8 Cara Sederhana Bedakan Ular Berbahaya dan Tidak, Perhatikan Kepalanya

18 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Cara sederhana bedakan ular berbahaya dan tidak menjadi penting di tengah meningkatnya kemunculan ular di area permukiman, terutama saat musim hujan dan pergantian cuaca. Banyak orang panik ketika melihat ular tanpa mengetahui apakah hewan tersebut berbisa atau tidak, padahal tidak semua ular berbahaya dan sebagian justru berperan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar rumah.

Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, cukup perhatikan beberapa ciri dasar seperti bentuk kepala, mata, hingga perilaku ular saat merasa terancam—semua bisa diamati dari jarak aman tanpa menyentuhnya. Dengan memahami ciri visualnya, Anda dapat mengenali potensi bahaya tanpa bertindak gegabah dan tetap aman saat beraktivitas di lingkungan rumah maupun alam terbuka.

Promosi 1

1. Bentuk Kepala Lebar Menandakan Potensi Bisa

Salah satu tanda paling mudah dikenali dari ular berbisa adalah bentuk kepalanya. Ular jenis ini umumnya memiliki kepala yang lebar, pipih, dan tampak menyerupai segitiga. Bentuk tersebut terbentuk karena adanya kelenjar racun di bagian belakang rahangnya yang menonjol, membuat kepala tampak lebih besar dari lehernya.

Sebaliknya, ular yang tidak berbisa biasanya memiliki kepala lebih kecil dan bulat, dengan lebar yang hampir sama dengan lehernya. Namun perlu diingat, beberapa spesies ular tidak berbisa dapat meratakan kepala mereka saat terancam agar tampak seperti ular berbisa. Ini merupakan bentuk pertahanan diri untuk menakuti predator.

Oleh karena itu, pengamatan pada bentuk kepala sebaiknya dikombinasikan dengan ciri fisik lain. Jangan langsung menganggap ular berbisa hanya karena kepalanya terlihat segitiga, sebab bisa saja ia hanya sedang meniru bentuk pertahanan tersebut.

2. Perhatikan Pupil Mata, Apakah Bulat atau Celah

Bentuk pupil juga bisa menjadi indikator penting dalam membedakan ular berbahaya. Ular berbisa biasanya memiliki pupil berbentuk celah vertikal, menyerupai mata kucing. Struktur ini membantu mereka melihat lebih baik di kondisi cahaya redup karena sebagian besar aktif berburu pada malam hari.

Sementara itu, ular yang tidak berbisa umumnya memiliki pupil mata berbentuk bulat penuh. Mereka biasanya lebih aktif di siang hari dan tidak memerlukan adaptasi khusus terhadap cahaya rendah. Namun, ciri ini tidak bisa dijadikan patokan tunggal karena ada beberapa ular berbisa, seperti kobra dan ular karang, yang tetap memiliki pupil bulat.

Untuk memastikan lebih akurat, amati pupil mata sebagai faktor pendukung saja. Kombinasikan dengan ciri lain seperti bentuk kepala atau warna tubuh sebelum mengambil kesimpulan apakah ular tersebut berbisa atau tidak.

3. Adanya Lubang Kecil di Antara Mata dan Hidung

Ciri lain yang khas dari sebagian besar ular berbisa adalah adanya lubang kecil di antara mata dan hidungnya. Lubang ini dikenal sebagai pit organ atau lubang peka panas, berfungsi mendeteksi panas tubuh mangsa di sekitarnya. Organ ini memungkinkan ular berbisa, terutama jenis viper, untuk berburu secara akurat bahkan di malam hari.

Ular tidak berbisa tidak memiliki fitur tersebut karena tidak memerlukan sistem sensorik seakurat itu dalam mencari mangsa. Mereka mengandalkan indera penciuman dan penglihatan biasa. Karena itu, kehadiran lubang kecil di sisi kepala bisa menjadi penanda kuat bahwa ular tersebut berpotensi berbahaya.

Meski begitu, lubang ini berukuran kecil dan tidak selalu mudah terlihat, terutama dari jarak jauh. Jika Anda tidak yakin, jangan pernah mendekat hanya untuk memeriksanya. Cukup amati dengan aman dari kejauhan menggunakan senter atau kamera zoom.

4. Warna Tubuh Mencolok Bisa Jadi Peringatan Bahaya

Banyak ular berbisa memiliki pola warna tubuh yang mencolok seperti kombinasi merah, kuning, dan hitam, atau warna keemasan yang berkilau. Warna tersebut merupakan bentuk peringatan alami kepada predator agar tidak mendekat. Ular karang dan beberapa jenis kobra adalah contoh spesies dengan pola warna kontras dan menonjol.

Sebaliknya, ular yang tidak berbisa cenderung memiliki warna yang lebih kusam, menyatu dengan lingkungan seperti cokelat, abu-abu, atau hijau. Ini merupakan strategi kamuflase untuk bersembunyi dari ancaman. Namun, beberapa ular tidak berbisa juga bisa meniru pola warna ular berbisa sebagai bentuk pertahanan diri.

Karena itu, warna mencolok tidak selalu berarti ular tersebut pasti berbisa, melainkan hanya peringatan visual. Untuk mengenali dengan tepat, pastikan Anda memadukan pengamatan warna tubuh dengan bentuk kepala dan perilaku ular tersebut.

5. Bentuk Ekor Runcing dan Panjang Umumnya Berbisa

Ular berbisa biasanya memiliki ekor yang panjang dan meruncing. Struktur ekornya terlihat lebih pipih, dengan ujung yang tajam dan sering digunakan sebagai alat keseimbangan saat bergerak cepat. Pada beberapa jenis ular laut, bentuk ekor bahkan pipih menyerupai dayung, yang juga mengandung racun kuat.

Sementara itu, ular tidak berbisa memiliki ekor yang lebih bulat dan tumpul di bagian ujungnya. Perbedaan ini dapat dilihat dari jarak aman jika ular dalam posisi melata penuh. Ular tidak berbisa juga umumnya bergerak dengan pola gelombang yang lebih lembut dan lambat.

Meskipun tidak semua ular berbisa memiliki ekor tajam, kombinasi ciri ini dengan bentuk kepala lebar dapat menjadi pertanda kuat. Jika menemukan ular dengan ekor panjang runcing serta kepala segitiga, sebaiknya segera menjauh tanpa mencoba mengusir atau menangkapnya.

6. Pola Sisik pada Perut dan Ekor

Ciri yang satu ini lebih detail, tetapi cukup akurat untuk membedakan jenis ular. Ular berbisa biasanya memiliki sisik bagian bawah tubuh (ventral) yang besar dan tunggal, mulai dari dada hingga ujung ekor. Sisik ini membantu mereka bergerak dengan gesit di berbagai medan, termasuk tanah berbatu.

Sebaliknya, ular tidak berbisa memiliki pola sisik yang lebih kecil dan ganda di bagian bawah tubuhnya. Pola ini membuat pergerakannya lebih lambat, karena tidak memiliki daya dorong sekuat ular berbisa. Perbedaan struktur sisik ini sudah menjadi patokan klasik bagi para ahli reptil dalam identifikasi lapangan.

Namun, untuk mengamati ciri ini dibutuhkan jarak yang cukup dekat, sehingga tidak disarankan bagi masyarakat umum untuk memeriksanya secara langsung. Pengamatan aman sebaiknya dilakukan dari jauh dengan bantuan pencahayaan atau alat optik.

7. Pola Luka Gigitan Bisa Mengungkap Bahaya

Jika seseorang tergigit ular, bekas gigitan dapat membantu mengenali apakah ular tersebut berbisa atau tidak. Ular berbisa biasanya meninggalkan dua titik luka dalam akibat taringnya yang menyuntikkan racun. Luka ini tampak seperti dua tusukan sejajar dengan pendarahan kecil di sekitarnya.

Sebaliknya, gigitan ular tidak berbisa umumnya meninggalkan bekas luka berbentuk huruf “U” atau setengah lingkaran karena hanya terdiri dari barisan gigi kecil tanpa taring racun. Luka tersebut lebih dangkal dan lebar, serta jarang menyebabkan pembengkakan hebat.

Walau begitu, kondisi kulit korban, lokasi gigitan, dan jenis ular dapat memengaruhi bentuk luka. Karena itu, siapa pun yang digigit ular sebaiknya segera mendapat pertolongan medis dan tidak hanya mengandalkan ciri luka sebagai penentu berbisa atau tidaknya ular tersebut.

8. Perilaku Ular saat Terancam Mengungkap Karakter Aslinya

Perilaku ular juga bisa menjadi indikator penting. Ular berbisa cenderung lebih tenang namun sigap ketika merasa terancam. Mereka sering mendesis, menggulung tubuh, atau mengangkat kepala tinggi sebagai tanda peringatan sebelum menyerang. Beberapa spesies, seperti kobra, akan mengembangkan tudung lehernya untuk menakuti lawan.

Sebaliknya, ular tidak berbisa lebih cenderung kabur atau bersembunyi ketika bertemu manusia. Mereka jarang menunjukkan perilaku defensif ekstrem dan lebih memilih menjauh dari sumber gangguan. Hal ini menjadi pembeda yang mudah dikenali jika Anda bertemu ular di alam terbuka.

Namun, beberapa ular tidak berbisa juga bisa meniru perilaku agresif sebagai bentuk perlindungan diri. Karena itu, tetap berhati-hati dan jangan berasumsi bahwa ular yang tampak tenang tidak berbahaya. Lebih baik mengamati dari jauh dan segera menghubungi petugas penyelamat satwa jika ular ditemukan di area rumah.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Ular Berbisa (People Also Ask)

1. Apa ciri utama ular berbisa?

Ular berbisa memiliki kepala lebar berbentuk segitiga, pupil vertikal seperti mata kucing, dan kadang warna tubuh mencolok.

2. Apakah semua ular berkepala segitiga berbisa?

Tidak, karena beberapa ular tidak berbisa dapat meratakan kepala agar menyerupai ular berbisa untuk menakuti musuh.

3. Bagaimana membedakan bekas gigitan ular berbisa dan tidak berbisa?

Gigitan ular berbisa meninggalkan dua titik dalam, sementara ular tidak berbisa meninggalkan bekas gigi melingkar berbentuk “U”.

4. Apakah warna mencolok selalu menandakan ular berbisa?

Tidak selalu, karena beberapa ular tidak berbisa meniru warna ular berbisa sebagai strategi bertahan hidup.

5. Bagaimana sikap yang tepat jika melihat ular di rumah?

Jangan panik, segera menjauh, amati dari jarak aman, dan hubungi petugas pemadam atau penyelamat satwa untuk menanganinya.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |