Liputan6.com, Jakarta Istilah tone deaf dalam ranah sosial mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian semua. Istilah ini tidak hanya berarti "tidak peka" terhadap nada musik tetapi juga menggambarkan seseorang yang tidak dapat memahami perasaan atau membaca situasi sosial di sekelilingnya.
Ketika kamu menjadi tone deaf secara sosial, kamu cenderung tidak menyadari bahwa perkataan atau tindakan kita bisa menyakiti orang lain. Untuk menghindari perilaku tone deaf, kuncinya terletak pada empati. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain.
Yuk, pelajari delapan cara membangun empati atau peka agar Anda lebih peka dalam interaksi sehari-hari. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (21/10/2024):
Pemilik tiga zodiak ini dikenal punya empati yang tinggi dan super penyayang. Apakah zodiak kamu termasuk? Yuk, tonton video di atas!
1. Dengarkan Lebih Banyak, Bicara Lebih Sedikit
Salah satu cara termudah untuk meningkatkan empati adalah dengan lebih banyak memperhatikan saat mendengarkan. Ketika seseorang berbicara, usahakan untuk benar-benar fokus pada perkataan mereka, tanpa segera memikirkan tanggapan atau pendapatnmu.
Seringkali, kamu terlalu sibuk merencanakan apa yang akan kamu utarakan selanjutnya sehingga kamu tidak sepenuhnya menyimak apa yang sedang dibicarakan. Padahal, dengan mendengarkan secara seksama, kamu dapat membuat orang lain merasa diperhatikan dan dihargai.
Mendengarkan bukan hanya soal menangkap kata-kata, tetapi juga memahami emosi di baliknya. Cobalah untuk memperhatikan ekspresi wajah, intonasi suara, atau bahasa tubuh mereka.
Dengan menjadi pendengar yang lebih baik, kamu dapat lebih mudah merasakan perasaan orang lain, dan ini akan membantu kamu menjadi lebih empatik dalam berinteraksi. Bukankah menyenangkan ketika orang lain merasa nyaman berbagi dengan kamu karena kamu benar-benar memperhatikan?
2. Posisikan Diri sebagai Orang Lain
Salah satu cara efektif untuk mengembangkan empati adalah dengan mencoba melihat dari perspektif orang lain. Saat kamu berusaha memahami situasi dari sudut pandang mereka, kamu akan lebih mudah merasakan apa yang mereka alami.
Sebagai contoh, jika temanmu sedang mengalami kesulitan di tempat kerja, cobalah membayangkan dirimu dalam situasi tersebut. Bagaimana perasaanmu? Apa yang akan terlintas dalam pikiranmu?
Dengan berusaha melihat dunia dari perspektif orang lain, kamu dapat menjadi lebih bijaksana dalam memberikan tanggapan. Daripada memberikan saran yang sembarangan atau terkesan merendahkan, kamu bisa memberikan dukungan emosional yang lebih tepat. Hal ini juga membantu kamu menghindari sikap yang tidak peka, yang sering muncul saat kamu gagal merasakan apa yang orang lain rasakan.
3. Jangan Suka Menghakimi
Sering kali kamu terburu-buru dalam memberikan penilaian atau kesimpulan terhadap tindakan dan perasaan orang lain. Namun, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki cerita dan latar belakang yang unik.
Untuk membangun empati, sangat penting untuk tidak langsung menilai situasi seseorang hanya berdasarkan kesan awal. Sebaiknya, kamu berusaha memahami lebih dulu konteks dan situasi yang membuat mereka bertindak demikian.
Ketika kamu menahan diri dari menghakimi, kamu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara lebih terbuka dan jujur. Dengan cara ini, kamu juga dapat lebih memahami perasaan mereka secara lebih dalam.
Hal ini akan memperkaya hubungan kamu dan membuat orang-orang di sekamur merasa dihargai dan dimengerti. Bukankah menarik bagaimana sikap sederhana dapat memberikan dampak yang begitu besar?
4. Tingkatkan Kesadaran Emosional
Empati sangat berkaitan dengan kesadaran emosional. Ini berarti kamu perlu belajar mengenali dan mengatur emosi kamu sendiri sebelum bisa memahami perasaan orang lain.
Usahakan untuk lebih peka terhadap apa yang kamu rasakan di setiap kesempatan. Apakah kamu merasa senang, khawatir, marah, atau sedih? Dengan memahami emosi kamu sendiri, kamu juga akan lebih mudah mengerti emosi orang lain.
Kesadaran emosional juga memungkinkan kamu untuk merespons perasaan orang lain dengan lebih tepat. Misalnya, jika temanmu tampak murung, daripada langsung memberikan kata-kata penyemangat, kamu bisa mulai dengan menunjukkan bahwa kamu memahami kesedihannya.
Ini akan membuat mereka merasa lebih dimengerti. Empati bukan tentang menawarkan solusi, melainkan tentang kehadiran untuk menemani seseorang saat mereka membutuhkannya.
5. Pelajari Bahasa Tubuh
Tidak semua emosi diutarakan dengan kata-kata. Sering kali, orang mengekspresikan perasaan mereka melalui bahasa tubuh. Oleh karena itu, memahami sinyal non-verbal menjadi langkah penting dalam mengembangkan empati. Perhatikan bagaimana seseorang bergerak, ekspresi wajah mereka, atau cara duduk mereka saat berbicara denganmu.
Misalnya, jika seseorang menghindari kontak mata atau menyilangkan tangan, itu bisa menandakan bahwa mereka merasa tidak nyaman atau tidak ingin terbuka. Sebaliknya, senyuman, anggukan kepala, atau kontak mata dapat menunjukkan bahwa mereka merasa dihargai dan didengarkan. Dengan memperhatikan bahasa tubuh, kamu bisa lebih memahami perasaan orang lain bahkan ketika mereka tidak mengungkapkannya secara verbal.
6. Latih Keterampilan Berkomunikasi dengan Penuh Perhatian
Meningkatkan empati dapat dilakukan dengan mengajukan lebih banyak pertanyaan, namun bukan sembarang pertanyaan. Saat kamu ingin memahami perasaan orang lain, ajukanlah pertanyaan yang bersifat terbuka dan penuh perhatian.
Hindari pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak." Sebaliknya, tanyakan hal-hal seperti, "Bagaimana perasaanmu mengenai hal itu?" atau "Apa yang kamu pikirkan saat itu?"
Dengan mengajukan pertanyaan yang lebih mendalam dan mendengarkan jawaban mereka tanpa menghakimi, kamu menunjukkan bahwa kamu peduli. Pertanyaan yang tepat dapat membuka peluang bagi seseorang untuk berbagi lebih banyak tentang perasaan mereka. Ini tentu akan membantu kamu menjadi lebih empatik dan lebih peka terhadap apa yang mereka alami.
7. Latih Diri untuk Sabar dan Rendah Hati
Membangun empati memerlukan kesabaran dan kerendahan hati. Kadang-kadang, seseorang mungkin memerlukan waktu lebih untuk menyampaikan perasaannya atau mungkin tidak ingin berbicara secara langsung.
Di sinilah pentingnya kesabaran. Dengan bersabar, kamu membuat orang lain merasa lebih nyaman untuk terbuka tanpa merasa terburu-buru.
Kerendahan hati juga memainkan peran penting dalam membangun empati. Ketika kamu rendah hati, kamu tidak merasa lebih unggul atau selalu benar. Kamu lebih bersedia untuk mendengarkan dan belajar dari sudut pandang orang lain. Dengan cara ini, hubungan yang kita bangun akan lebih harmonis dan penuh pengertian.
8. Refleksi Diri
Luangkan waktu untuk merenungkan perasaanmu dan bagaimana responsmu terhadap orang lain. Pertimbangkan bagaimana tindakan atau kata-katamu mungkin memengaruhi orang lain. Kesadaran diri adalah langkah penting dalam meningkatkan empati.
Demikianlah delapan cara efektif untuk mengembangkan empati dan menjadi lebih peka terhadap lingkungan di sekitarmu. Empati adalah kunci utama dalam menciptakan hubungan yang sehat dan saling menghormati.
Mari belajar bersama untuk lebih mendengarkan, memahami, dan menghargai perasaan orang lain, sehingga kamu bisa menghindari sikap yang sering kali merusak hubungan sosial. Siap untuk menjadi lebih empatik hari ini?
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence