Liputan6.com, Jakarta KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Baha, adalah sosok ulama kharismatik yang telah memikat hati banyak orang dengan kearifan dan kedalaman ilmunya. Ceramah-ceramahnya yang kaya akan hikmah dan seringkali diselingi humor ringan telah menjadikannya salah satu tokoh agama yang paling dicari dan didengarkan di Indonesia.
Gus Baha dikenal dengan gaya penyampaiannya yang sederhana namun penuh makna. Kata-kata Gus Baha sering kali menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi banyak orang, tidak hanya dalam konteks keagamaan, tetapi juga dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dari pembahasan tentang keimanan hingga nasihat praktis dalam berinteraksi sosial, Gus Baha selalu memiliki cara unik untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas 15 kata-kata Gus Baha yang paling menginspirasi. Setiap kutipan tidak hanya memberikan wawasan baru tentang ajaran Islam, tetapi juga menawarkan pandangan segar tentang bagaimana kita seharusnya menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan penuh makna. Mari kita simak bersama-sama kata-kata bijak dari ulama yang telah menyentuh hati banyak orang ini, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (18/10/2024).
Berita Video, jawaban STY saat ditanya mengenai keputusan pemanggilan Aji Kusuma dan Akbar Arjunsyah ke Timnas Indonesia dan U-23
1. Tentang Kebaikan dan Kepemimpinan
Salah satu kata-kata Gus Baha yang paling diingat adalah tentang hubungan antara kebaikan dan kepemimpinan. Beliau mengatakan:
"Kamu berbuat baik saja sama seseorang, maka otomatis kamu akan jadi pemimpinnya."
Kutipan ini mengajarkan kita bahwa kepemimpinan tidak selalu tentang jabatan atau posisi formal. Sebaliknya, dengan berbuat baik kepada orang lain, kita secara alami akan mendapatkan kepercayaan dan penghormatan dari mereka. Ini menunjukkan bahwa karakter dan tindakan kita jauh lebih penting daripada gelar atau status dalam membangun pengaruh positif.
2. Mengenai Kecerdasan dan Nilai Diri
Gus Baha juga pernah memberikan perspektif menarik tentang kecerdasan dan nilai seseorang:
"Kecerdasan kamu, pintar kamu itu tidak menguntungkan Allah SWT. Karena Allah itu tidak butuh pintar kamu, cerdas kamu."
Kata-kata Gus Baha ini mengingatkan kita bahwa nilai seseorang di mata Allah tidak diukur dari kecerdasan atau prestasi duniawi. Sebaliknya, yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan apa yang kita miliki untuk beribadah dan berbuat baik kepada sesama.
3. Tentang Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Dalam menghadapi cobaan hidup, Gus Baha menekankan pentingnya kesabaran:
"Allah hanya butuh mental ubudiah kamu. Status tertinggi manusia adalah sifat kehambaan."
Kutipan ini mengajarkan bahwa dalam situasi sulit sekalipun, yang terpenting adalah bagaimana kita tetap menjalankan kewajiban kita sebagai hamba Allah dengan penuh keikhlasan dan ketaatan.
4. Mengenai Pentingnya Taubat
Gus Baha juga sering mengingatkan tentang pentingnya bertaubat:
"Tidak ada orang yang bertakwa yang tidak punya wibawa. Barang siapa yang benar-benar takwa (takut) kepada Allah pasti orang lain takut kepadanya."
Kata-kata Gus Baha ini menekankan bahwa ketakwaan kepada Allah akan membawa wibawa dan kehormatan di mata manusia. Ini menunjukkan bahwa karakter yang baik dan ketaatan kepada Allah memiliki dampak positif tidak hanya dalam hubungan kita dengan Sang Pencipta, tetapi juga dalam interaksi sosial kita.
5. Tentang Melihat Kebaikan pada Orang Lain
Dalam memandang orang lain, Gus Baha mengajarkan untuk selalu mencari sisi positif:
"Jika kita melihat anak kecil, kita bisa memahami bahwa dosanya lebih sedikit karena masih muda. Begitu pula saat kita melihat orang yang lebih tua, tentu ibadahnya lebih banyak karena sudah menjalani kehidupan lebih lama."
Kata-kata Gus Baha ini mengajak kita untuk selalu berprasangka baik dan melihat kebaikan pada setiap orang, terlepas dari usia atau latar belakang mereka.
6. Mengenai Kekuatan Doa
Gus Baha juga menekankan pentingnya doa dalam kehidupan seorang Muslim:
"Ketika semua nabi mengatakan 'nafsi, nafsi', Nabi Muhammad SAW justru berkata 'ana laha', artinya 'aku sanggup'."
Kutipan ini mengingatkan kita tentang keistimewaan Nabi Muhammad SAW dan pentingnya syafaat beliau. Ini juga mengajarkan kita untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan hidup, terutama dalam konteks ibadah dan pengabdian kepada Allah.
7. Tentang Menjaga Lisan
Salah satu nasihat penting dari Gus Baha adalah tentang menjaga lisan:
"Kalimat yang baik bukan hanya memberikan dukungan kepada orang yang mendengarnya, tetapi juga mendatangkan pahala dan keberkahan bagi yang mengucapkannya."
