Liputan6.com, Jakarta Tembaga adalah salah satu mineral dan logam yang telah dikenal dan dimanfaatkan manusia sejak ribuan tahun lalu. Di masa modern ini, keberadaan tembaga semakin vital, bukan hanya dalam pembangunan infrastruktur dan industri, tetapi juga dalam mendukung kesehatan tubuh manusia. Dari kabel listrik, perangkat elektronik, alat medis, hingga nutrisi dalam makanan, tembaga tersebar luas dalam aspek kehidupan sehari-hari.
Kekuatan utama tembaga terletak pada sifat konduktivitas listrik dan termalnya yang tinggi, serta kemampuannya menahan korosi. Hal ini menjadikannya bahan unggulan dalam berbagai teknologi modern. Namun di balik perannya dalam industri, tembaga juga merupakan mikronutrien esensial yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimia penting.
Liputan6.com akan mengulas manfaat tembaga bagi kehidupan manusia, baik dari sisi peran industrialnya maupun pentingnya sebagai nutrisi tubuh, serta memberikan informasi seputar sumber makanan yang kaya tembaga dan pertanyaan umum (FAQ) seputar mineral ini, Senin (28/7/2025).
1. Infrastruktur dan Energi
Tembaga memainkan peran sentral dalam pembangunan infrastruktur global. Dikutip dari International Copper Association (ICA), tembaga menjadi tulang punggung sistem kelistrikan dunia karena efisiensi dan keandalannya dalam menghantarkan arus listrik. Jaringan listrik, jalur kereta api, telekomunikasi, dan sistem penyediaan air bersih tidak akan berjalan tanpa tembaga.
2. Teknologi dan Komunikasi
Dalam dunia teknologi, tembaga digunakan pada kabel data, pusat data, menara seluler, serta perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer. Dengan meningkatnya permintaan terhadap internet cepat dan konektivitas global, penggunaan tembaga dalam kabel serat optik dan komponen komunikasi digital sangat diperlukan.
3. Industri Kesehatan dan Medis
Sifat antimikroba tembaga membuatnya sangat berharga dalam dunia medis. Banyak perangkat kesehatan, seperti alat bantu dengar, ventilator, dan robot bedah, mengandung komponen berbasis tembaga. Selain itu, permukaan dengan campuran tembaga terbukti menghambat penyebaran bakteri dan virus, menjadikannya pilihan untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
4. Manufaktur dan Transportasi
Dalam sektor manufaktur, tembaga mendukung industri otomotif, penerbangan, hingga pertahanan. Di transportasi, tembaga dimanfaatkan dalam sistem pendingin, rem, dan motor listrik. Keandalannya terhadap korosi membuatnya unggul dalam permesinan dan sistem pipa kendaraan.
5. Penghematan Energi dan Teknologi Ramah Lingkungan
Tembaga membantu efisiensi energi karena kemampuan penghantarannya yang tinggi. Sistem energi surya dan turbin angin juga menggunakan tembaga dalam generator dan kabelnya. Dengan demikian, tembaga berperan dalam transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Manfaat Tembaga untuk Kesehatan Manusia
Menurut laman Cleveland Clinic, tembaga adalah mikronutrien penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan. Mineral ini berperan dalam berbagai proses fisiologis, termasuk:
1. Kesehatan Kulit
Tembaga membantu produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit dan rambut. Kekurangan tembaga dapat menyebabkan hipopigmentasi (kulit menjadi lebih terang), bahkan memperparah kondisi seperti psoriasis atau eksim.
2. Mencegah Anemia
Tembaga dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen. Kekurangan tembaga dapat menyebabkan anemia, ditandai dengan kelelahan, lemas, dan sesak napas.
3. Meningkatkan Sistem Imun
Kekurangan tembaga dapat mengakibatkan neutropenia, yaitu rendahnya jumlah sel darah putih yang diperlukan tubuh untuk melawan infeksi.
