Abses Adalah Penyakit Apa? Simak Gejala dan Cara Mengatasinya

3 weeks ago 7

Liputan6.com, Jakarta Abses adalah kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya kantong berisi nanah di berbagai bagian tubuh, baik di permukaan kulit maupun organ dalam. Ketika sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melawan infeksi, sel darah putih akan berkumpul di area yang terinfeksi, membentuk penumpukan nanah yang dikenal dengan abses. 

Pemahaman yang tepat tentang abses adalah hal yang krusial, mengingat kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dan di bagian tubuh mana saja. Nanah yang terkumpul dalam abses adalah campuran dari sel darah putih yang hidup dan mati, kuman, cairan, serta jaringan mati yang merupakan hasil dari respons pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Tidak banyak yang menyadari bahwa abses adalah kondisi yang bisa berkembang dari masalah sederhana menjadi komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Pemahaman tentang gejala, faktor risiko, dan penanganan yang tepat menjadi kunci utama dalam mencegah kondisi ini menjadi lebih parah.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian, gejala, penyebab dan cara mengatasi abses, pada Jumat (25/10).

Kementerian keamanan Pangan dan Obat-Obatan Korea menerbitkan temuan investigasi dan langkah-langkah untuk mencegah penyakit masa depan. Ternyata ditemukannya listeria monocytogenes pada jamur enoki. Listeria adalah penyakit yang disebabkan infeksi b...

Mengenal Lebih Dalam Tentang Abses

Abses terbentuk ketika tubuh mengalami infeksi dan sistem kekebalan berusaha melawannya. Proses ini dimulai saat penghalang kulit normal mengalami kerusakan, bahkan dari trauma kecil sekalipun. Ketika bakteri berhasil masuk melalui celah ini, tubuh akan merespons dengan mengirimkan sel darah putih ke area tersebut.

Bagian tengah abses akan mencair dan mengandung berbagai komponen, termasuk:

  • Sel-sel mati
  • Bakteri penyebab infeksi
  • Jaringan tubuh yang rusak
  • Cairan tubuh

Area yang terinfeksi akan mulai membesar, menciptakan tekanan di bawah kulit dan menyebabkan peradangan pada jaringan sekitarnya. Tekanan dan peradangan inilah yang kemudian menimbulkan rasa sakit yang karakteristik.

Jenis-Jenis Abses dan Karakteristiknya

Abses Kulit

Merupakan jenis abses yang paling umum ditemui dan relatif mudah diobati. Abses kulit dapat muncul di berbagai bagian tubuh, dengan beberapa lokasi yang sering terkena seperti:

  • Pertama, abses ketiak yang terjadi akibat penumpukan nanah di area ketiak. Kondisi ini sering dikaitkan dengan hidradenitis suppurativa, yang menyebabkan munculnya benjolan merah dan lembut yang dapat berkembang menjadi abses.
  • Kedua, abses payudara yang umumnya dialami oleh ibu menyusui. Kondisi ini terjadi ketika infeksi payudara tidak segera mendapat penanganan yang tepat, menyebabkan terbentuknya kantung nanah di area payudara.

Abses Mulut

Jenis abses ini memiliki karakteristik khusus karena lokasinya yang berada di area mulut. Beberapa tipe yang sering ditemui meliputi:

  • Abses gusi atau gingiva merupakan kondisi yang berkembang di area gusi tanpa melibatkan gigi. Sementara itu, abses periapikal terbentuk di ujung akar gigi, biasanya sebagai akibat dari cedera gigi atau gigi berlubang yang tidak dirawat.
  • Abses periodontal merupakan jenis yang lebih serius karena memengaruhi tulang dan jaringan penopang gigi. Kondisi ini sering terjadi sebagai komplikasi dari penyakit gusi atau periodontitis yang tidak ditangani dengan baik.

Abses Internal

Merupakan jenis abses yang paling kompleks karena lokasinya yang berada di dalam tubuh. Abses internal memerlukan diagnosis dan penanganan khusus karena:

  • Pertama, abses perut yang dapat berkembang di dalam atau di sekitar organ-organ vital seperti hati, ginjal, dan pankreas. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi serius.
  • Kedua, abses otak yang merupakan kondisi langka namun berbahaya. Kondisi ini dapat terjadi ketika bakteri dari infeksi di area kepala atau aliran darah masuk ke jaringan otak.

Faktor Risiko dan Pencegahan

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya abses meliputi sistem kekebalan tubuh yang lemah, paparan lingkungan kotor, dan kebersihan yang buruk. Untuk mencegah terbentuknya abses, penting untuk:

  • Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Menghindari paparan terhadap bakteri berbahaya

Gejala dan Penanganan

Gejala abses dapat bervariasi tergantung lokasi dan tingkat keparahannya. Namun beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai adalah:

  • Pembengkakan dan rasa nyeri
  • Kemerahan dan kehangatan di area yang terkena
  • Demam dan menggigil
  • Penurunan nafsu makan
  • Penanganan abses harus dilakukan oleh profesional medis, terutama jika:
  • Abses membesar dalam waktu 2 minggu
  • Nyeri semakin parah
  • Muncul demam tinggi
  • Berada di lokasi yang sensitive

Penanganan dan Pengobatan Abses

Penanganan abses memerlukan pendekatan medis yang tepat dan harus dilakukan oleh profesional kesehatan. Beberapa metode pengobatan yang umumnya dilakukan antara lain:

1. Drainase Medis

Prosedur ini merupakan langkah utama dalam penanganan abses, terutama untuk abses kulit dan mulut. Dokter akan melakukan insisi kecil untuk mengeluarkan nanah yang terkumpul. Proses ini penting karena:

  • Mengurangi tekanan dan rasa sakit
  • Memungkinkan pembersihan area yang terinfeksi
  • Mempercepat proses penyembuhan

Setelah drainase, dokter akan membersihkan area tersebut dengan larutan antiseptik dan mungkin memasang drain sementara untuk memastikan nanah dapat keluar dengan sempurna.

2. Terapi Antibiotik

Penggunaan antibiotik sering diperlukan untuk:

  • Pertama, membunuh bakteri penyebab infeksi yang mungkin masih tersisa setelah drainase.
  • Kedua, mencegah penyebaran infeksi ke jaringan sekitarnya.
  • Ketiga, mengurangi risiko kekambuhan.

Perawatan Lanjutan dan Pemulihan

Perawatan di Rumah

Setelah mendapat penanganan medis, pasien perlu melakukan perawatan lanjutan di rumah yang meliputi:

Kompres Hangat

Aplikasi kompres hangat dapat membantu:

  • Melancarkan aliran darah
  • Mengurangi pembengkakan
  • Mempercepat penyembuhan

Menjaga Kebersihan

Kebersihan area yang terkena sangat penting untuk:

  • Mencegah infeksi sekunder
  • Mendukung proses penyembuhan
  • Menghindari komplikasi

Penggunaan Obat

Pasien harus mengikuti anjuran dokter dalam:

  • Mengkonsumsi antibiotik sesuai jadwal
  • Menggunakan obat pereda nyeri bila diperlukan
  • Menerapkan perawatan topikal yang diresepkan

Pencegahan dan Monitoring

Langkah-langkah Pencegahan

Untuk menghindari terbentuknya abses di masa depan, penting untuk:

Pertama, menjaga kebersihan diri dengan rutin membersihkan area yang rentan terhadap infeksi. Hal ini termasuk mandi teratur dan mencuci tangan dengan benar.

Kedua, meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat, termasuk:

  • Konsumsi makanan bergizi
  • Olahraga teratur
  • Istirahat yang cukup
  • Manajemen stres yang baik

Ketiga, menghindari faktor risiko seperti:

  • Kontak dengan lingkungan kotor
  • Penggunaan alat pribadi bersama
  • Penundaan pengobatan luka kecil

Monitoring Kondisi

Penting untuk melakukan pemantauan rutin terhadap:

  • Perkembangan Penyembuhan
  • Ukuran pembengkakan
  • Tingkat nyeri
  • Warna dan tekstur kulit
  • Suhu tubuh

Tanda-tanda Peringatan

Segera hubungi dokter jika muncul:

  • Demam tinggi
  • Nyeri yang memberat
  • Pembengkakan yang meluas
  • Kemerahan yang menyebar

Dengan pemahaman yang baik tentang abses dan penanganannya, kita dapat lebih siap menghadapi kondisi ini dan mencegah komplikasinya di masa depan.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |