Liputan6.com, Jakarta Sepanjang sejarah, banyak keajaiban arsitektur yang menjadi simbol kecerdasan, budaya, dan kemajuan manusia. Bangunan-bangunan itu tidak hanya mencerminkan estetika zamannya, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang mendalam.
Namun, tidak semua bangunan bersejarah dapat bertahan selamanya. Seiring waktu, banyak di antaranya mengalami kerusakan, perubahan, bahkan kehancuran total akibat bencana alam maupun campur tangan manusia.
Misalnya Piramida Meroë, yang terletak di Sudan, merupakan bukti nyata kerajaan Kushite kuno yang pernah berkembang di Nubia. Piramida ini, dibangun oleh penguasa Meroë, berfungsi sebagai makam kerajaan dan merupakan bagian dari tradisi budaya dan arsitektur yang kaya.
Namun, pada tahun 1830-an, seorang pemburu harta karun Italia bernama Giuseppe Ferlini menyerbu situs tersebut, menghancurkan lebih dari 40 piramida kuno untuk mencari harta karun.
Berikut ini beberapa potret kondisi bangunan bersejarah dunia dulu vs kini, dilansir Liputan6.com dari Brightside pada Kamis (6/2/2025).
Susunan struktur pagar dan gerbang kuno ini merupakan sisa bangunan masa Kerajaan Majapahit sejak abad 14 Masehi. Ekskavasi masih terus dilakukan sebagai upaya pengembangan situs obyek wisata sejarah dan religi.
1. The Théâtre du Vaudeville
Théâtre du Vaudeville, dirancang oleh arsitek Auguste Magne, pernah menjadi tempat kebudayaan terkenal di Paris. Namun, kemegahannya berubah pada tahun 1925 ketika gedung tersebut diubah menjadi bioskop, menandai berakhirnya warisan teatrikalnya.
Dua tahun kemudian, Teater Paramount dibuka di lokasi yang sama, dengan kapasitas 1.900 kursi yang mengesankan dan merangkul industri film yang sedang berkembang. Saat ini, dikenal sebagai Gaumont Opéra.
Meskipun fungsinya telah berkembang, interiornya tetap menjadi contoh desain art deco yang mencolok, memadukan keanggunan dengan semangat dinamis pada zaman tersebut.
2. The Paulinerkirche
Paulinerkirche, sebuah gereja bersejarah di Augustusplatz di Leipzig, berdiri sebagai landmark arsitektur sejak dibangun pada tahun 1231. Meskipun mengalami perubahan selama berabad-abad, gereja tersebut dihancurkan secara tragis pada tahun 1968.
Beberapa dekade kemudian, keputusan dibuat untuk menghormati kenangan tersebut dengan membangun gereja universitas baru di lokasi yang sama.
Dirancang untuk mencerminkan struktur aslinya, bangunan baru ini memberi penghormatan kepada warisan Paulinerkirche sekaligus berfungsi sebagai simbol modern kesinambungan dan penghormatan terhadap warisan budaya Leipzig yang kaya.
3. Saltair pavilion resort
Dibangun pada tahun 1893 di pantai selatan Great Salt Lake, Saltair Pavilion Resort dengan cepat menjadi tujuan ikonik, dirancang oleh arsitek berbakat Richard K. A. Kletting. Ini mencapai puncak popularitasnya pada awal tahun 1920-an.
Namun, pada bulan April 1925, bencana melanda paviliun tersebut hancur. Sebagai tanggapan, arsitek Raymond J. Ashton dan Raymond L. Evans merancang paviliun baru, dengan mempertahankan esensi struktur aslinya.
Namun terlepas dari upaya tersebut, resor ini tidak pernah mendapatkan kembali ketenaran dan kegembiraan yang menjadikannya sebagai landmark yang dicintai.
4. The Hotel New Netherland
Hotel New Netherland, dirancang oleh arsitek William Hume, merupakan sebuah bangunan inovatif ketika dibuka, berdiri sebagai hotel tertinggi di dunia.
Namun, setelah ditutup pada tahun 1925, hotel tersebut segera dibongkar untuk dijadikan tempat berdirinya Hotel Sherry-Netherland setinggi 35 lantai, yang selesai dibangun pada tahun 1927.
Meskipun keberadaannya singkat, Hotel New Netherland tetap menjadi bagian penting dari sejarah arsitektur Kota New York, mewakili transformasi kota yang pesat selama awal abad ke-20.
5. House of the Striehl’s Orphan Foundation
Haus der Striehlschen Waisenstiftung, atau "Yayasan Yatim Piatu Striehl," adalah sebuah bangunan perumahan dan komersial terkenal yang terletak di Goseriede di distrik Hanover. Dirancang oleh arsitek Hermann Schaedtler.
Sayangnya, struktur tersebut pernah hancur, dan saat ini hanya catatan sejarah dan foto yang tersisa untuk melestarikan warisannya.
6. Hamburg suspension bridge
Neue Elbbrücke, atau Jembatan Baru di atas Elbe, adalah salah satu jembatan paling penting dan ikonik di Jerman, menghubungkan bagian-bagian penting Hamburg melintasi Sungai Elbe.
Selesai pada abad ke-19, jembatan ini dirancang dengan dua portal mencolok, dibuat oleh arsitek Wilhelm Hauers dan August Pieper, yang menambahkan gaya arsitektur khas pada strukturnya.
Seiring berjalannya waktu, jembatan ini mengalami modernisasi menyeluruh, memastikan jembatan tersebut dapat mengakomodasi lalu lintas yang terus meningkat sambil tetap mempertahankan pesona sejarahnya.
Saat ini, Neue Elbbrücke tetap menjadi bagian penting dari infrastruktur Hamburg, memadukan kekayaan sejarahnya dengan teknik modern.