7 Kebiasaan Simpel untuk Menerapkan Gaya Hidup Hijau, Lakukan Selama 21 Hari

17 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Konsep gaya hidup hijau sering kali dianggap rumit atau hanya untuk kalangan tertentu. Padahal, menerapkan pola hidup ramah lingkungan justru dapat meningkatkan produktivitas, kesehatan, dan memberikan kesan modern. Mengubah pola pikir bahwa hidup hijau adalah pilihan cerdas dapat membuat hidup lebih menyenangkan dan berdampak positif.

Gerakan 'Lifestyle for the Environment (LiFE)' yang diperkenalkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada COP26 di Glasgow pada November 2021, menyerukan komunitas global untuk mengadopsi LiFE sebagai gerakan massa. Tujuannya adalah mendorong pemanfaatan sumber daya secara sadar dan disengaja, bukan konsumsi yang tidak bijaksana dan merusak lingkungan. LiFE menempatkan tugas individu dan kolektif pada setiap orang untuk menjalani hidup yang selaras dengan Bumi tanpa merusaknya, dan mereka yang mempraktikkannya diakui sebagai Pro Planet People.

Perubahan gaya hidup hijau memang tidak mudah karena kebiasaan sudah tertanam kuat dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Dengan melakukan satu tindakan pada satu waktu dan membuat satu perubahan setiap hari, kita dapat mengubah gaya hidup dan menanamkan kebiasaan ramah lingkungan jangka panjang. Studi menunjukkan bahwa mempraktikkan suatu tindakan minimal selama 21 hari membantu menjadikannya kebiasaan, sehingga diluncurkan 'LiFE 21-Day Challenge' untuk mendorong masyarakat mengadopsi tindakan ramah lingkungan sederhana setiap hari.

Degradasi lingkungan dan perubahan iklim adalah fenomena global yang berdampak pada ekosistem dan populasi di seluruh dunia. Diperkirakan, jika tidak ada tindakan yang diambil, sekitar 3 miliar orang secara global dapat mengalami kelangkaan air kronis dan ekonomi global dapat kehilangan hingga 18% dari PDB pada tahun 2050. Mengubah perilaku individu dan komunitas dapat memberikan dampak signifikan pada krisis lingkungan, menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), jika satu miliar orang mengadopsi perilaku ramah lingkungan, emisi karbon global dapat turun sekitar 20 persen.

Promosi 1

1. Bawa Botol Minum dan Tas Belanja Sendiri

Memulai gaya hidup hijau bisa semudah membawa botol minum dan tas belanja sendiri. Kebiasaan ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang Anda hasilkan setiap hari, terutama sampah plastik sekali pakai. Tindakan ini secara langsung berkontribusi pada pengurangan limbah yang mencemari lingkungan, khususnya lautan dan tanah, sehingga mendukung aspek Environmental dalam ESG.

Menerapkan kebiasaan ini tidak hanya keren karena Anda bisa mengkustomisasi botol minum dengan stiker favorit atau memilih tas belanja yang stylish, tetapi juga hemat uang. Anda tidak perlu lagi membeli air mineral botolan atau membayar tas plastik. Membawa tas belanja kain yang dapat digunakan kembali adalah ide bagus agar selalu siap saat berbelanja.

Untuk mempermudah, simpan tas lipat di tas sehari-hari Anda agar selalu siap jika ada rencana belanja mendadak. Anda juga bisa berinvestasi pada botol air termal berkualitas daripada terus-menerus membeli botol plastik sekali pakai. Langkah kecil ini adalah bagian penting dari gaya hidup hijau.

2. Naik Transportasi Umum atau Bersepeda

Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke transportasi umum atau bersepeda adalah solusi efektif untuk mengendalikan jejak karbon. Ini adalah langkah penting dalam gaya hidup hijau karena mengurangi emisi gas rumah kaca, penyebab utama polusi udara dan perubahan iklim, serta mendukung pengembangan sistem transportasi publik yang lebih efisien dan inklusif (aspek Environmental dan Social dalam ESG).

Selain membuat badan lebih sehat, naik sepeda atau transportasi umum juga bisa menghemat waktu karena terhindar dari kemacetan dan memungkinkan Anda mengeksplorasi kota dengan cara yang berbeda. Transportasi umum juga lebih hemat pengeluaran karena tidak perlu memikirkan biaya bensin, parkir, dan perawatan rutin kendaraan pribadi Anda.

Gunakan aplikasi transportasi umum untuk merencanakan perjalanan Anda atau bergabung dengan komunitas sepeda untuk memperluas koneksi. Meskipun minat masyarakat Indonesia untuk menggunakan transportasi umum masih relatif rendah, pemerintah terus menggalakkan kampanye untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal sebagai bagian dari upaya nasional menuju gaya hidup hijau.

3. Pilih Produk Ramah Lingkungan

Memilih produk ramah lingkungan adalah bagian integral dari gaya hidup hijau. Ini berarti Anda mendukung perusahaan yang memiliki praktik bisnis berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat (aspek Environmental dan Governance dalam ESG). Langkah ini juga mendorong inovasi dalam produksi yang lebih bersih dan etis, menciptakan dampak positif yang lebih luas.

Saat ini, banyak merek lokal yang menawarkan produk eco-friendly dengan desain yang estetis. Dari produk perawatan kulit hingga fesyen, pilihan hijau semakin mudah ditemukan di pasaran. Misalnya, banyak UMKM yang membuat tas dari bahan daur ulang limbah plastik atau produk fesyen dari bahan organik, menunjukkan bahwa produk ramah lingkungan bisa tetap stylish dan berkualitas.

Untuk mendukung kebiasaan ini, cari produk dengan kemasan minimal atau yang menawarkan opsi isi ulang. Dukunglah UMKM yang memiliki nilai keberlanjutan dan komitmen terhadap lingkungan. Banyak platform e-commerce di Indonesia kini memiliki fitur untuk mengidentifikasi penjual produk ramah lingkungan, memudahkan Anda dalam memilih produk yang sejalan dengan gaya hidup hijau.

4. Matikan Listrik dan Elektronik Saat Tidak Dipakai

Salah satu kebiasaan simpel namun berdampak besar dalam gaya hidup hijau adalah mematikan listrik dan elektronik saat tidak dipakai. Penggunaan lampu dan perangkat elektronik yang tidak perlu dapat mengonsumsi banyak energi. Menghemat energi listrik mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga ini adalah langkah efektif untuk mengurangi konsumsi energi dan tagihan listrik (aspek Environmental dalam ESG).

Selain menurunkan tagihan listrik bulanan, kebiasaan ini juga membuat rumah lebih aman dan nyaman. Ini juga bisa menjadi alasan yang baik untuk sesekali melakukan 'digital detox' dan menikmati waktu tanpa gangguan teknologi. Pemerintah Indonesia sendiri telah menggalakkan berbagai kampanye hemat energi, seperti gerakan 'Potong 10 Persen' yang menargetkan penghematan energi di sektor rumah tangga, mendukung gaya hidup hijau.

Untuk mempermudah kebiasaan ini, gunakan stop kontak yang dilengkapi tombol on/off atau atur timer untuk perangkat elektronik tertentu. Penting juga untuk mencabut pengisi daya, laptop, dan perangkat lain saat tidak digunakan, serta mematikan lampu saat meninggalkan ruangan. Langkah-langkah kecil ini akan berkontribusi besar pada upaya hemat energi Anda.

5. Ajak Teman dan Keluarga Ikut Gerakan Hijau

Mendorong teman, keluarga, dan orang-orang di sekitar untuk mengadopsi kebiasaan ramah lingkungan adalah bagian krusial dari gaya hidup hijau. Kampanye LiFE bertujuan untuk menciptakan gerakan massa global yang berfokus pada tindakan individu dan kolektif untuk melindungi serta melestarikan lingkungan. Mengajak orang lain berarti memperluas dampak positif dan membangun komunitas yang peduli lingkungan (aspek Social dalam ESG).

Semakin banyak orang yang terlibat, semakin seru dan berdampak luas gerakan ini! Anda bisa membuat tantangan 21 hari hidup hijau bersama teman atau berbagi tips melalui media sosial. Bersama-sama, kita bisa menciptakan perubahan nyata dan signifikan pada lingkungan, menjadikan gaya hidup hijau sebagai norma baru.

Mulailah dengan hal sederhana seperti tantangan 'bawa tumbler' atau 'hemat listrik' dalam grup keluarga atau kantor Anda. Anda juga bisa memulai percakapan tentang pilihan hijau, berbagi tips dan trik yang sudah Anda pelajari, serta berpartisipasi dalam acara dan kampanye lingkungan. Dengan begitu, Anda menjadi agen perubahan yang menginspirasi orang lain.

6. Dukung Energi Terbarukan

Mendukung energi terbarukan adalah langkah progresif dalam gaya hidup hijau. Penggunaan energi terbarukan dianggap sebagai solusi untuk mencegah kerusakan lingkungan karena berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan transisi menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan (aspek Environmental dan Governance dalam ESG). Ini juga mendorong perusahaan dan pemerintah untuk berinvestasi dalam teknologi hijau dan kebijakan yang mendukungnya.

Anda bisa menjadi bagian dari gerakan global ini tanpa harus menjadi ahli di bidang energi. Mulai dari hal kecil seperti memasang lampu tenaga surya di rumah atau mendukung merek yang menggunakan energi hijau dalam operasionalnya. Meskipun biaya awal pemasangan panel surya bisa tinggi, potensi penghematan jangka panjang dan manfaat lingkungan yang dihasilkan sangat besar.

Cari informasi tentang penyedia listrik ramah lingkungan di daerah Anda, atau gunakan power bank tenaga surya untuk mengisi daya gawai Anda. Di Indonesia, pemahaman masyarakat tentang energi terbarukan cukup tinggi (83,1%), meskipun implementasinya di rumah tangga masih relatif rendah (25,94%), menunjukkan potensi besar untuk pengembangan gaya hidup hijau di sektor ini.

7. Kurangi Food Waste dengan Habiskan Makanan

Mengurangi food waste atau sampah makanan adalah kebiasaan penting dalam gaya hidup hijau. Sampah sisa makanan di Indonesia mencapai 115-184 kilogram per kapita per tahun dalam kurun 2000-2019, menjadikannya penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara. Sampah makanan yang membusuk melepaskan gas metana, gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida, sehingga mengurangi food waste sangat penting untuk aspek Environmental dalam ESG.

Menghargai makanan tidak hanya membuat kita lebih mindful, tetapi juga mendorong kreativitas di dapur. Sisa makanan bisa diolah menjadi kompos untuk tanaman atau diubah menjadi hidangan baru yang lezat. Selain itu, mengurangi food waste juga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga secara signifikan.

Untuk mempraktikkan kebiasaan ini, rencanakan menu mingguan Anda agar belanja lebih efisien dan hindari pembelian berlebihan. Simpan sisa makanan dengan benar agar tetap segar dan bisa dikonsumsi kembali. Jika sampah makanan dapat dimanfaatkan secara optimal, potensi gizi yang bisa mencukupi 61-125 juta warga Indonesia dapat terpenuhi, mendukung gaya hidup hijau yang lebih bertanggung jawab.

Gaya hidup hijau bukan tentang menjadi sempurna, tetapi tentang pilihan sadar yang kita lakukan setiap hari. Setiap aksi kecil—dari membawa botol minum hingga naik angkutan umum—adalah bentuk kepedulian kita pada Bumi. Yang paling penting: gaya hidup hijau itu keren karena mencerminkan kepedulian, kecerdasan, dan merupakan gaya hidup masa depan. Mari kita mulai hari ini!

Coba salah satu tips di atas selama 21 hari, dan lihat bedanya!

FAQ

Q: Apa itu gaya hidup hijau dan mengapa penting?

A: Gaya hidup hijau adalah pilihan cerdas untuk hidup produktif, sehat, dan ramah lingkungan, yang penting untuk menjaga kelestarian Bumi dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Q: Bagaimana cara memulai gaya hidup hijau yang simpel?

A: Anda bisa memulai dengan kebiasaan simpel seperti membawa botol minum dan tas belanja sendiri, menggunakan transportasi umum, atau mematikan listrik saat tidak dipakai.

Q: Apa dampak positif dari menerapkan gaya hidup hijau secara kolektif?

A: Jika satu miliar orang mengadopsi perilaku ramah lingkungan, emisi karbon global dapat turun sekitar 20%, menunjukkan dampak signifikan dari tindakan kolektif.

Q: Mengapa mengurangi food waste penting dalam gaya hidup hijau?

A: Mengurangi food waste penting karena sampah makanan menghasilkan gas metana, gas rumah kaca yang kuat, dan Indonesia adalah penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.

Q: Bagaimana peran individu dalam mendukung energi terbarukan?

A: Individu dapat mendukung energi terbarukan dengan menggunakan lampu tenaga surya atau mendukung merek yang memakai energi hijau, berkontribusi pada transisi sistem energi bersih.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |