Liputan6.com, Jakarta Pemahaman tentang waktu sholat tahajud menjadi hal yang sangat penting bagi umat Muslim yang ingin meningkatkan kualitas ibadah mereka. Sebagai salah satu sholat sunnah yang memiliki keutamaan istimewa, ketepatan dalam memilih waktu sholat tahajud dapat mempengaruhi nilai spiritual dan keberkahan yang didapatkan dari ibadah tersebut.
Bagi mereka yang baru memulai rutinitas ibadah malam, mengetahui waktu sholat tahajud yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Terlebih lagi, ada beberapa pendapat mengenai pembagian waktu pelaksanaannya, mulai dari setelah Isya hingga menjelang Subuh. Pemahaman yang tepat tentang waktu sholat tahajud akan membantu kita untuk memaksimalkan keutamaan ibadah ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang kapan waktu sholat tahajud yang paling utama, disertai dengan dalil-dalil yang menguatkan. Dengan memahami waktu sholat tahajud secara komprehensif, diharapkan kita dapat meraih manfaat maksimal dari ibadah yang istimewa ini.
Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber hukum dan dalil waktu sholat tahajud serta tata caranya, pada Selasa (5/11).
Satu hal yang dirindukan imigran Muslim di AS termasuk dari Indonesia adalah suara adzan dari masjid, mengingatkan sholat dan buka puasa saat Ramadan. Tapi di Minneapolis, Minnesota suara adzan kini terdengar, berkat dukungan pemda bagi umat Islam ya...
Dalil dan Landasan Hukum Sholat Tahajud
A. Dalil dari Al-Quran
Allah SWT telah memerintahkan pelaksanaan sholat tahajud melalui firman-Nya dalam Surat Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
wa minal-laili fa taḫajjad bihî nâfilatal laka 'asâ ay yab'atsaka rabbuka maqâmam maḫmûdâ
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
B. Dalil dari Hadits
Rasulullah SAW sangat menganjurkan pelaksanaan sholat tahajud sebagaimana disebutkan dalam hadits:
"Kerjakanlah sholat malam, karena sholat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan." (HR Imam Tirmizi & Ahmad)
Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud dan Keutamaannya
Sholat Tahajud merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada malam hari. Selain memiliki keutamaan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, sholat ini juga menjadi kesempatan untuk bermunajat dalam keheningan malam, memohon ampun, dan berdoa dengan lebih khusyuk. Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Tahajud terbagi ke dalam beberapa tahapan sepanjang malam, masing-masing dengan tingkat keutamaannya. Pembagian waktu ini memudahkan setiap muslim dalam menyesuaikan waktu pelaksanaan sholat Tahajud sesuai dengan kondisi dan aktivitas masing-masing.
A. Pembagian Waktu Utama Sholat Tahajud
Waktu Sangat Utama
Waktu sangat utama untuk melaksanakan sholat Tahajud adalah sejak selesai sholat Isya hingga sekitar pukul 22.00 malam. Ini merupakan waktu yang cocok bagi mereka yang memiliki aktivitas padat di pagi hari, sehingga lebih mudah untuk bangun lebih awal dan tetap mendapatkan keutamaan sholat malam tanpa perlu begadang. Dalam waktu ini, seseorang dapat menjalankan beberapa rakaat sholat Tahajud dengan khusyuk dan nyaman, tanpa mengganggu waktu istirahat yang cukup.
Waktu Lebih Utama
Waktu lebih utama dimulai pada pukul 22.00 hingga pukul 01.00 dini hari, yang merupakan sepertiga malam pertama. Di waktu ini, suasana malam semakin tenang, dan bagi sebagian orang, waktu ini memungkinkan mereka untuk lebih mendalami sholatnya karena mulai berkurangnya aktivitas sekitar. Dengan demikian, waktu ini memberi kesempatan bagi mereka yang ingin memanjatkan doa dalam kondisi tenang dan khusyuk, namun belum mencapai waktu yang terlalu larut.
