Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, tren fashion tahun 2000-an kembali populer. Banyak orang mulai memakai baju-baju seperti kaus ketat, celana jeans rendah, sampai jepit rambut warna pastel. Tapi, kalau lebih suka tampilan yang gelap, misterius, dan sedikit “suram”, emo outfit bisa jadi pilihan yang menarik. Gaya ini punya ciri khas yang beda dari tren manis seperti cottagecore atau fairycore karena lebih jujur menampilkan perasaan yang sebenarnya, gelap, sedih, tapi tetap keren.
Akhir tahun 1990-an sampai awal 2000-an, banyak anak muda mendengarkan lagu-lagu dari band seperti My Chemical Romance atau Dashboard Confessional. Mereka mengekspresikan diri lewat emo outfit serba hitam, rambut berlayer yang dicat gelap, serta dandanan mata yang tebal. Gaya ini jadi simbol anak-anak yang sensitif, peka, dan tidak takut menunjukkan emosi mereka lewat penampilan.
Sekarang, emo outfit kembali hits. Di panggung peragaan busana dan jalanan, banyak yang tampil dengan kaus bergambar, celana longgar, jaket kulit, dan aksesori seperti rantai atau pin. Kalau merasa sedang sedih, sering pakai baju hitam, atau mulai dengar lagu-lagu emo lama, mungkin ini saatnya kamu mencoba gaya emo, biarkan suasana hati ikut tampil lewat pakaianmu. Berikut inspirasi emo outfit yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (5/5/2025).
Berita video, scroll up kali ini membahas Jimmy Butler yang muncul dengan gaya rambut emo.
Apa Itu Gaya Emo?
Gaya emo pertama kali muncul pada awal tahun 2000-an, saat internet masih belum sepopuler sekarang. Saat itu, penyanyi seperti Avril Lavigne menjadi ikon dari tren ini. Penampilannya yang khas, poni panjang menyamping, gelang kulit bertumpuk, sepatu Dr. Martens, sabuk penuh paku, dan pakaian serba hitam, langsung menarik perhatian. Myspace, media sosial populer saat itu, juga menjadi tempat bagi anak-anak muda untuk mengekspresikan gaya dan perasaan mereka.
Namun, gaya emo terus berkembang. Sekarang, dengan banyak selebriti seperti Kourtney Kardashian, Megan Fox, Willow Smith, hingga Olivia Rodrigo ikut tampil dengan sentuhan emo outfit, gaya ini jadi lebih modern dan beragam. Jika dulu identik dengan warna hitam dari ujung kepala sampai kaki, sekarang gaya emo bisa tampil lebih fleksibel, meski tetap mempertahankan nuansa gelap dan ekspresif.
Gaya emo masa kini mengambil inspirasi dari banyak hal, mulai dari K-Pop, anime, hingga tren makeup di TikTok. Anak-anak muda sekarang lebih bebas bereksperimen: mereka bisa mengubah warna rambut setiap minggu, mencampur baju feminim dengan item bergaya grunge atau industrial, bahkan memakai kaus kaki dengan sandal tanpa takut salah gaya. Intinya, gaya emo hari ini bukan hanya soal tampil hitam-hitam dan galau, tapi tentang mengekspresikan diri dengan cara yang jujur dan unik.
1. Hitam, Hitam, dan Hitam Lagi
Warna hitam adalah fondasi utama dari gaya emo, dan ini bukan tanpa alasan. Hitam mencerminkan suasana hati yang dalam, misterius, dan penuh ekspresi. Ini nilai-nilai yang identik dengan subkultur emo. Untuk mendapatkan tampilan yang otentik, koleksi pakaian hitam harus menjadi andalan utama di lemari.
Mulailah dengan item dasar seperti kaos polos, hoodie oversized, hingga aksesori seperti choker atau fishnet tights. Tapi jangan berhenti di situ, beranilah bereksperimen dengan bahan dan tekstur seperti renda hitam, kulit, atau beludru untuk menambahkan dimensi emosional dan visual pada outfit-mu. Ingat, setiap potongan harus terasa seperti ekspresi jiwamu yang terdalam.
2. Jaket Kulit Jadi Item Wajib
Jaket kulit bukan hanya simbol dari pemberontakan, tapi juga elemen penting dalam gaya emo yang modern. Baik itu jaket biker yang ketat atau trench coat kulit panjang, keduanya mampu memberikan kesan tangguh namun tetap stylish. Balutkan jaket ini di atas baby tee atau tanktop dengan motif band, lalu padukan dengan skinny jeans atau vinyl pants hitam untuk menciptakan siluet yang kuat dan edgy. Pilih bahan kulit vegan jika kamu ingin tetap setia pada prinsip-prinsip empati terhadap makhluk hidup, sesuatu yang sering kali menjadi bagian dari identitas emo juga.
3. Kacamata Hitam Oversized
Kacamata hitam oversized menjadi aksesori wajib yang tidak hanya menambah kesan cool, tetapi juga membantu membangun kesan "tertutup" dan misterius yang seringkali diasosiasikan dengan emosionalitas dalam subkultur ini. Gaya ini mengingatkan pada glam-grunge. Seperti yang sering dipakai Rihanna: kombinasi tulle corset yang menggoda dengan legging lycra ala tahun '90-an dan kacamata hitam besar menciptakan kontras yang menarik antara keanggunan dan keanehan.
4. Paduan Seksi dan Grunge
Salah satu ciri khas gaya emo masa kini adalah keberanian memadukan unsur seksi dan grunge dalam satu tampilan. Misalnya, kamu bisa memadukan atasan korset vintage berpotongan rendah dengan celana cargo longgar yang memberi kesan maskulin dan keras.
Kontras antara keanggunan feminin dan kekasaran grunge menjadi lambang kebebasan ekspresi emosional yang tak terbendung. Ini juga mencerminkan pengaruh kuat selebriti seperti Megan Fox dan Kourtney Kardashian yang sering mengusung gaya ini dalam balutan gothic modern.
5. Sepatu Tebal sebagai Statment
Sepatu adalah pernyataan penting dalam gaya emo. Pilihan klasik seperti Dr. Martens, platform boots, atau oxford hitam menjadi simbol identitas. Ketinggian sol dan bentuk chunky menambah kesan berat dan dramatis.
Ini bukan hanya soal penampilan, tapi juga bagaimana sepatu tersebut menciptakan rasa "berdiri kokoh", secara harfiah dan emosional. Tambahkan kaus kaki tebal atau fishnet untuk sentuhan ekstra. Kalau ingin tampil lebih anggun, platform oxford bisa jadi alternatif yang tetap edgy tanpa kehilangan karakter.
6. Celana Potongan Lurus Lebih Keren
Gaya emo klasik identik dengan skinny jeans, tapi versi modernnya lebih fleksibel dengan permainan proporsi. Cobalah padukan atasan ketat seperti tanktop, baby tee, atau bra top dengan celana potongan straight-leg yang high-waist.
Tambahan patch, jahitan mencolok, atau warna gelap yang kaya akan memberi karakter lebih kuat. Hindari detail seperti "whiskering" (lipatan memudar), dan pilih celana dengan warna pekat atau sentuhan gaya industrial untuk memberi kesan rebel yang lebih otentik.
7. Detail Cargo? Yes, Tapi Jangan Berlebihan
Detail cargo bukan hanya fungsional, tapi juga bagian dari estetika emo yang dinamis dan "berantakan dengan sengaja". Celana cargo dengan banyak saku memberikan kesan urban dan siap tempur. Tapi ingat, jangan berlebihan. Pilih hanya satu item dengan detail cargo dan pastikan bagian lainnya tetap simple agar tampilan tidak terlalu berat. Ini adalah bagian dari seni styling emo, menyeimbangkan antara 'berisik' dan 'minimalis'.
8. Tambahkan Warna Lain Sebagai Aksen
Meski warna gelap adalah pusat dari gaya emo, sesekali bermain dengan warna primer seperti merah atau sentuhan warna perhiasan (jewel tones) bisa memberi kehidupan pada outfit. Aksen ini juga membantu menciptakan statement fashion yang tidak monoton.
Misalnya, kamu bisa menambahkan jaket plaid merah di atas kaos hitam, atau kalung perak berlapis untuk memberi dimensi. Warna-warna ini bukan hanya pelengkap, tapi juga representasi dari ledakan emosi dalam diri, seperti marah, cinta, frustasi, harapan, semua bisa diwakilkan oleh warna yang kamu pilih.
9. Baby Tee ala Y2K
Baby tee ala Y2K kembali meramaikan panggung mode emo. Ukurannya yang kecil dan fit di badan memberikan siluet seksi, sementara kesan "remaja abadi" tetap kuat. Gunakan baby tee sebagai lapisan dasar dengan sweater vintage oversized, atau pasangkan dengan overall dan aksesori khas seperti butterfly clips, sneakers besar, dan kalung bertumpuk. Kombinasi ini memberikan nuansa fun, kekanak-kanakan tapi juga rebellious, pas dengan semangat Y2K yang kini berbaur dengan emo revival.
10. Merch Band: Simbol Cinta Musikmu
Gaya emo sejati tidak bisa dipisahkan dari musik. Kaos band, hoodie, atau topi dari band favorit adalah bagian dari ekspresi diri. Selain itu, mengenakan merchandise resmi juga bentuk dukungan nyata terhadap para musisi. Cari merch vintage untuk tampilan autentik, dan hindari produk massal dari toko biasa. Ini juga jadi pembuka percakapan yang bagus, tapi siap-siap hadapi pertanyaan "Emang lo tahu berapa lagu mereka?" dari para gatekeeper.
11. Aksesori ala Awal 2000-an
Detail adalah segalanya dalam outfit emo. Dari dasi longgar ala Avril Lavigne hingga rantai dompet dan sabuk paku, semua aksesori ini menambah layer ekspresi. Tambahkan pin badge, gelang kulit, atau bahkan makeup hitam tebal untuk memperkuat identitas. Koleksi dari merek seperti Heaven by Marc Jacobs atau aksesori bergaya Emily the Strange bisa menjadi sumber inspirasi yang kaya. Gaya emo bukan hanya tentang pakaian, tapi tentang menciptakan narasi visual tentang siapa kamu dan bagaimana kamu merasakan dunia.