, terutama sejak masa Khalifah Umar bin Khattab yang mengumpulkan kaum muslimin untuk melaksanakannya secara bersama-sama.
Untuk memaksimalkan pahala dan keberkahan sholat tarawih, penting bagi kita untuk memahami tata cara pelaksanaannya yang benar sesuai tuntunan syariat. Berikut panduan lengkap mengenai niat sholat tarawih berjamaah dan teknis pelaksanaannya, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (8/11/2024).
Mencari tempat untuk sholat tarawih relatif mudah di tanah air, tapi bagaimana bagi Muslim Indonesia yang sedang bepergian di Amerika Serikat?
Pengertian dan Kedudukan Sholat Tarawih dalam Islam
Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) yang khusus dilaksanakan pada malam hari di bulan Ramadhan. Secara bahasa, kata "tarawih" berasal dari bahasa Arab تَرْوِيْحَة (tarwihah) yang berarti istirahat, karena pada masa awal Islam, para jamaah mengambil waktu istirahat sejenak setelah menyelesaikan setiap empat rakaat.
Perintah melaksanakan sholat tarawih didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:
1. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan (sholat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
2. Praktik Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah r.a.:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ
"Dari Aisyah Ummul Mukminin r.a., bahwasanya Rasulullah SAW pernah sholat pada suatu malam di masjid, lalu orang-orang ikut sholat mengikuti beliau."
Sholat tarawih berjamaah mulai dihidupkan kembali pada masa Khalifah Umar bin Khattab r.a. setelah melihat umat Islam melaksanakannya secara terpisah-pisah di masjid. Beliau kemudian mengumpulkan mereka untuk sholat berjamaah dengan satu imam, yaitu Ubay bin Ka'ab r.a. Melihat pemandangan ini, Umar r.a. berkata:
نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ
"Sebaik-baik bid'ah adalah ini."
Yang dimaksud bid'ah di sini adalah menghidupkan kembali sunnah yang pernah ditinggalkan, bukan menciptakan ibadah baru. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa Rasulullah SAW sendiri pernah melaksanakan sholat tarawih berjamaah namun kemudian meninggalkannya karena khawatir akan diwajibkan atas umatnya.
Keutamaan Sholat Tarawih
Sholat tarawih merupakan salah satu amalan istimewa yang Allah SWT khususkan bagi umat Muhammad SAW di bulan Ramadhan. Ibadah ini memiliki kedudukan yang mulia dan keutamaan yang berlimpah, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits dan dipraktikkan oleh generasi terbaik umat ini. Berikut adalah beberapa keutamaan melaksanakan sholat tarawih yang bisa kita raih di bulan Ramadhan:
1. Ampunan Dosa yang Telah Lalu
Keutamaan terbesar dari sholat tarawih adalah pengampunan dosa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim). Para ulama menjelaskan bahwa pengampunan ini mencakup dosa-dosa kecil, sedangkan untuk dosa besar diperlukan taubat nashuha.
2. Menghidupkan Malam Ramadhan
Sholat tarawih termasuk dalam amalan menghidupkan malam Ramadhan (qiyamu ramadhan) yang sangat dianjurkan. Dengan melaksanakan sholat tarawih, kita telah mengisi malam-malam Ramadhan dengan ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah SWT. Waktu malam memiliki keistimewaan tersendiri karena merupakan saat yang tenang dan lebih memungkinkan untuk mencapai kekhusyukan dalam beribadah.
3. Pahala Qiyamul Lail yang Berlipat
Karena dilaksanakan di malam hari, sholat tarawih juga mendapatkan keutamaan qiyamul lail (sholat malam). Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan." (QS. Al-Muzzammil: 6). Di bulan Ramadhan, pahala ini dilipatgandakan sebagai bentuk kemuliaan bulan suci.
4. Kesempatan Meraih Lailatul Qadar
Dengan rutin melaksanakan sholat tarawih, kita memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan lailatul qadar - malam yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW menganjurkan untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan karena lailatul qadar diharapkan turun pada malam-malam tersebut.
5. Meningkatkan Kekhusyukan Ibadah
Sholat tarawih memberikan kesempatan untuk melatih kekhusyukan dalam beribadah. Bacaan ayat-ayat Al-Qur'an yang panjang, gerakan sholat yang tidak tergesa-gesa, dan suasana malam Ramadhan yang tenang membantu menciptakan kondisi yang ideal untuk mencapai kekhusyukan yang sempurna.
6. Menguatkan Persaudaraan
Ketika dilaksanakan secara berjamaah, sholat tarawih menjadi media untuk mempererat ukhuwah islamiyah. Berkumpulnya umat Islam di masjid setiap malam selama Ramadhan menciptakan ikatan spiritual dan sosial yang kuat antar sesama muslim.
7. Melatih Konsistensi Ibadah
Rutinitas sholat tarawih selama sebulan penuh melatih konsistensi dalam beribadah. Hal ini membantu membentuk karakter yang istiqomah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi juga di bulan-bulan lainnya.
8. Membuka Pintu Keberkahan
Setiap langkah menuju masjid untuk melaksanakan sholat tarawih dicatat sebagai pahala, menghapus dosa, dan mengangkat derajat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits: "Barangsiapa yang pergi ke masjid pada waktu pagi dan sore, Allah menyediakan untuknya tempat tinggal di surga setiap kali dia pergi dan pulang." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memahami keutamaan-keutamaan ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat kita dalam melaksanakan sholat tarawih. Yang terpenting adalah menjaga keikhlasan dan konsistensi, karena sebaik-baik amalan adalah yang dilakukan secara rutin meskipun sedikit. Mari kita maksimalkan momentum Ramadhan ini untuk meraih sebanyak mungkin keutamaan dari Allah SWT.
