16 Tradisi Jawa Sebelum Lebaran yang Berkesan, Bikin Kangen Idul Fitri

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Jawa memiliki beragam tradisi unik yang diwariskan turun-temurun. Tradisi ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga memiliki makna mendalam terkait kebersamaan, penghormatan kepada leluhur, serta kesiapan spiritual dalam menyambut Lebaran. Dari sedekah laut hingga nyadran, setiap daerah memiliki cara tersendiri untuk merayakan momen istimewa ini.

Selain menjadi bagian dari budaya, tradisi-tradisi ini juga mempererat tali silaturahmi antarwarga. Melalui berbagai ritual seperti kupatan, padusan, dan maleman, masyarakat Jawa mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk menyambut hari kemenangan. Tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik perhatian banyak orang.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai tradisi Jawa sebelum Lebaran yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (8/2/2025).

Tradisi yang sudah turun temurun selalu di padati warga bahkan wisatawan. warga akan berebut isi gunungan Kraton

1. Nyadran

Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur yang dilakukan dengan ziarah kubur. Biasanya, masyarakat akan membersihkan makam, menaburkan bunga, serta menggelar doa bersama. Nyadran banyak dilakukan di Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai bagian dari warisan budaya yang masih dijaga hingga kini.  Berbeda dengan beberapa daerah yang melakukan ziarah pada hari Lebaran, di Jawa, tradisi ini dilakukan sebelum Lebaran, sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk para leluhur.

2. Megengan

Megengan berasal dari kata "megeng" yang berarti menahan. Tradisi ini biasanya dilakukan di Jawa Timur sebagai wujud persiapan menyambut Ramadan. Kegiatan utamanya adalah doa bersama dan pembagian makanan, terutama kue apem, yang melambangkan permohonan maaf dan keberkahan. Tradisi ini menunjukkan kepedulian sosial dan rasa syukur atas limpahan rezeki.

3. Dugderan

Festival khas Semarang ini menjadi penanda datangnya bulan Ramadan. Acara ini melibatkan pawai budaya, pesta rakyat, serta tabuhan bedug besar yang disebut "dug dug der" sebagai simbol semangat menyambut ibadah puasa.

4. Padusan

Ritual padusan dilakukan dengan mandi besar atau bersuci di sumber mata air sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Tradisi ini bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin agar siap menjalankan ibadah dengan khusyuk. Tradisi Padusan biasanya dilakukan di tempat yang keramat atau terhormat, itulah yang menjadi keunikan.

Awalnya, tradisi ini disebut "padusa" yang bermakna jiwa dan raga seseorang bersih secara lahir dan batin ketika menjalankan ibadah puasa. Selain itu juga dapat diartikan sebagai bentuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan, sebagaimana dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Pati.

5. Maleman

Maleman adalah tradisi pasar malam yang ramai menjelang Lebaran. Pasar ini biasanya dipenuhi dengan pedagang makanan, pakaian, serta hiburan rakyat seperti wayang kulit dan musik gamelan, menjadi momen yang dinantikan masyarakat.

6. Tumbuk Padi

Tradisi ini umum dilakukan di pedesaan Jawa sebagai simbol kesiapan dalam menyambut bulan Ramadan dengan bahan pangan yang cukup. Kegiatan ini dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat desa, mempererat tali persaudaraan antarwarga.

7. Munggahan

 Kegiatan makan bersama keluarga dan kerabat sebelum memasuki bulan Ramadan. Munggahan biasanya menjadi ajang berkumpulnya keluarga besar, sekaligus momen saling memaafkan sebelum menjalani ibadah puasa. Selain itu, pada tradisi ini keluarga berkumpul untuk piknik, membersihkan tempat ibadah, berziarah ke makam, dan makan bersama sebelum memulai puasa. Tradisi ini menjadi momen mempererat ikatan keluarga dan mempersiapkan diri secara spiritual menghadapi bulan Ramadhan.

