Liputan6.com, Jakarta Tinggal di desa sering kali identik dengan suasana asri, udara segar, dan kehidupan yang lebih dekat dengan alam. Salah satu keunggulan tinggal di pedesaan adalah ketersediaan lahan yang lebih luas dan fleksibel dibandingkan di perkotaan. Karena itu, tak sedikit warga desa yang memanfaatkan bagian belakang rumahnya untuk kebutuhan produktif, seperti beternak ayam secara mandiri.
Tren rumah multifungsi kini mulai populer di kalangan masyarakat desa, dengan desain yang menggabungkan area hunian dan peternakan dalam satu lahan. Konsep ini bukan hanya hemat tempat, tapi juga praktis dan efisien, karena penghuni dapat merawat ternaknya tanpa harus membangun kandang di lahan terpisah. Dengan penataan yang tepat, rumah tetap nyaman, sehat, dan estetis meskipun memiliki kandang ayam di belakang.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas lima model rumah desa yang dirancang khusus dengan kandang ayam di bagian belakang. Mulai dari gaya rumah klasik hingga tropis minimalis, semua model tetap memperhatikan kenyamanan penghuni serta kebersihan dan keamanan area ternak. Cocok untuk kamu yang ingin menjalani gaya hidup mandiri dan produktif di lingkungan pedesaan.
1. Rumah Panggung Tradisional dengan Kandang di Kolong Belakang
Model rumah panggung masih menjadi favorit di banyak wilayah pedesaan. Rumah ini dibangun sedikit tinggi dari permukaan tanah dan memanfaatkan kolong di bagian belakang sebagai area untuk kandang ayam. Posisi ini memudahkan pemilik rumah dalam mengontrol kebersihan serta memberi ventilasi alami pada area ternak.
Selain efisien, model ini menjaga jarak antara ruang tinggal dan kandang, sehingga meminimalkan bau dan gangguan serangga. Material kayu dan bambu yang umum digunakan juga menyatu harmonis dengan lingkungan sekitar dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan peternakan kecil skala rumah tangga.
2. Rumah Minimalis Lurus ke Belakang dengan Kandang di Sudut Halaman
Model rumah ini berbentuk memanjang ke belakang dengan pembagian ruang yang praktis. Bagian belakang halaman dijadikan kandang ayam permanen yang dibatasi pagar atau dinding ringan. Lokasinya jauh dari dapur atau area berkumpul agar tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan.
Cocok untuk keluarga muda di desa yang mengusung gaya hidup mandiri dan ingin beternak sebagai sampingan. Dengan desain rapi dan lahan terorganisir, rumah tetap terlihat bersih, dan kandang ayam tidak mengganggu aktivitas harian di rumah utama.
3. Model L-Shape dengan Kandang di Area Tertutup Belakang Samping
Desain rumah bentuk L memungkinkan adanya lahan terbuka di sisi belakang rumah, yang bisa dimanfaatkan untuk kandang ayam. Kandang ditempatkan di bagian dalam “siku” bangunan, sehingga terlindung dari angin kencang dan hujan langsung.
Dengan dinding pembatas atau pagar tanaman, area kandang tetap terjaga privasinya dan tidak tampak langsung dari area utama rumah. Konsep ini sangat cocok untuk keluarga yang ingin mengintegrasikan kegiatan beternak tanpa mengorbankan estetika hunian.
4. Rumah Kayu Sederhana dengan Kandang Ayam Terpisah
Model ini cocok bagi Anda yang menginginkan hunian yang sederhana namun tetap nyaman dan dekat dengan alam. Rumah kayu memberikan kesan hangat dan alami, sementara kandang ayam terpisah menjaga kebersihan dan kenyamanan penghuni rumah. Perhatikan jarak kandang ayam dengan rumah agar tidak mengganggu kenyamanan.
Material kayu yang digunakan sebaiknya tahan terhadap cuaca dan hama. Perawatan berkala juga diperlukan untuk menjaga kondisi rumah kayu tetap baik. Kandang ayam terpisah dapat dibangun dengan desain yang sederhana dan fungsional, tanpa mengurangi estetika keseluruhan.
5. Rumah Tembok Sederhana dengan Kandang Semi-Tertutup di Sudut Lahan Belakang
Model rumah ini banyak ditemui di pedesaan karena hemat biaya dan mudah dibangun. Dinding rumah menggunakan batu bata ekspos atau plesteran semen, dan di bagian sudut belakang lahan dibangun kandang ayam semi-tertutup yang diberi atap seng atau asbes ringan.
Meskipun sederhana, kandang didesain cukup rapi dan mudah dibersihkan. Biasanya dipakai untuk ternak ayam kampung atau ayam pedaging dalam jumlah sedang. Model ini sangat cocok bagi warga desa yang menjadikan beternak sebagai bagian dari kebutuhan harian maupun sumber penghasilan tambahan.
Pertanyaan Umum Seputar Model Rumah di Desa dengan Kandang Ayam di Belakang
1. Apa keuntungan memiliki kandang ayam di belakang rumah?
Memiliki kandang ayam di belakang rumah memberikan sumber pangan mandiri berupa telur segar setiap hari. Selain itu, kotoran ayam bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk kebun, serta menjadi bagian dari gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan.
2. Bagaimana cara menata kandang ayam agar tetap bersih dan tidak mengganggu kenyamanan?
Kandang sebaiknya diletakkan di area yang cukup jauh dari dapur dan ruang santai, memiliki ventilasi baik, dan dibersihkan secara rutin. Gunakan alas dari jerami atau pasir yang mudah diganti serta pastikan ada sistem pembuangan kotoran yang baik agar tidak menimbulkan bau menyengat.
3. Apa model rumah yang cocok untuk lahan desa dengan kandang ayam di belakang?
Model rumah L-shape atau memanjang ke belakang sangat cocok karena memungkinkan pemisahan zona tinggal dengan zona ternak. Gaya rumah bisa minimalis modern, tradisional kayu, atau kombinasi keduanya untuk mempertahankan nuansa alami dan fungsional.
4. Apakah kandang ayam di rumah desa mempengaruhi estetika?
Tidak, justru kandang yang dirancang baik dapat menjadi elemen estetika. Gunakan material alami seperti kayu dan atap sirap atau seng yang serasi dengan rumah utama. Tambahan lanskap seperti pagar tanaman atau pohon kecil juga dapat mempercantik area tersebut.
5. Apa saja tips membangun kandang ayam yang aman dan efisien?
Gunakan kawat ram untuk ventilasi sekaligus melindungi dari hewan liar. Pastikan kandang memiliki atap agar ayam terlindung dari hujan dan panas langsung. Sediakan tempat bertelur dan ruang gerak cukup, serta pastikan kandang mudah dibersihkan.