Bacaan Niat Sholat Tarawih Berjamaah
Niat merupakan rukun pertama dan paling mendasar dalam setiap ibadah, termasuk sholat tarawih. Dalam kaidah fiqih disebutkan bahwa الأمور بمقاصدها (al-umuru bi maqashidiha) yang artinya "Setiap perkara tergantung pada niatnya." Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan mengucapkan niat yang benar sesuai dengan kedudukan kita dalam jamaah, baik sebagai imam, makmum, maupun ketika melaksanakannya secara sendiri (munfarid). Lafaz niat sholat tarawih berbeda-beda sesuai dengan posisi tersebut, meski esensi dan tujuannya sama yaitu melaksanakan sholat sunnah tarawih karena Allah SWT.
Niat Imam Sholat Tarawih
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَ
"Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an imaman lillahi ta'ala"
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala"```
Niat Makmum Sholat Tarawih
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
- "Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an ma'muman lillahi ta'ala"
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala"
Tata Cara Sholat Tarawih
Untuk memaksimalkan pahala dan keberkahan sholat tarawih, kita perlu memperhatikan tata cara pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan syariat. Meski termasuk sholat sunnah, pelaksanaan sholat tarawih memiliki aturan dan adab tersendiri yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Berikut adalah panduan lengkap tentang tata cara pelaksanaan sholat tarawih:
Waktu Pelaksanaan
1. Setelah Sholat Isya
- Waktu dimulai setelah sholat Isya dan sunnah ba'diyahnya
- Sebaiknya tidak terlalu diakhirkan agar tidak memberatkan jamaah
- Boleh dilaksanakan hingga menjelang waktu Subuh
2. Sebelum Sholat Witir
- Sholat witir menjadi penutup rangkaian sholat malam
- Tidak ada sholat sunnah lain antara tarawih dan witir
- Jumlah rakaat witir bisa 1, 3, 5, atau 7 sesuai kemampuan
3. Sepanjang Bulan Ramadhan
- Dilaksanakan mulai malam pertama hingga malam terakhir Ramadhan
- Tetap bisa dilakukan meski tidak mengikuti sejak awal bulan
- Diutamakan untuk konsisten hingga akhir Ramadhan
Jumlah Rakaat
1. 8 Rakaat + 3 Witir
- Sesuai praktik Rasulullah SAW
- Dilakukan dengan lebih panjang dan khusyuk
- Biasanya dengan bacaan ayat yang lebih panjang
2. 20 Rakaat + 3 Witir
- Praktik pada masa Khalifah Umar bin Khattab
- Diterima mayoritas ulama
- Memungkinkan lebih banyak jamaah mengikuti
3. Fleksibilitas Jumlah Rakaat
- Boleh memilih sesuai kemampuan dan keyakinan
- Yang terpenting adalah kekhusyukan
- Konsisten dengan pilihan yang diambil
Urutan Pelaksanaan
1. Sholat Isya Berjamaah
- Memastikan kewajiban Isya telah ditunaikan
- Mengikuti sholat sunnah ba'diyah Isya
- Mempersiapkan diri untuk tarawih
2. Niat Sholat Tarawih
- Mengucapkan niat sesuai posisi (imam/makmum/munfarid)
- Memastikan keikhlasan niat
- Menjaga fokus dan konsentrasi
3. Pelaksanaan Per Dua Rakaat
- Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam
- Membaca surat-surat Al-Quran dengan tartil
- Menjaga keseimbangan antara kecepatan dan kekhusyukan
4. Istirahat Setiap Empat Rakaat
- Mengambil jeda untuk istirahat
- Bisa diisi dengan dzikir atau membaca Al-Quran
- Menjaga ketenangan masjid
5. Penutup dengan Witir
- Mengakhiri rangkaian dengan sholat witir
- Membaca doa dan dzikir setelah witir
- Menutup dengan doa kamilin jika ada
Hal-hal yang Diperhatikan
1. Bacaan dalam Sholat
- Membaca Al-Fatihah dengan sempurna
- Memilih surat atau ayat sesuai kemampuan
- Menjaga kualitas bacaan
2. Gerakan Sholat
- Melakukan rukun dengan sempurna
- Menjaga tumakninah (berhenti sejenak) pada setiap gerakan
- Mengikuti imam dengan tertib
3. Dzikir dan Doa
Membaca dzikir setelah setiap dua rakaat
Berdoa di sela-sela istirahat
Menutup dengan doa bersama
Pelaksanaan sholat tarawih yang sesuai dengan tuntunan syariat akan membawa keberkahan dan kekhusyukan yang lebih dalam ibadah kita. Yang terpenting adalah menjaga konsistensi dan keikhlasan, karena Allah SWT lebih menyukai amalan yang dilakukan secara rutin meskipun sedikit dibandingkan amalan besar yang tidak berkelanjutan.
Semoga panduan ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas ibadah sholat tarawih kita di bulan Ramadhan. Yang terpenting adalah menjaga keistiqomahan dan keikhlasan dalam melaksanakannya, karena keutamaan sholat tarawih tidak hanya terletak pada jumlah rakaatnya, tetapi juga pada kekhusyukan dan konsistensi dalam menjalankannya.