Profil Gunawan Dwi Cahyo, Bek Berbakat yang Menjadi Sorotan di Sepak Bola Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Gunawan Dwi Cahyo, pemain sepak bola Indonesia yang kini bermain untuk FC Bekasi City, telah mengukir jejak yang membanggakan dalam dunia sepak bola tanah air. Lahir di Jepara, Jawa Tengah pada 20 April 1989, Gunawan memulai karier profesionalnya di usia muda dan berhasil menembus berbagai klub besar nasional. Di samping prestasinya di level klub, Gunawan juga memperkuat Timnas Indonesia, menjadi bagian penting dalam beberapa kompetisi internasional, termasuk SEA Games dan kualifikasi FIFA World Cup. 

Karier sepak bolanya dimulai pada tahun 2008 saat bergabung dengan PSIS Semarang. Meskipun hanya setahun bersama PSIS, perjalanan Gunawan di dunia sepak bola semakin cemerlang setelah ia bergabung dengan Persik Kediri pada tahun 2009. Di sana, ia mulai dikenal sebagai bek tangguh yang memiliki kontribusi besar untuk tim. Namun, kariernya di Persik Kediri tidak berlangsung lama karena klub tersebut terdegradasi dari Liga Indonesia pada musim 2010/2011. 

Sebelumnya, Gunawan sempat terlibat kasus perselingkuhan hingga viral di media sosial. Gunawan saat itu dikabarkan kepergok tengah membeli jajanan jambu kristal bersama seorang perempuan. Meski demikian, kondisi terkini Gunawan baru-baru ini terungkap. Ia tampak mengunggah momen tersebut di laman media sosialnya. Penasaran bagaimana kabar terkini pesepak bola itu? Berikut informasinya dirangkum Liputan6, Minggu (17/11).

Gunawan Dwi Cahyo memulai perjalanan karier sepak bolanya pada 2008, saat ia bergabung dengan PSIS Semarang. Di tim ini, meskipun masih muda, ia menunjukkan bakat luar biasa yang membantunya mendapatkan perhatian klub-klub besar lainnya. Pada tahun 2009, ia pindah ke Persik Kediri, klub yang membesarkan namanya di pentas sepak bola Indonesia. 

Di Persik, Gunawan bermain sebagai bek tengah dan segera menjadi pemain inti, memperlihatkan kualitas pertahanannya yang tangguh. Meski demikian, perjalanan kariernya di Persik terhenti ketika klub tersebut terdegradasi ke divisi bawah pada musim 2010/2011, memaksa Gunawan untuk mencari peluang baru di klub lain. 

Setelah meninggalkan Persik, Gunawan bergabung dengan Sriwijaya FC pada 2010. Di bawah asuhan pelatih Ivan Venkov Kolev, Gunawan diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya di salah satu klub terbaik Indonesia saat itu. Di Sriwijaya, Gunawan tampil impresif dan semakin dikenal sebagai salah satu bek terbaik di Liga Indonesia. 

Kepindahannya ke Sriwijaya FC juga menjadi titik balik dalam kariernya. Di sini, ia tidak hanya berkembang sebagai pemain, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam kompetisi domestik dan internasional, termasuk berbagai pertandingan AFC Cup yang melibatkan tim-tim Asia. 

Gunawan Dwi Cahyo pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia pada 2011 untuk memperkuat tim Garuda Muda di ajang SEA Games. Keberhasilannya bersama Timnas U-23 ini menjadi landasan untuk debutnya di Timnas Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Dunia FIFA pada 2012. 

Gunawan yang tampil solid di lini belakang memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan pertahanan Timnas Indonesia. Sebagai pemain bertahan, ia sangat dihargai atas kepemimpinannya di lapangan dan kemampuannya membaca permainan lawan. Gunawan menjadi salah satu pemain yang sangat diandalkan oleh pelatih Timnas Indonesia pada saat itu. 

Setelah sukses bersama Sriwijaya FC, Gunawan Dwi Cahyo melanjutkan kariernya di Arema Indonesia, yang pada waktu itu menjadi salah satu klub terbesar di Indonesia. Di Arema, Gunawan terus menunjukkan kualitas permainannya yang konsisten dan berperan besar dalam kesuksesan tim di berbagai kompetisi domestik. 

Di Arema, ia bermain bersama sejumlah pemain top Indonesia dan semakin dikenal sebagai bek tengah yang kuat. Dengan pengalamannya di level klub dan internasional, Gunawan menjadi pemain yang sangat dihormati di dunia sepak bola Indonesia. 

Setelah periode panjang bersama Arema, Gunawan Dwi Cahyo melanjutkan kariernya di Kalteng Putra. Meskipun tim ini tidak memiliki status sebesar Arema atau Sriwijaya FC, Gunawan tetap menunjukkan kualitas permainan terbaiknya di lapangan. 

Pada 2024, Gunawan bergabung dengan FC Bekasi City, klub yang menjadi tempat karier sepak bolanya selanjutnya. Dengan pengalaman yang dimiliki, ia membawa kedalaman pada lini belakang klub tersebut, memberikan stabilitas di pertahanan dan terus berkontribusi dengan kemampuannya yang sudah teruji selama bertahun-tahun. 

Selain sukses di lapangan, Gunawan Dwi Cahyo juga dikenal sebagai sosok yang memiliki kehidupan pribadi yang rendah hati dan jauh dari sorotan media.

Meskipun pernah mengalami masalah pribadi yang cukup besar, termasuk pernikahannya dengan Okie Agustina yang berakhir dengan perceraian, Gunawan tetap fokus pada karier dan keluarga. Sebelumnya perpisahan ini muncul setelah santer isu perselingkuhan yang menerpanya.

Dalam sebuah postingan di Instagram, Gunawan memperlihatkan kebersamaannya dengan keluarga saat mengantar ibu dan adiknya pergi umrah. "Fii amanillah ibu dan adek. Semoga diberi kelancaran dalam ibadah umrohnya," tulisnya dalam unggahan yang menunjukkan sisi lain dari kehidupan pribadi Gunawan yang penuh ketulusan dan rasa syukur. 

Karier panjang Gunawan Dwi Cahyo di sepak bola Indonesia telah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan sepak bola tanah air. Dengan dedikasi dan kerja keras, ia telah menginspirasi banyak pemain muda untuk berjuang meraih cita-cita mereka dalam dunia sepak bola. 

Sebagai salah satu pemain bertahan terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, Gunawan telah menunjukkan bahwa kualitas pemain Indonesia dapat bersaing di tingkat internasional. Kini, Gunawan tetap menjadi contoh bagi generasi mendatang yang bercita-cita mengikuti jejaknya.