Apakah Rumahmu Termasuk yang Disukai Ular? Ketahui Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

9 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Fenomena ular masuk rumah seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi penghuni. Kejadian ini tidak hanya terjadi di daerah pedesaan, namun juga di perkotaan, terutama saat musim hujan atau perubahan cuaca ekstrem. 

Ular biasanya mencari tempat berlindung, sumber makanan, atau suhu yang stabil, sehingga rumah menjadi target potensial. Memahami ciri-ciri rumah yang disukai ular menjadi langkah awal penting untuk mencegah kedatangan reptil melata ini. Dengan identifikasi yang tepat, pemilik rumah dapat mengambil tindakan preventif yang efektif.

Amir Hamidy, ahli herpetologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atau LIPI, mengungkapkan bahwa spesies ular yang paling sering berinteraksi dengan manusia dan masuk ke rumah adalah kobra, piton, dan ular tikus. 

Ular-ular ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik dengan lingkungan manusia. Penyebab utama kedatangan mereka adalah untuk mengejar mangsa, seperti hewan pengerat, dan mencari tempat berlindung yang lembap serta gelap.

Untuk mencegah ular masuk, Hamidy menyarankan agar rumah dibuat setidak nyaman mungkin bagi ular. Ini termasuk rajin mengepel lantai dengan pembersih beraroma menyengat, menyingkirkan barang-barang tidak terpakai yang menumpuk, dan membersihkan sisa makanan untuk mencegah tikus.

Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengenai karakteristik rumah yang menarik ular, tanda-tanda keberadaan mereka, pandangan dari para ahli herpetologi, serta tips praktis untuk menjaga rumah tetap aman dari serangan ular. 

Ciri-Ciri Rumah yang Disukai Ular

Lingkungan Gelap, Lembap, dan Tersembunyi

Ular adalah hewan berdarah dingin yang sangat bergantung pada suhu lingkungan. Mereka cenderung mencari tempat yang gelap, lembap, dan sejuk pada siang hari untuk menghindari panas berlebih. Sebaliknya, saat malam hari atau musim hujan, ular akan mencari tempat yang hangat dan terisolasi sebagai perlindungan dari suhu dingin.

Gudang, tumpukan kardus, kain bekas, atau barang rongsokan di sudut-sudut rumah menjadi lokasi persembunyian ideal bagi ular. Kondisi ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka untuk beristirahat atau bersembunyi dari predator. Kehadiran area seperti ini secara signifikan meningkatkan potensi rumah Anda menjadi sarang ular.

Ular masuk rumah biasanya karena mencari makan, tempat berlindung, atau karena tertarik oleh kondisi lingkungan rumah. Saat musim hujan, suhu udara cenderung dingin sehingga ular bisa masuk ke rumah yang suhunya lebih hangat.

Keberadaan Mangsa (Hewan Pengerat dan Serangga)

Salah satu alasan utama ular memasuki area hunian adalah untuk mencari sumber makanan. Hewan pengerat seperti tikus, serta serangga, katak, cacing, atau siput, merupakan mangsa utama bagi berbagai jenis ular. 

Sisa makanan yang berserakan atau kebersihan yang kurang terjaga di rumah dapat menarik hama pengerat, yang kemudian akan memancing kedatangan ular.

Hewan pengerat seperti tikus liar merupakan sumber makanan utama bagi ular. Oleh karenanya, cara terbaik untuk mencegah ular masuk rumah adalah dengan memastikan bahwa Anda tidak sedang memiliki masalah tikus di rumah. Mengendalikan populasi hama pengerat adalah langkah krusial dalam mencegah ular.

Halaman Tidak Terawat

Kondisi halaman rumah sangat memengaruhi potensi kedatangan ular. Halaman yang ditumbuhi rumput tinggi, semak belukar yang lebat, atau tumpukan kayu dan daun kering menjadi tempat persembunyian yang sangat disukai ular. Area seperti ini menyediakan kamuflase dan perlindungan dari pandangan manusia atau predator lain.