Kata-kata Gus Baha ini mengingatkan kita akan kekuatan kata-kata dan pentingnya berbicara dengan baik. Ini mengajarkan bahwa setiap ucapan kita memiliki dampak, baik bagi orang lain maupun bagi diri kita sendiri.
8. Mengenai Keseimbangan Dunia dan Akhirat
Dalam membahas keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, Gus Baha mengatakan:
"Jangan sampai sholat itu jadi tersangka karena kita mengabaikan pekerjaan."
Kata-kata Gus Baha ini menekankan pentingnya menyeimbangkan antara ibadah dan tanggung jawab duniawi. Ini mengajarkan bahwa kita harus bijak dalam mengatur waktu dan prioritas, sehingga tidak ada aspek kehidupan yang terabaikan.
9. Tentang Memahami Kehendak Allah
Gus Baha juga sering mengingatkan tentang pentingnya memahami dan menerima kehendak Allah:
"Allah tidak hanya melihat manusia dari kesalahannya, tapi juga dari kebaikan-kebaikannya."
Kutipan ini mengajarkan kita untuk selalu optimis dan tidak putus asa, karena Allah selalu melihat sisi baik dari setiap hamba-Nya.
10. Mengenai Keutamaan Membaca Al-Qur'an
Gus Baha sangat menekankan pentingnya membaca dan menghafal Al-Qur'an:
"Hafalan surat-surat seperti Tabarok atau Waqiah bisa berdiri sendiri dan memberi syafaat kepada orang yang menghafalnya."
Kata-kata Gus Baha ini mengingatkan kita akan keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur'an, serta manfaatnya yang besar bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat.
11. Tentang Menyikapi Kekecewaan
Dalam menghadapi kekecewaan, Gus Baha memberikan nasihat yang menenangkan:
"Ketika kamu tidak memahami rahasia takdir Allah atau merasa tidak mampu menjelaskan mengapa hal-hal tertentu terjadi, cara terbaik untuk menenangkan diri adalah dengan membaca tasbih."
Kutipan ini mengajarkan kita untuk selalu kembali kepada Allah dalam setiap situasi, terutama saat menghadapi hal-hal yang sulit dipahami.
12. Mengenai Pentingnya Niat dalam Beramal
Gus Baha sering mengingatkan tentang pentingnya niat dalam setiap amal:
"Berbuat baiklah karena Allah, bukan karena pamrih."
Kata-kata Gus Baha ini menekankan bahwa keikhlasan dalam beramal adalah kunci utama dalam mendapatkan ridha Allah.
13. Tentang Menyikapi Perbedaan
Dalam menyikapi perbedaan, Gus Baha mengajarkan untuk selalu bersikap bijak:
"Setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing, dan hal itu harus dihormati."
Kutipan ini mengingatkan kita untuk menghargai perbedaan dan tidak mudah menghakimi orang lain berdasarkan perbedaan tersebut.
14. Mengenai Kesederhanaan
Gus Baha juga mengajarkan tentang pentingnya kesederhanaan:
"Jadikan Al-Qur'an sebagai sahabat dalam hidup kita. Jangan sampai kita jauh dari Al-Qur'an, karena itu adalah sumber keselamatan kita."
Kata-kata Gus Baha ini mengingatkan kita untuk selalu dekat dengan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, dan bahwa kesederhanaan dalam menjalani hidup sesuai ajaran Al-Qur'an adalah kunci kebahagiaan.
15. Tentang Makna Kehidupan
Terakhir, Gus Baha memberikan pandangan mendalam tentang makna kehidupan:
"Sikap kita terhadap orang lain mencerminkan seberapa dalam keimanan kita kepada Allah."
Kutipan ini mengajarkan bahwa cara kita memperlakukan orang lain adalah cerminan dari kualitas iman kita kepada Allah.
Kata-kata Gus Baha yang telah kita bahas di atas memberikan wawasan yang mendalam tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari keimanan, akhlak, hingga cara kita berinteraksi dengan sesama. Setiap kutipan membawa pesan yang kuat dan relevan untuk kehidupan sehari-hari kita.
Dari pembahasan tentang kebaikan yang membawa kepemimpinan hingga pentingnya menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, Gus Baha telah memberikan panduan yang berharga bagi kita semua. Nasihat-nasihatnya tentang melihat kebaikan pada orang lain, kekuatan doa, dan pentingnya menjaga lisan menjadi pengingat akan nilai-nilai moral yang harus kita jaga.
Lebih dari itu, kata-kata Gus Baha juga mengajarkan kita untuk selalu introspeksi diri dan meningkatkan kualitas keimanan kita. Beliau mengingatkan bahwa nilai seseorang di mata Allah tidak diukur dari kecerdasan atau prestasi duniawi, melainkan dari ketakwaan dan keikhlasan dalam beribadah.
Melalui kata-kata bijak ini, Gus Baha telah memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik dalam hubungan kita dengan Allah maupun dengan sesama manusia. Semoga dengan merenungkan dan mengamalkan pesan-pesan ini, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat.
Mari kita jadikan kata-kata Gus Baha ini sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita tidak hanya memperkaya diri dengan ilmu, tetapi juga dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar kita.