Waktu Paling Utama
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat Tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu dimulai dari pukul 01.00 dini hari hingga menjelang waktu Subuh. Inilah waktu yang sering dipilih oleh Rasulullah SAW dan merupakan waktu yang paling utama untuk beribadah malam. Menurut hadits, Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, membuka pintu-pintu rahmat, dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang memohon. Karena keutamaannya yang besar, waktu ini sangat dianjurkan untuk mereka yang memiliki tekad lebih dalam menjalankan sholat Tahajud, meskipun memerlukan upaya lebih besar untuk bangun di waktu yang cukup larut.
Keutamaan waktu sholat Tahajud di sepertiga malam terakhir didasarkan pada beberapa hadits, salah satunya adalah riwayat Abu Dzar. Dalam hadits ini, diceritakan bahwa Abu Muslim pernah bertanya kepada Abu Dzar tentang waktu terbaik untuk melaksanakan sholat malam. Abu Dzar menjawab bahwa ia sendiri pernah mengajukan pertanyaan yang sama kepada Rasulullah SAW, dan beliau bersabda, "Perut malam yang masih tinggal adalah sepertiga malam yang terakhir. Sayang, sedikit sekali orang yang melaksanakannya." (HR Ahmad).
Dari hadits ini, jelas bahwa sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat utama untuk melaksanakan sholat Tahajud. Walaupun sedikit orang yang mampu bangun pada waktu ini, keutamaannya sangat besar karena di waktu inilah doa-doa hamba lebih mudah dikabulkan dan rahmat Allah SWT melimpah kepada mereka yang bersujud dan berdoa.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tahajud
A. Niat Sholat Tahajud
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ
"Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala."
B. Pelaksanaan Sholat
- Mengucapkan niat
- Takbiratul ihram
- Melaksanakan sholat dua rakaat
- Mengakhiri dengan salam
C. Doa Setelah Sholat Tahajud
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Keutamaan Sholat Tahajud
A. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Allah SWT memberikan jaminan pengabulan doa pada waktu tahajud, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepadaKu akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dariKu akan Kuampuni." (HR Bukhari dan Muslim)
B. Jalan Menuju Tempat yang Mulia
Sholat Tahajud juga menjadi jalan bagi seorang hamba untuk mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Dengan rajin melaksanakan sholat ini, seseorang dapat meraih kedudukan terpuji di hadapan Allah dan meraih keberkahan dalam kehidupannya. Sholat Tahajud diyakini sebagai salah satu pintu untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat, karena ibadah ini tidak hanya meningkatkan derajat spiritual, tetapi juga membuka pintu kebahagiaan dan ketenangan hati yang hakiki. Dengan sholat Tahajud, seorang muslim mendapatkan kesempatan untuk terus meningkatkan ketakwaan dan kedekatan dengan Allah SWT, yang kelak akan membawanya menuju kedudukan yang lebih tinggi di sisi-Nya.
C. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Manfaat lain dari sholat Tahajud adalah menciptakan ketenangan jiwa dan kedamaian hati. Dalam kesunyian malam, ketika dunia hening, seorang hamba yang beribadah dan bermunajat kepada Allah SWT merasakan ketenangan yang mendalam. Tahajud membantu menenangkan pikiran dan memberikan kedamaian batin yang sulit didapat di siang hari. Seiring dengan itu, kebahagiaan hakiki pun terpancar dalam hati karena ia semakin dekat dengan Sang Pencipta. Sholat Tahajud menjadi momen refleksi, evaluasi diri, dan sarana untuk mencari kebahagiaan sejati yang didasari oleh iman dan ketenangan spiritual.
Dengan menjalankan sholat Tahajud, seorang muslim tidak hanya memperoleh keberkahan hidup, tetapi juga mendapatkan banyak manfaat fisik dan mental. Sholat Tahajud merupakan sarana yang sangat istimewa untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, sehingga menjalankannya secara konsisten akan memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari serta membentuk karakter yang lebih baik dan bertakwa.