Bola.com, Jakarta - Zulkifli Syukur merasa bersyukur karena namanya termasuk dalam daftar kandidat asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. Jika keberuntungan berpihak padanya, mantan bek Timnas Indonesia ini akan menjadi bagian dari staf pelatih dalam usaha mencapai Piala Dunia 2026.
Melalui akun Instagramnya, Zulkifli Syukur mengungkapkan bahwa dia telah bertemu dengan Patrick Kluivert serta tiga asistennya yang berasal dari Belanda, yaitu Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg. "Alhamdulillah atas kesempatan yang sudah diberikan dalam sesi interview dengan staf pelatih tim nasional. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga dalam perjalanan karier saya, dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Terima kasih pak Erick Thohir dan staf pelatih Patrick Kluivert," tulis Zulkifli Syukur.
Patrick Kluivert kini sedang berpacu dengan waktu. Pelatih baru Timnas Indonesia ini hanya memiliki waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan tim menjelang pertandingan lanjutan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia pada 20 Maret 2025.
Tidak hanya melawan Australia, Skuad Garuda juga akan menghadapi Bahrain lima hari kemudian di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Selanjutnya, pada 5 Juni 2025, di lokasi yang sama, Jay Idzes dan timnya akan kembali berhadapan dengan China.
Pemain Legendaris dari Tim Nasional Indonesia
PSSI memiliki harapan besar bahwa Patrick Kluivert dan timnya dapat memenangkan pertandingan demi pertandingan untuk memastikan mereka dapat langsung melaju ke Piala Dunia 2026 dengan status sebagai runner-up.
Meraih kemenangan dalam tiga pertandingan bukanlah tugas yang mudah, namun PSSI tetap yakin bahwa dengan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru, serta dukungan dari sejumlah asisten pelatih, termasuk Zulkifli Syukur jika dia lolos seleksi, target tersebut dapat tercapai.
Timnas Indonesia saat ini menduduki posisi ketiga di Grup C dengan perolehan enam poin yang berasal dari satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan.
Generasi masa kini mungkin sudah tidak mengenal atau bahkan tidak akrab dengan nama dan sosok Zulkifli Syukur.
Namun, bagi para penggemar sejati timnas, Zulkifli Syukur akan selalu diingat. Namanya akan tetap hidup seperti legenda lainnya, seperti Bambang Pamungkas, Boaz Solossa, Ponaryo Astaman, dan Firman Utina.
Keanggotaan Klub Elit
Saat ini berusia 40 tahun, pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan pada 3 Mei 1984, pernah bermain untuk beberapa tim papan atas di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Arema Indonesia, Persib Bandung, dan PSM Makassar.
Selama membela PSM Makassar, ia berhasil meraih gelar juara di Piala Indonesia, sementara bersama Arema, ia membawa pulang trofi Liga Super Indonesia.
Di Timnas Indonesia, Zulkifli Syukur memang luar biasa. Selama empat tahun, dari 2010 hingga 2014, pemain legendaris yang memulai kariernya bersama Persim Maros ini sering menjadi andalan di posisi bek kanan.
Pada saat Timnas Indonesia dilatih oleh Alfred Riedl dalam ajang Piala AFF 2010, salah satu nama yang selalu dipanggil adalah Zulkifli Syukur.
Dengan penampilan memukau dari Zulkifli Syukur, Timnas Indonesia berhasil mencapai final. Namun, di pertandingan final, tim asuhan Alfred Riedl harus mengakui keunggulan Malaysia.
Melatih
Setelah memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola, Zulkifli Syukur melanjutkan kariernya sebagai seorang pelatih. Namanya kembali menjadi sorotan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, khususnya di cabang olahraga sepak bola.
Pada saat itu, Zulkifli Syukur dipercaya untuk melatih tim Sulawesi Tengah. Tim ini tampil sangat mengesankan dengan tidak terkalahkan dalam empat pertandingan, sehingga berhasil melaju ke babak perempat final dan berhadapan dengan tuan rumah, Aceh.
Namun, kejadian yang tidak terduga terjadi. Tim Sulawesi Tengah merasa diperlakukan tidak adil oleh wasit. "Bagaimana tidak," ujar salah satu pemain, mereka menerima tiga kartu merah dan dua kali hukuman penalti yang kontroversial.
Kecewa dengan keputusan wasit, Zulkifli Syukur akhirnya memutuskan untuk walk over (WO) atau mundur dari pertandingan. Kejadian ini sangat mencederai prinsip fair play yang selalu dijunjung tinggi oleh PSSI dan FIFA.
Saat ini, Zulkifli Syukur mendapatkan kesempatan untuk kembali bergabung dengan tim nasional Indonesia dengan misi yang berat, yaitu membawa Skuad Garuda tampil di Piala Dunia 2026.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com