Liputan6.com, Jakarta Rumah yang terlihat bersih belum tentu terasa segar. Kadang bau tak sedap tetap tertinggal meski kamu sudah membersihkan setiap sudut ruangan. Situasi ini bisa membuat tak nyaman dan frustasi.
Kamu mungkin sudah membuang sampah, mencuci handuk, bahkan membersihkan kulkas. Namun aroma tak sedap itu tetap tidak hilang juga. Ada kemungkinan sumber baunya tersembunyi dan kamu tidak menyadarinya.
Aroma di dalam rumah sangat memengaruhi kesan kebersihan secara keseluruhan. Baik untuk kamu sendiri maupun tamu yang datang, bau tidak sedap tentu bisa menurunkan kenyamanan. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya secara menyeluruh.
Kamu juga akan menemukan tips praktis untuk menghilangkannya. Solusi sederhana ini bisa membuat rumahmu kembali harum dan terasa bersih sesungguhnya. Berikut dirangkum Liputan6.com dari Southernliving, Rabu (7/5/2025).
1. Jamur Tersembunyi di Sudut Lembap
Jamur dan lumut bisa tumbuh tanpa kamu sadari di area lembap seperti sudut kamar mandi atau ruang bawah tanah. Meskipun tidak terlihat, bau apek dari pertumbuhannya bisa menyebar ke seluruh rumah. Pipa yang bocor atau kelembapan udara tinggi jadi pemicu utama.
Gunakan dehumidifier untuk mengurangi kelembapan di ruangan. Bila perlu, periksa kebocoran pipa secara berkala dan segera perbaiki. Jamur bukan hanya masalah bau, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan pernapasan.
2. Bau Tak Sedap dari Hewan Peliharaan
Hewan peliharaan memang menyenangkan, tapi bau badannya bisa jadi masalah. Meski kamu rutin membersihkan kandang atau kotak pasir, bau tetap bisa tertinggal. Sarung bantal, karpet, dan tempat tidur hewan menjadi sumber yang sering terabaikan.
Sebaiknya kamu cuci semua perlengkapan hewan secara berkala. Karpet juga bisa disampo untuk mengangkat aroma yang menempel. Mandikan hewan kesayanganmu secara rutin agar aroma di rumah tetap segar.
3. Udara Pengap di Ruangan Tertutup
Bau tidak sedap bisa bertahan di ruangan yang tidak memiliki sirkulasi udara. Meski sampah sudah dibuang dan cucian bersih, udara bisa tetap pengap. Kebiasaan menutup semua jendela membuat aroma tidak segar terjebak di dalam.
Buka jendela secara berkala agar udara berganti. Jika cuaca tidak mendukung, kamu bisa menggunakan arang aktif atau soda kue sebagai penyerap bau. Tempatkan di area seperti dapur, tempat sampah, atau sudut lemari.
4. Aroma Sisa Masakan yang Menyengat
Bau dari bahan masakan sering bertahan hingga keesokan harinya. Aroma gorengan atau bawang bisa menempel di tirai dan perabot. Tanpa ventilasi yang baik, bau tersebut makin sulit dihilangkan.
Selalu nyalakan ventilator dapur atau buka jendela saat memasak. Rebus potpourri atau gunakan pembersih udara untuk menetralisir aroma. Bila memungkinkan, cuci tirai dan lap permukaan dapur secara rutin.
5. Wastafel Jarang Dipakai Bisa Jadi Biang Bau
Wastafel yang jarang digunakan bisa mengeluarkan bau seperti limbah. Hal ini terjadi karena perangkap P mengering dan tidak lagi menahan gas dari saluran. Bau bisa muncul meskipun kamar mandi terlihat sangat bersih.
Jalankan air dari keran setidaknya seminggu sekali untuk menjaga perangkap tetap lembap. Langkah sederhana ini bisa mencegah bau kembali muncul. Jangan biarkan saluran air jarang dipakai terlalu lama.
6. Saluran Air Tersumbat Bisa Sebabkan Bau Menyengat
Saluran air yang sering digunakan juga bisa menimbulkan bau jika tersumbat. Sisa makanan, rambut, dan kotoran lain bisa menumpuk di dalam pipa. Lama kelamaan, aroma tidak sedap akan muncul dari saluran.
Gunakan alat pembersih saluran untuk mengangkat sumbatan. Setelah itu, tuangkan soda kue dan air panas untuk menyegarkan pipa. Bersihkan secara rutin agar bau tidak kembali.
7. Bau Sepatu di Lemari atau Rak Tertutup
Sepatu yang disimpan dalam ruang tertutup bisa menyebarkan bau. Terutama jika sepatu sering digunakan atau dalam kondisi lembap. Rak sepatu di dekat pintu pun bisa membuat rumah langsung berbau tidak sedap.
Cuci sandal dan sepatu berbahan sintetis secara berkala. Taburkan baking soda atau penghilang bau ke dalam sepatu untuk menyerap kelembapan. Buang sepatu lama yang sudah tidak terpakai lagi.
8. Kasur Menyimpan Bau yang Tidak Kamu Sadari
Meskipun kamu sering mengganti sprei, kasur bisa menyerap bau dari tubuh dan udara sekitar. Kelembapan dan tungau debu juga memperparah kondisi ini. Aroma apek muncul seiring waktu jika kasur tidak dirawat.
Taburkan soda kue ke permukaan kasur lalu sedot dengan vacuum cleaner. Biarkan jendela terbuka agar kasur mendapatkan sirkulasi udara. Jika bau tetap tertinggal, bisa jadi sudah saatnya mengganti kasurmu.
9. Kertas dan Buku Lama Bisa Menyebarkan Aroma Apek
Tumpukan kertas dan buku lama bisa menghasilkan bau mirip toko buku antik. Kelembapan membuat kertas mengeluarkan aroma berjamur. Selain itu, kertas tua melepaskan senyawa VOC seiring waktu.
Sebaiknya sortir dokumen dan buang yang tidak diperlukan. Buku lama bisa diangin-anginkan dengan membukanya dan menepuk halamannya. Simpan di tempat kering untuk mencegah bau muncul kembali.
10. Hama Mati Bisa Jadi Sumber Bau Misterius
Bau menyengat seperti bangkai bisa berasal dari hama yang mati di tempat tersembunyi. Tikus atau serangga bisa terperangkap di langit-langit atau dalam dinding. Jika kamu mencium bau amonia, bisa jadi itu tanda infestasi hama.
Segera hubungi jasa pengendali hama untuk menangani masalah ini. Jangan mencoba membongkar sendiri jika tidak tahu lokasinya. Bau akan hilang setelah sumbernya dibersihkan secara profesional.