8. Pawai Obor

Tradisi arak-arakan membawa obor dilakukan sebagai simbol penerangan hati dalam menyambut Ramadan. Anak-anak hingga orang dewasa ikut serta dalam kegiatan ini, menyusuri jalanan kampung sambil melantunkan shalawat dan takbir.

9. Pasar Bandeng

Tradisi khas Gresik ini menghadirkan pasar khusus untuk ikan bandeng. Pasar ini menjadi tempat favorit bagi masyarakat yang ingin membeli ikan bandeng segar untuk persiapan menyambut Idul Fitri.

10. Ritual Luwur

 Pembersihan kain penutup makam wali atau tokoh agama menjelang Ramadan. Ritual ini umumnya dilakukan di makam para wali yang menjadi tokoh penyebar Islam di tanah Jawa. Biasanya dilakukan di Kudus. Tradisi ini merupakan bagian dari melestarikan dan nguri-uri budaya, untuk menghormati Kanjeng Sunan Kudus sebagai leluhur. Pembagian sega berkat ini bertujuan untuk sedekah, juga ngalap berkah

11. Apeman

Tradisi membuat dan membagikan kue apem yang memiliki makna permohonan maaf serta keberkahan. Apeman sering kali dilakukan bersama keluarga besar, menambah suasana kebersamaan sebelum puasa dimulai. Warga membuat apem (sejenis serabi) dan membagikannya kepada anak-anak yang berkeliling rumah-rumah. Apem dianggap sebagai simbol permintaan maaf, sesuai dengan semangat maaf-memaafkan di Idul Fitri.

12. Grebeg Syawal

Perayaan khas Keraton Yogyakarta dan Surakarta yang menghadirkan gunungan hasil bumi sebagai simbol rasa syukur. Gunungan ini nantinya diperebutkan oleh masyarakat sebagai tanda keberkahan yang melimpah.  Ini menunjukkan kearifan lokal yang menyatu dengan nilai-nilai Islam.

13. Pawai Takbiran

Malam sebelum Idul Fitri, masyarakat mengadakan pawai takbiran keliling kampung dengan tabuhan bedug dan lantunan takbir. Tradisi ini menambah semarak suasana menyambut hari kemenangan. Pawai Takbiran untuk menyambut hari raya Idul Fitri adalah tradisi dan budaya di Aceh yang sudah di lakukan sejak zaman. Tradisi ini masih menjadi event yang paling di nantikan oleh masyarakat Aceh.

14. Kupatan

Tradisi ini dilakukan setelah Lebaran, di mana masyarakat membuat dan menyajikan ketupat. Ketupat sendiri melambangkan kesucian dan kebersamaan, sering kali disajikan bersama opor ayam dan sambal goreng ati. Biasanya kupatan jatuh pada hari ke-8 Syawal, merupakan tradisi yang berakar kuat di budaya Jawa. Tradisi ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai bentuk akulturasi antara ajaran Islam dengan budaya Jawa, dan masih dilestarikan hingga kini.

15. Sedekah Laut

Ritual di pesisir Jawa yang dilakukan oleh para nelayan untuk menghormati laut sebagai sumber rezeki. Upacara ini melibatkan persembahan sesajen ke laut dan doa bersama agar diberikan keselamatan serta hasil tangkapan yang melimpah.

16. Tradisi Rantangan

Mengirim makanan ke sanak saudara sebagai bentuk berbagi berkah. Tradisi ini mempererat hubungan keluarga serta menjaga nilai-nilai gotong-royong dalam masyarakat Jawa. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan berbagi kebahagiaan dalam menyambut hari raya.

Rantangan tidak hanya sekadar berbagi makanan, tetapi juga menjadi media untuk mempererat tali silaturahmi antar tetangga. Makanan yang dibagikan biasanya berupa masakan khas Lebaran seperti ketupat, opor, dan berbagai kue tradisional.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |