Liputan6.com, Jakarta Memiliki anak dengan jarak usia yang dekat dapat menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Terlebih lagi, jika kedua anak tersebut masih balita yang membutuhkan perhatian, pendidikan, dan pengawasan yang intensif.
Membagi waktu dan perhatian untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan masing-masing anak mungkin terdengar sulit dan melelahkan, sehingga diperlukan strategi parenting yang tepat. Apalagi jika kamu tidak memiliki baby sitter. Namun, hal ini bukan berarti tidak mungkin untuk diatasi.
Artikel ini akan membahas beberapa tips untuk membantu orang tua dalam membagi waktu dan perhatian secara seimbang pada balita dengan jarak usia yang dekat. Simak tips parenting ini hingga selesai, sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (23/10/2024):
Fimelahood Mindful Parenting mengajak orangtua menjadi pribadi pengertian dan memahami posisi anak, apa pun keadaannya.
1. Punya Prioritas
Salah satu cara utama dalam mengelola waktu dan perhatian untuk balita dengan jarak usia yang dekat adalah dengan menentukan prioritas. Kenali kebutuhan dan perkembangan masing-masing anak, serta distribusikan waktu dan perhatian berdasarkan prioritas tersebut. Misalnya, jika ada anak yang lebih muda dan sedang melalui tahap perkembangan penting, berikan perhatian lebih pada anak tersebut dalam hal stimulasi dan pengasuhan.
2. Manfaatkan Waktu Bersama Sebaik Mungkin
Gunakan setiap kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan kedua anak secara bersamaan. Temukan aktivitas yang bisa dinikmati bersama oleh kedua anak, seperti bermain di taman, membaca buku cerita, atau mengikuti kegiatan keluarga. Dengan melakukan aktivitas bersama, kamu bisa memberikan perhatian yang seimbang kepada kedua anak sambil memperkuat ikatan di antara mereka.
3. Kalau Perlu, Atur Jadwal!
Sangat penting untuk memiliki jadwal yang efisien agar dapat membagi waktu dengan seimbang antara kedua anak. Buatlah jadwal harian yang terstruktur namun tetap fleksibel, sehingga kamu bisa mengalokasikan waktu untuk merawat, mengasuh, dan berinteraksi dengan kedua anak secara optimal. Gunakan waktu tidur atau waktu luang untuk merencanakan kegiatan bersama dengan anak-anak.
4. Buat Anak Merasakan ‘Tanggung Jawab’
Ajak kedua anak untuk turut serta dalam tanggung jawab keluarga sejak usia dini. Berikan mereka tugas-tugas ringan yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka, seperti membereskan mainan, merapikan tempat tidur, atau membantu menyiapkan makanan. Melibatkan anak-anak dalam tanggung jawab keluarga tidak hanya mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerjasama dan tanggung jawab, tetapi juga membantu mengalokasikan waktu dan perhatian dengan lebih efisien.
5. Berikan Perhatian Secara Individual
Meskipun kamu berusaha membagi waktu dan perhatian dengan adil, tetaplah penting untuk memberikan perhatian pribadi kepada masing-masing anak. Luangkan waktu khusus untuk melakukan aktivitas bersama setiap anak, seperti berkumpul untuk berbincang atau bermain game favorit mereka. Dengarkan dengan penuh perhatian kebutuhan dan keinginan masing-masing anak, dan berikan perhatian yang mereka perlukan untuk merasa dicintai dan dihargai.
6. Sediakan Waktu untuk Menyendiri
Pastikan setiap anak memiliki waktu untuk menyendiri ketika mereka membutuhkannya. Ini memberi mereka kesempatan untuk mereset emosi dan mengurangi rasa cemburu. Waktu sendiri juga penting untuk pengembangan pribadi mereka, dan memungkinkan mereka untuk bermain atau beristirahat tanpa gangguan.
7. Komunikasi Terbuka
Dorong komunikasi yang terbuka antara anak-anak dan orang tua. Ajak mereka untuk berbagi perasaan dan pengalaman mereka tanpa rasa takut. Dengan komunikasi yang baik, kamu dapat lebih memahami kebutuhan masing-masing anak dan mengatasi masalah yang mungkin timbul dari jarak usia yang dekat.
Menerapkan tips di atas diharapkan dapat membantu kamu membagi waktu dan perhatian secara seimbang pada balita dengan jarak usia yang berdekatan. Penting untuk tetap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan, serta memberikan dukungan dan kasih sayang kepada kedua anak secara merata. Ingatlah bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan memberikan perhatian yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan mereka adalah kunci untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence