Liputan6.com, Jakarta Desain interior terus berputar, menghadirkan kembali gaya lama dengan sentuhan modern. Tren ini terlihat pada material lantai, di mana desain yang dulu dianggap kuno kini kembali populer berkat daya tarik estetika dan ketahanannya.
Tahun 2025 menjadi momen bangkitnya tren lantai lawas yang memadukan nostalgia dan fungsionalitas. Dari terakota yang hangat hingga mosaik artistik, setiap pilihan memberi karakter unik pada ruangan.
Kesadaran akan keberlanjutan turut mendorong tren ini. Banyak pemilik rumah memilih material ramah lingkungan yang tahan lama sekaligus memberi sentuhan personal.
Dilansir Liputan6.com dari The Spruce, Kamis (14/8/2025), artikel ini membahas lima jenis lantai klasik yang kembali populer serta cara menggabungkannya dengan desain modern.
1. Terakota: Kehangatan Alami yang Kembali Diminati
Terakota kembali populer setelah dua dekade berkat warna oranye-cokelat khasnya yang memberi sentuhan alami dan hangat pada interior. Material tanah liat ini terkenal tahan lama, serbaguna, dan ideal untuk area lalu lintas tinggi seperti dapur atau kamar mandi.
Pola serta teksturnya mampu menyamarkan kotoran, menjadikannya praktis untuk ruang yang mudah kotor. Selain itu, harganya relatif terjangkau dan setiap ubinnya memiliki kesan buatan tangan yang unik, menambah karakter serta kehangatan pada ruangan.
2. Ubin Berwarna: Sentuhan Artistik Era 80-an dengan Gaya Modern
Ubin berwarna yang populer di era 1980-an kini kembali dengan sentuhan modern melalui tren color-drenching, yaitu penggunaan satu warna menyeluruh di ruangan. Pada 2025, ubin berwarna diaplikasikan di lantai kamar mandi dan area shower untuk menciptakan transisi mulus dari dinding ke lantai, menghasilkan tampilan kohesif dan elegan.
Dengan pilihan warna yang lebih lembut dan palet yang beragam, tren ini menghadirkan suasana imersif sekaligus membuktikan bahwa gaya lama bisa tampil segar dan relevan.
3. Karpet Dinding ke Dinding: Kenyamanan dan Peredam Bising Kontemporer
Karpet dinding ke dinding kembali populer berkat kenyamanan, kehangatan, dan kemampuannya meredam suara, menjadikannya ideal untuk kamar tidur dan ruang keluarga. Karpet modern hadir dalam berbagai tekstur, warna, dan pola yang dapat disesuaikan dengan desain kontemporer, sehingga berfungsi sekaligus sebagai elemen estetis.
Selain memberi lapisan tekstur dan kesan mewah, teknologi material terbaru membuat karpet lebih tahan lama dan mudah dirawat, menghadirkan ruang yang personal dan intim tanpa repot perawatan seperti dulu.
4. Lantai Pola Versailles: Kemewahan Klasik dengan Material Baru
Pola lantai Versailles yang dulu populer di era Gaya Tuscan kini kembali diminati, namun dengan sentuhan modern. Alih-alih travertine cokelat-oranye, kini digunakan marmer dan batu kapur halus dengan pilihan warna netral seperti krem, abu-abu, hitam, dan putih.
Variasi ini membuat pola Versailles mudah dipadukan dengan berbagai gaya interior, dari klasik hingga minimalis modern. Hasilnya, lantai ini menghadirkan kesan megah dan elegan layaknya istana Eropa, namun tetap relevan untuk tren desain 2025.
5. Lantai Mosaik Bermotif: Ekspresi Kreatif yang Tak Lekang Waktu
Lantai mosaik bermotif kembali digemari karena menawarkan kebebasan berkreasi dengan berbagai pola seperti bunga, kotak, hingga gambar artistik yang unik dan personal. Keunggulannya terletak pada kemampuan menyamarkan garis nat berkat fokus pada pola indah, sehingga menghasilkan tampilan bersih dan mulus.
Dengan pilihan warna yang dapat disesuaikan, lantai mosaik memberi fleksibilitas tinggi untuk menghadirkan sentuhan seni dan karakter kuat pada hunian, menjadikannya tren klasik yang relevan di 2025.
6. Lantai Kayu Espresso (Espresso Hardwood)
Lantai kayu espresso, tren populer tahun 2000-an, kembali hadir dengan sentuhan baru. Versi modernnya menggunakan cokelat gelap yang lebih lembut atau kayu oak berwarna hitam dengan kilau rendah dan open grain finish yang menonjolkan tekstur alami kayu.
Gaya ini memberikan kontras tinggi sekaligus nuansa elegan, menambah kesan mewah pada ruangan tanpa terasa berlebihan.
FAQ
Mengapa tren lantai lawas kembali populer di tahun 2025?
Tren lantai lawas kembali populer karena menawarkan kombinasi ketahanan, kehangatan, dan estetika klasik yang tak lekang oleh waktu, serta kemampuan beradaptasi dengan desain modern.
Apa keunggulan lantai terakota yang membuatnya diminati lagi?
Lantai terakota diminati kembali karena ketahanannya, kesan alami dan bersahaja, hemat biaya, serta kemampuannya menyamarkan kotoran secara alami, cocok untuk area lalu lintas tinggi.
Bagaimana penggunaan ubin berwarna saat ini berbeda dengan era 1980-an?
Saat ini, ubin berwarna digunakan dengan teknik 'color-drenching' untuk menciptakan tampilan yang lebih halus dan imersif, bukan sekadar warna mencolok seperti di era 1980-an.
Apa yang membuat karpet dinding ke dinding kembali menjadi pilihan populer?
Karpet dinding ke dinding kembali populer karena kenyamanan, kehangatan, kemampuannya mengurangi kebisingan, serta ketersediaan berbagai tekstur dan pola modern yang sesuai estetika kontemporer.
Material apa yang kini digunakan untuk lantai pola Versailles?
Untuk lantai pola Versailles, kini digunakan material seperti marmer dan batu kapur yang dihaluskan, memungkinkan variasi warna yang lebih luas seperti krem, abu-abu, hitam, dan putih.