7 Warna Cat Depan Rumah yang Dihindari Desainer Interior, Jangan Salah Pilih

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Warna cat dinding depan rumah bisa menciptakan kesan pertama yang menawan. Pemilihan warna yang tepat mampu meningkatkan daya tarik dan membuat rumah terlihat lebih hidup. Banyak orang tidak sadar, beberapa warna justru bisa memberi kesan negatif pada tampilan luar rumahmu.

Teras rumah bukan hanya elemen dekoratif. Ruang ini merupakan perpanjangan dari ruang tamu atau ruang keluarga yang merepresentasikan kenyamanan dan selera pemilik rumah. Karena itu, penting memilih warna cat yang tidak hanya cantik tapi juga mendukung fungsi dan suasana.

Desainer interior punya pertimbangan khusus saat menyarankan warna untuk bagian depan rumah. Mereka melihat faktor estetika, pencahayaan, hingga dampak suhu yang ditimbulkan warna tertentu.

Beberapa warna justru dianggap harus dihindari agar tampilan rumah tidak terkesan muram atau berlebihan. Kalau kamu sedang berencana mengecat ulang dinding teras rumah, sebaiknya perhatikan pilihan warna dengan cermat.

Ada warna-warna yang meskipun terlihat menarik, ternyata kurang ideal untuk area luar rumah. Berikut daftar warna yang sebaiknya kamu hindari menurut para desainer interior dirangkum Liputan6.com dari Thespruce, Selasa (6/5/2025). 

1. Hitam: Elegan Tapi Mengurangi Kenyamanan

 Hitam dikenal sebagai warna yang memberi kesan mewah dan modern. Namun untuk teras depan, warna ini justru bisa membuat ruangan terasa sempit dan tertutup. Efeknya membuat suasana jadi kurang ramah bagi tamu. 

Hitam juga menyerap panas lebih banyak dibanding warna lain. Hal ini membuat teras jadi terlalu panas untuk digunakan saat siang hari. Akibatnya, area santai justru terasa tidak nyaman. 

Selain itu, warna hitam mudah menunjukkan noda seperti serbuk sari dan debu. Musim tertentu bisa membuat dinding terlihat cepat kotor. Perawatan ekstra pun dibutuhkan jika kamu tetap memilih warna ini. 

2. Kuning Cerah: Ceria tapi Menarik Serangga

 Warna kuning cerah sering dianggap menyenangkan dan positif. Namun di area teras, warna ini punya efek samping yang cukup mengganggu. Kuning bisa menarik lebah dan serangga lain karena menyerupai warna bunga. 

Cahaya matahari membuat warna ini tampak lebih mencolok. Jika tidak dipadukan dengan elemen rumah lain, hasil akhirnya bisa terasa tidak seimbang. Warna ini juga cenderung cepat pudar saat terkena sinar UV. 

Desainer menyarankan memilih warna kuning yang lebih kalem. Tone pastel atau kuning pucat bisa tetap memberi kesan hangat. Hasilnya terlihat lebih elegan dan alami. 

 3. Cokelat Tua: Alami Tapi Terasa Berat

 Cokelat tua kerap dipilih karena terasa menyatu dengan elemen kayu dan lanskap alam. Namun kenyataannya, warna ini justru menyerap panas cukup tinggi. Teras terasa gerah terutama di siang hari. 

Selain itu, warnanya bisa membuat area teras terasa lebih sempit. Cokelat tua juga memperlihatkan debu dan noda dengan mudah. Pemilik rumah perlu lebih sering membersihkannya agar tetap terlihat rapi. 

Jika ingin nuansa earthy, sebaiknya gunakan tone cokelat yang lebih terang. Warna ini lebih fleksibel saat dipadukan dengan tanaman atau furniture teras. Kesan alaminya tetap dapat tanpa mengorbankan kenyamanan. 

 4. Putih Terang: Netral Tapi Menyilaukan

 Putih terang dianggap warna klasik untuk bagian luar rumah. Namun di area teras, warna ini bisa terlalu mencolok saat terkena cahaya matahari. Silau yang ditimbulkan justru membuat pandangan tidak nyaman. 

Putih juga sangat mudah terlihat kotor. Debu, noda air, dan percikan tanah bisa langsung tampak jelas. Ini membuat pemilik rumah harus sering membersihkannya. 

Desainer menyarankan memilih putih dengan tone lebih lembut seperti broken white atau krem. Warna ini tetap netral namun lebih ramah terhadap lingkungan sekitar. Teras pun terlihat bersih dan tenang. 

 5. Warna Neon dan Fluoresen: Susah Dirawat dan Terlalu Mencolok

 Warna neon memang mencuri perhatian karena unik dan berani. Tapi untuk dinding teras, warna ini kurang cocok. Sinar matahari bisa membuat warna cepat pudar dan sulit dipertahankan. Jika kamu berubah pikiran, mengecat ulang teras dengan warna neon akan memakan banyak waktu dan biaya.

Selain itu, tampilan depan rumah bisa terasa berlebihan dan tidak seimbang. Ini membuat elemen lain seperti tanaman atau dekorasi jadi kurang serasi. Desainer lebih menyarankan tone yang netral atau terinspirasi dari alam.

Warna seperti cokelat muda, hijau zaitun, atau abu-abu terang bisa menjadi alternatif. Tampilan rumah tetap menarik tanpa harus terlalu mencolok. 

 6. Abu-Abu Tua: Dingin dan Terlalu Serius

 Abu-abu tua sering digunakan untuk tampilan rumah yang modern. Tapi di area teras, warna ini memberi kesan dingin dan kurang mengundang. Teras jadi terasa seperti bagian tertutup, bukan ruang terbuka yang ramah. 

Warna ini juga punya masalah yang mirip dengan hitam, yaitu menyerap panas. Pada hari-hari cerah, teras bisa terasa sangat panas dan tidak nyaman. Selain itu, abu-abu tua juga menunjukkan kotoran lebih jelas. 

Untuk suasana yang lebih bersahabat, desainer menyarankan tone abu-abu yang lebih terang. Abu muda bisa tetap memberi kesan modern tanpa mengurangi kenyamanan. Teras pun tampak lebih segar dan terbuka.  

7. Oranye: Enerjik tapi Sulit Dipadukan

Oranye dikenal sebagai warna yang penuh semangat. Namun jika digunakan untuk dinding depan rumah, warnanya bisa terasa terlalu menyala. Ini menyulitkan untuk mencocokkan dengan warna elemen lain seperti pintu atau atap. 

Warna ini juga bisa memantulkan cahaya dengan intensitas tinggi. Efeknya, teras terlihat terlalu terang dan melelahkan mata. Hal ini membuat suasana jadi kurang nyaman untuk waktu bersantai. 

Desainer menyarankan menghindari oranye sebagai warna utama di bagian depan rumah. Kalau kamu suka warna hangat, pilih tone seperti terracotta atau peach lembut. Hasilnya tetap hangat tapi lebih elegan dan mudah dipadukan.   

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |