Liputan6.com, Jakarta Sering lupa meletakkan barang atau melupakan janji bisa jadi tanda daya ingatmu mulai melemah. Kebiasaan ini bukan hanya merepotkan, tapi juga bisa berdampak negatif dalam hubungan sosial dan pekerjaan. Jika dibiarkan, kamu bisa kehilangan kendali atas banyak hal penting dalam hidup.
Beberapa faktor seperti stres, kurang tidur, hingga gaya hidup pasif bisa membuat otakmu makin lemah. Tak hanya usia, kebiasaan buruk sehari-hari juga berkontribusi besar dalam penurunan daya ingat. Untungnya, otak punya kemampuan luar biasa untuk berkembang jika dilatih secara rutin.
Sama seperti otot tubuh, otak juga perlu "olahraga" agar tetap tajam dan aktif. Latihan sederhana bisa membantu mempertahankan bahkan memperkuat memori jangka pendek dan panjang. Beberapa cara mudah ternyata bisa memberikan dampak signifikan pada kesehatan kognitifmu.
Melatih otak tak harus rumit. Kamu cukup melakukan beberapa aktivitas ringan yang merangsang kerja otak secara konsisten. Simak tips latihan sederhana yang bisa kamu lakukan agar tidak lagi jadi si pelupa seperti dirangkum Liputan6.com dari Verywellmind dan Mindbodygreen, Minggu (11/5/2025).
1. Pelajari Hal Baru Secara Berkala
Mempelajari keterampilan baru bisa jadi cara efektif mempertajam daya ingat. Aktivitas seperti belajar bahasa asing, memainkan alat musik, atau mencoba teknik melukis memaksa otak untuk berpikir aktif. Semakin sering kamu memberi tantangan baru, semakin kuat kemampuan memorimu.
Penelitian membuktikan bahwa orang dewasa yang rutin belajar keterampilan baru mengalami peningkatan kognitif. Otak terbiasa berpikir dan mengolah informasi dalam pola yang belum familiar. Hal ini membuatnya tetap tajam dan tidak cepat melemah seiring waktu.
Tak perlu aktivitas yang sulit atau mahal, cukup pilih kegiatan yang menantang namun menyenangkan. Misalnya belajar memasak resep baru atau memahami teknologi terkini. Lakukan secara konsisten agar hasilnya maksimal.
2. Gunakan Tangan Tidak Dominan
Melatih tangan yang jarang digunakan dapat memicu kerja otak yang jarang aktif. Saat kamu menulis atau makan dengan tangan non-dominan, otak dipaksa untuk beradaptasi. Ini adalah bentuk latihan otak yang ampuh namun sering diabaikan.
Rasa canggung saat memulai justru menjadi tanda bahwa otak sedang belajar. Proses ini merangsang koneksi saraf baru dalam otakmu. Semakin sering dilatih, semakin fleksibel pikiranmu dalam menerima hal baru.
Kamu bisa memulainya dengan aktivitas sederhana seperti menggosok gigi atau membuka pintu. Latihan ini tidak membutuhkan alat bantu, cukup niat dan konsistensi. Cobalah setiap hari agar otakmu makin aktif.
3. Jaga Pola Makan dan Olahraga Rutin
Kesehatan otak sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuhmu secara keseluruhan. Asupan bergizi dan olahraga teratur membantu meningkatkan aliran darah ke otak. Ini penting untuk menjaga daya ingat tetap optimal.
Buah, sayur, kacang-kacangan, dan ikan berlemak baik untuk nutrisi otak. Hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang bisa memperburuk fungsi kognitif. Olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit sehari pun sudah cukup.
Aktivitas fisik juga memicu pertumbuhan sel otak baru, terutama di bagian yang mengatur memori. Kamu tidak perlu menjadi atlet, cukup gerakkan tubuhmu secara konsisten. Tubuh sehat, otak pun lebih bertenaga.
4. Meditasi dan Latihan Kesadaran
Meditasi terbukti mampu menenangkan pikiran sekaligus meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Saat bermeditasi, otakmu berlatih fokus dan mengontrol pikiran liar. Ini sangat berguna untuk mempertahankan memori jangka panjang.
Latihan mindfulness membantu memperkuat area otak yang terkait dengan pengambilan keputusan dan penyimpanan informasi. Praktik ini juga menurunkan stres, salah satu penyebab utama melemahnya daya ingat. Cukup lakukan 5–10 menit per hari secara rutin.
Kamu bisa mulai dari latihan pernapasan atau mendengarkan panduan meditasi online. Meditasi tidak butuh tempat khusus, cukup di ruang tenang dan nyaman. Yang penting, lakukan secara konsisten untuk hasil yang terasa.
5. Bermain Permainan Asah Otak
Teka-teki silang, Sudoku, hingga aplikasi pelatihan otak bisa jadi hiburan yang sekaligus menyehatkan pikiran. Permainan ini merangsang otak untuk berpikir kritis dan cepat. Rutinitas ini menjaga otak tetap aktif dan tajam.
Permainan asah otak membantu melatih logika, fokus, dan pemecahan masalah. Hal ini penting agar otak tidak cepat tua secara fungsi. Semakin sering dilatih, semakin terasah juga kemampuan otakmu.
Kamu bisa menyelipkan sesi bermain 10–15 menit setiap hari. Pilih jenis permainan yang kamu sukai agar tidak terasa membosankan. Jika rutin, kamu akan merasakan perbedaannya dalam aktivitas sehari-hari.
6. Gambar Peta dari Ingatan
Menggambar peta lingkungan tanpa melihat referensi adalah latihan yang melatih visual memori. Otakmu akan bekerja keras mengingat posisi jalan, bangunan, dan arah. Ini cara efektif untuk memperkuat koneksi otak bagian spasial.
Kamu bisa mulai dengan menggambar peta rumah ke minimarket atau jalan ke kantor. Bandingkan dengan peta asli setelah selesai untuk melihat akurasinya. Semakin sering dicoba, semakin baik kemampuan mengingat detailmu.
Latihan ini juga cocok untuk mengasah konsentrasi dan daya ingat jangka pendek. Aktivitas ini ringan tapi menantang. Kamu bisa mengubah lokasi setiap minggu agar tantangannya tetap menarik.
7. Perbanyak Interaksi Sosial
Bersosialisasi secara aktif melibatkan banyak area otak sekaligus. Saat kamu mengobrol, otak memproses bahasa, emosi, dan respon secara bersamaan. Ini latihan yang sangat baik untuk meningkatkan daya ingat.
Studi menunjukkan bahwa orang dengan kehidupan sosial aktif lebih jarang mengalami demensia. Hubungan sosial yang sehat juga menurunkan stres dan meningkatkan kualitas hidup. Interaksi seperti ini membantu menjaga kesehatan otakmu.
Kamu bisa mulai dengan hal sederhana seperti ngobrol dengan tetangga atau ikut komunitas online. Pilih aktivitas sosial yang kamu nikmati. Semakin sering kamu berinteraksi, semakin baik fungsi otakmu dalam menyimpan memori.
8. Ubah Rutinitas Harianmu
Melakukan rutinitas yang berbeda setiap hari bisa jadi latihan ringan namun efektif untuk otak. Ketika kamu keluar dari zona nyaman, otak dipaksa untuk beradaptasi. Ini memperkuat fleksibilitas kognitif.
Coba rute baru ke tempat kerja, duduk di tempat berbeda saat makan, atau ganti urutan aktivitas pagi. Hal-hal kecil seperti ini bisa memberi stimulasi positif bagi otakmu. Otak yang dilatih untuk fleksibel jadi lebih tahan terhadap penurunan fungsi.
Perubahan kecil namun konsisten lebih berdampak daripada perubahan besar sesekali. Jangan takut untuk mencoba hal baru dalam keseharianmu. Semakin kamu menantang pikiranmu, semakin tajam daya ingatmu.