Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Inggris mengambil langkah berani untuk mengatasi krisis kekurangan tenaga kerja di sektor perkeretaapian dengan menurunkan batas usia minimum masinis dari 20 menjadi 18 tahun.
Berdasarkan penelitian dari badan industri Rail Safety and Standards Board, remaja dengan rentang usia tersebut dinilai sudah mampu mengemudikan kereta dengan aman.
Kebijakan ini diambil setelah data menunjukkan bahwa sebagian besar pembatalan perjalanan, terutama yang terjadi mendadak pada malam sebelumnya karena tidak tersedianya masinis.
Dengan rata-rata usia masinis saat ini mencapai 48 tahun dan sekitar 30% di antaranya akan pensiun dalam beberapa tahun ke depan, keputusan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi generasi muda untuk masuk ke industri lebih awal dan menjaga kelancaran layanan kereta api di masa depan.
Berikut Liputan6.com merangkum dari news.sky.com tentang negara Inggris turunkan batas usia masinis untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, Rabu (7/5/2025).
Beberapa penumpang yang diselamatkan setelah pemberontak Pakistan menyerang sebuah kereta api di provinsi Balochistan barat daya pada hari Selasa menerima perawatan medis di sebuah pusat bantuan dadakan yang didirikan di stasiun kereta api Quetta.
Usia Minimum Sebelumnya 20 Tahun
Sebelumnya, usia minimum untuk menjadi seorang masinis di Inggris adalah 20 tahun. Namun, karena tingginya jumlah pengemudi yang tidak tersedia dan makin meningkatnya kebutuhan akan masinis baru, pemerintah melalui Departemen Transportasi (DfT) memutuskan untuk menurunkan batas usia tersebut menjadi 18 tahun.
Keputusan ini bukan tanpa alasan. Rata-rata usia masinis di Inggris saat ini mencapai 48 tahun, dan sekitar 30% dari mereka diperkirakan akan pensiun sebelum tahun 2029. Beberapa operator kereta bahkan sangat bergantung pada para masinis yang bersedia mengambil shift tambahan secara sukarela agar layanan tetap berjalan. Tanpa adanya regenerasi tenaga kerja, sistem transportasi ini berisiko terganggu dalam jangka panjang.
Langkah ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Hasil konsultasi yang dilakukan pemerintah tahun lalu menunjukkan bahwa industri perkeretaapian secara keseluruhan menyambut baik usulan untuk menurunkan batas usia masuk bagi calon masinis.
Negara-negara lain seperti Prancis, Jerman, Belanda, dan Swiss bahkan telah lebih dulu menerapkan kebijakan serupa. Transport for London (TfL) sendiri sudah membuka program magang untuk masinis kereta bawah tanah bagi remaja berusia 18 tahun sejak tahun 2007.
Kualitas dan Standar tetap Dijaga
Meskipun usia masuk diturunkan, kualitas dan standar pelatihan tetap dijaga. Untuk menjadi masinis kereta utama, pelatihan intensif akan berlangsung selama satu hingga dua tahun dan standar penilaian serta kualifikasi tidak akan diubah.
Badan Rail Safety and Standards Board yang mengawasi keselamatan di industri kereta api, menyatakan bahwa hasil penelitian mereka menunjukkan remaja usia 18 tahun sudah cukup mampu secara mental dan teknis untuk mengemudikan kereta dengan aman.
Pemerintah menyebutkan bahwa peluang kerja dan magang baru bisa mulai tersedia paling cepat pada bulan Desember tahun ini. Sekretaris Jenderal Serikat Masinis, Mick Whelan, menambahkan bahwa kebijakan ini penting agar industri tidak kehilangan calon masinis muda yang potensial.