Tanaman yang terlalu rimbun juga dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi ular untuk bersembunyi dan bersarang. Rumput tinggi dan semak liar yang tidak terawat menyediakan tempat persembunyian ideal untuk ular. Ini memungkinkan ular untuk bersembunyi saat berburu serta membantu mereka berkamuflase.

Adanya Lubang atau Celah

Ular memiliki kemampuan luar biasa untuk menyelinap melalui celah-celah kecil. Lubang di dinding, saluran air, pipa WC, atau bahkan melalui atap dan talang air dapat menjadi jalur masuk bagi mereka. Dek atau teras yang tinggi dan berlubang juga seringkali dimanfaatkan sebagai tempat berlindung yang aman.

Ular bisa masuk melalui celah di pintu, dinding, atau bahkan melalui atap dan talang. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dan penutupan celah-celah ini sangat penting untuk mencegah akses ular ke dalam rumah.

Dekat dengan Habitat Alami

Lokasi rumah yang berdekatan dengan habitat alami ular, seperti kebun, semak belukar, lahan kosong, atau persawahan, secara signifikan meningkatkan risiko kedatangan ular. 

Area-area ini merupakan lingkungan asli tempat ular hidup dan mencari makan. Ketika habitat alami terganggu atau populasi mangsa berkurang, ular cenderung berpindah ke area yang lebih dekat dengan manusia.

Jika rumah berada dekat kebun, semak belukar, atau persawahan, maka risiko didatangi ular pun lebih tinggi karena itu adalah habitat alami mereka. Ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar rumah.

Area dengan Genangan Air

Ular sangat tertarik pada area yang lembap dan memiliki genangan air. Mereka membutuhkan kelembapan untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil dan terhidrasi, terutama di iklim panas. 

Mengairi taman secara berlebihan juga dapat menarik mangsa ular seperti cacing, siput, dan katak, yang kemudian akan menarik ular itu sendiri.

Ular tertarik pada genangan air, rumput basah, bintik-bintik lembap, dan area yang terlalu banyak disiram. Menjaga drainase yang baik dan menghindari genangan air adalah langkah penting untuk mencegah ular.

Tanda-Tanda Keberadaan Ular di Rumah

Bekas Kulit Ular

Salah satu indikasi paling jelas adanya ular di lingkungan rumah adalah penemuan bekas kulit ular. Ular akan berganti kulit secara berkala, rata-rata empat kali per tahun, meskipun jumlahnya bisa mencapai 10-12 kali tergantung spesiesnya. Bekas kulit ini sering ditemukan di area tersembunyi atau di dekat tempat persembunyian mereka.

Adanya Bekas Kulit Ular. Ular rata-rata berganti kulit sekitar 4 kali per tahun, tetapi jumlahnya bisa mencapai 10-12 tergantung spesiesnya. Penemuan ini menunjukkan bahwa ada ular yang baru saja melewati proses pergantian kulit di sekitar area tersebut.

Kotoran Ular

Kotoran ular memiliki ciri khas tertentu yang dapat menjadi petunjuk keberadaan mereka. Umumnya, kotoran ular berbentuk silinder dengan salah satu ujung berwarna putih. Warna putih ini berasal dari kandungan asam urat yang tinggi dalam kotoran mereka.

Kotoran ular biasanya berbentuk silinder dengan ujung berwarna putih karena mengandung asam urat. Memeriksa area tersembunyi atau jarang dijangkau dapat membantu menemukan tanda ini.

Suara Katak yang Berteriak

Jika Anda mendengar suara katak yang berteriak secara tidak wajar, terutama di malam hari, ini bisa menjadi pertanda adanya ular. Katak adalah mangsa umum bagi banyak spesies ular, dan suara teriakan tersebut bisa jadi merupakan respons katak saat diserang.