4. Menjaga Kesehatan Tulang
Dua pertiga tembaga dalam tubuh manusia tersimpan dalam tulang dan otot. Mineral ini penting untuk pembentukan tulang dan pencegahan osteoporosis.
Tembaga berperan dalam sintesis neurotransmitter dan metabolisme energi. Kekurangan tembaga dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kelelahan kronis.
Makanan Sumber Tembaga yang Baik
Kebutuhan harian tembaga (Recommended Daily Allowance/RDA) untuk orang dewasa adalah sekitar 900 mikrogram (mcg). Untungnya, tembaga dapat diperoleh dengan mudah dari makanan sehari-hari. Salah satu sumber tembaga terbaik adalah hati sapi, yang dalam satu porsi 85 gram hati sapi yang dimasak mengandung hingga 1.378% dari nilai harian (Daily Value/DV) tembaga. Jumlah ini jauh melampaui kebutuhan harian tubuh, sehingga cukup dikonsumsi sesekali saja.
Selain itu, tiram matang juga menjadi sumber yang sangat kaya tembaga, dengan kandungan sekitar 539% DV dalam satu porsi 85 gram. Cokelat hitam dengan kandungan kakao 85% hingga 100% menyediakan sekitar 70% hingga 104% DV tembaga hanya dalam satu ons sajian.
Makanan nabati seperti kentang dengan kulitnya juga berkontribusi besar, dengan 75% DV dalam satu kentang ukuran sedang. Sementara itu, jamur shiitake dalam porsi setengah cangkir menyediakan sekitar 72% DV. Kacang mete yang telah dipanggang kering mengandung sekitar 70% DV per 28 gram, dan daging kepiting seperti kepiting Dungeness menyediakan 69% DV per porsi 85 gram.
Sumber tembaga lainnya yang tak kalah penting termasuk biji bunga matahari (sekitar 68% DV dalam seperempat cangkir), serta makanan lain yang mengandung minimal 20% DV, seperti tahu, buncis, millet, salmon, pasta gandum utuh, alpukat, dan buah ara (figs).
Kebanyakan orang dengan pola makan seimbang sudah mendapatkan cukup tembaga tanpa perlu suplemen tambahan. Namun, mereka yang memiliki gangguan penyerapan nutrisi seperti celiac disease atau mengonsumsi suplemen seng dosis tinggi mungkin membutuhkan asupan tembaga tambahan atas anjuran profesional medis.
FAQ tentang Tembaga
1. Apakah tubuh manusia memproduksi tembaga sendiri?
Tidak. Tembaga tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia dan harus diperoleh melalui makanan atau suplemen.
2. Apakah tembaga bisa menyebabkan keracunan?
Ya. Konsumsi tembaga berlebih, khususnya dari suplemen, dapat menyebabkan mual, muntah, kerusakan hati, dan penyakit Wilson.
3. Siapa yang memerlukan suplemen tembaga?
Orang dengan gangguan penyerapan mineral seperti celiac disease, atau mereka yang mengonsumsi suplemen seng dalam dosis tinggi, bisa membutuhkan suplemen tembaga atas anjuran dokter.
4. Apakah tembaga aman digunakan dalam peralatan dapur?
Ya, tetapi perlu diperhatikan bahwa tembaga murni bisa bereaksi dengan makanan asam. Oleh karena itu, peralatan dapur berbasis tembaga umumnya dilapisi logam lain untuk keamanan.
5. Apakah ada risiko kekurangan tembaga pada anak-anak?
Risiko kekurangan tembaga pada anak-anak sangat kecil bila mereka mendapatkan asupan makanan bergizi seimbang. Namun, dalam kasus kelainan metabolisme atau diet sangat terbatas, risiko tersebut bisa meningkat.
Sumber Rujukan:
- International Copper Association. Copper: An Essential Resource. https://internationalcopper.org
- Cleveland Clinic. The Health Benefits of Copper. https://health.clevelandclinic.org
- Copper Alliance. Copper Uses and Applications. https://copperalliance.org