Jika Anda mendengar suara kodok yang berteriak, maka berarti ada ular di sana, karena kodok biasa menjadi santapan bagi banyak ular yang keluar pada malam hari untuk berburu.

Jejak di Halaman atau Tempat Tertentu

Ular meninggalkan jejak merayap di permukaan yang berdebu atau tanah lunak. Jika Anda menemukan pola jejak seperti ini di halaman, gudang, atau area lain di sekitar rumah, ini bisa menjadi indikasi kuat bahwa ular telah melintas atau bersembunyi di sana.

Jika memeriksa area berdebu dan melihat jejak merayap, ini bisa menandakan ular telah masuk ke rumah Anda. Pemeriksaan rutin di area-area ini dapat membantu mendeteksi keberadaan ular lebih awal.

Bau Aneh

Meskipun tidak semua spesies ular mengeluarkan bau, beberapa jenis, seperti ular tikus, dapat mengeluarkan bau menyengat. Bau ini juga bisa tercium dari liang atau sarang tempat mereka bersembunyi. Bau aneh yang tidak biasa di sekitar rumah perlu diwaspadai.

Beberapa spesies dapat mengeluarkan bau tertentu. Ular tikus, misalnya, yang dapat mengeluarkan bau menyengat. Liang yang menjadi sarangnya juga akan tercium menyengat.

Menghilangnya Hewan Pengerat atau Burung Secara Tiba-Tiba

Penurunan drastis populasi tikus, burung, atau telur di sekitar rumah bisa menjadi tanda bahwa ada predator baru di area tersebut. Ular adalah predator alami bagi hewan-hewan ini, sehingga keberadaan mereka dapat menyebabkan penurunan populasi mangsa secara signifikan.

Jika Anda melihat bahwa populasi hewan pengerat, telur, atau burung di sekitar rumah Anda tiba-tiba berkurang, ini bisa menjadi tanda bahwa ada ular di dekatnya.

Strategi Efektif Mencegah Ular Masuk Rumah

Jaga Kebersihan dan Kerapian Lingkungan Rumah

  • Pangkas Rumput dan Semak Belukar: Potong rumput secara teratur dan pangkas semak belukar yang lebat di sekitar rumah. Ini menghilangkan tempat persembunyian ideal bagi ular.
  • Singkirkan Tumpukan Barang: Bersihkan tumpukan kayu, batu, genting, kardus, atau barang rongsokan lainnya di dalam maupun luar rumah.
  • Kelola Sampah Organik: Buang sisa makanan dan sampah organik secara teratur untuk menghindari menarik hewan pengerat yang menjadi mangsa ular.
  • Hindari Genangan Air: Pastikan tidak ada genangan air di halaman dan perbaiki selang air yang bocor, karena ular tertarik pada kelembapan.

Tutup Celah dan Lubang

Ular dapat menyelinap melalui celah terkecil sekalipun. Oleh karena itu, periksa dan tutup semua lubang atau celah yang mungkin ada di dinding, plafon, saluran air, pipa, genteng, dan fondasi rumah. 

Jika ada yang berlubang, segera tutup dan jangan sampai ada celah untuk ular memasuki rumah. Lubang-lubang tersebut bisa menjadi sarang ular. Tindakan ini akan membatasi akses ular ke dalam hunian Anda.

Gunakan Aroma yang Tidak Disukai Ular

Ular memiliki indra penciuman yang sensitif dan tidak menyukai bau menyengat. Manfaatkan hal ini dengan rutin mengepel lantai menggunakan pembersih lantai beraroma kuat atau karbol wangi. 

Anda juga bisa meletakkan kapur barus di sudut-sudut rumah atau menaburkannya di area yang rawan. Menyemprotkan pengharum ruangan di sekitar jendela atau bawah pintu juga dapat menjadi penghalang.

Ular secara biologi sangat mengandalkan penciuman dan satwa ini tidak suka bau yang menyengat, karena itu membersihkan rumah dengan karbol yang wanginya menyengat atau menyemprot bagian-bagian jendela atau bawah pintu dengan pengharum ruangan juga dapat mencegah ular masuk rumah.

Pasang Pagar atau Penghalang

Memasang pagar keliling atau dinding di sekitar properti dapat menjadi garis pertahanan utama, terutama jika rumah Anda berdekatan dengan area rumput tinggi atau semak belukar. 

Pagar ini akan mempersulit ular untuk masuk. Selain itu, menempatkan keset berbahan ijuk yang kasar di depan pintu juga dapat menyulitkan pergerakan ular, karena teksturnya yang tidak nyaman bagi otot perut mereka.

Memasang pagar keliling atau dinding di sekitar tempat tinggal merupakan garis pertahanan utama yang harus dilakukan untuk mencegah ular masuk rumah - khususnya apabila terdapat area dengan rumput tinggi atau semak belukar di dekat rumah Anda.

Kendalikan Hama Pengerat

Karena hewan pengerat seperti tikus adalah sumber makanan utama bagi ular, mengendalikan populasi hama ini di dalam dan sekitar rumah adalah strategi pencegahan yang sangat efektif. 

Pastikan tidak ada sisa makanan yang menarik tikus, dan pertimbangkan penggunaan perangkap atau jasa profesional jika populasi tikus sudah mengkhawatirkan.

Cara terbaik untuk mencegah ular masuk rumah adalah dengan memastikan bahwa Anda tidak sedang memiliki masalah tikus di rumah.

Pelihara Hewan Penjaga

Beberapa hewan peliharaan, khususnya kucing, dapat berperan sebagai "penjaga" alami. Kucing, terutama kucing kampung, dikenal memiliki insting berburu yang kuat dan seringkali cakap dalam menghalau atau bahkan menangkap ular kecil yang mencoba masuk ke rumah. Kehadiran mereka dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan.

Pelihara hewan seperti kucing, terutama kucing kampung yang cakap menghalau ular yang mau masuk ke rumah."

Hindari Metode Berbahaya dan Hubungi Ahli

Penting untuk diingat bahwa tidak disarankan menggunakan metode berbahaya seperti menaburkan garam untuk mengusir ular, karena kulit ular bersisik dan tidak bereaksi terhadap garam. Jika ular sudah masuk rumah, jangan panik dan jangan mencoba membunuhnya. 

Sebaiknya, usir ular secara hati-hati menggunakan alat bantu atau segera hubungi pihak berwenang seperti pemadam kebakaran atau ahli penanganan satwa liar untuk penanganan yang aman dan tepat.

Banyak yang mengira cara mencegah dan mengusir ular dari lingkungan rumah adalah dengan menaburkan garam. Padahal, ular tidak bereaksi dengan garam karena kulitnya yang bersisik.

People Also Ask

1. Mengapa ular sering masuk ke dalam rumah?

Jawaban: Ular masuk rumah karena mencari tempat berlindung yang gelap, lembap, dan hangat, mencari sumber makanan seperti tikus, atau karena kondisi lingkungan rumah yang tidak terawat.

2. Apa saja ciri-ciri rumah yang disukai ular?

Jawaban:Rumah yang disukai ular umumnya memiliki lingkungan gelap, lembap, banyak tumpukan barang, keberadaan hewan pengerat, halaman tidak terawat, adanya lubang atau celah, dekat habitat alami, dan area genangan air.

3. Bagaimana cara mengetahui ada ular di rumah?

Jawaban: Tanda-tanda keberadaan ular meliputi penemuan bekas kulit ular, kotoran ular, suara katak berteriak, jejak merayap, bau aneh dari spesies tertentu, atau hilangnya populasi hewan pengerat secara tiba-tiba.

4. Bisakah garam mengusir ular?

Jawaban:Tidak, garam tidak efektif mengusir ular karena kulit ular bersisik dan tidak bereaksi terhadap garam. Metode ini tidak disarankan untuk pencegahan maupun pengusiran.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |