:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5181144/original/048304800_1743911756-20250406-Demo_Trump-AFP_2.jpg)
1/7
Para pengunjuk rasa mengangkat pamflet selama protes nasional “Hands Off!” terhadap Presiden AS Donald Trump dan penasihatnya, CEO Tesla Elon Musk, di pusat kota Los Angeles, Amerika Serikat pada 5 April 2025. (ETIENNE LAURENT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5181145/original/095656800_1743911756-20250406-Demo_Trump-AFP_6.jpg)
1/7
Para pengunjuk rasa membanjiri jalan-jalan di beberapa kota besar AS pada hari Sabtu untuk menentang kebijakan-kebijakan Presiden Donald Trump. (ETIENNE LAURENT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5181146/original/034234200_1743911757-20250406-Demo_Trump-AFP_4.jpg)
1/7
Mereka menentang kebijakan Presiden Donald Trump, mulai dari pemangkasan anggaran, pemangkasan pegawai pemerintah dan tarif perdagangan hingga pengurangan kebebasan sipil. (ETIENNE LAURENT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5181147/original/072018500_1743911757-20250406-Demo_Trump-AFP_9.jpg)
1/7
Saat berunjuk rasa, para demonstran membawa poster bertuliskan "Not My President!", "Fascism has Arrived," "Stop Evil," dan "Hands Off Our Social Security.". (ETIENNE LAURENT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5181148/original/001666000_1743911758-20250406-Demo_Trump-AFP_3.jpg)
1/7
Unjuk rasa ini menjadi demonstrasi terbesar sejak Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih. (ETIENNE LAURENT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5181149/original/038824900_1743911758-20250406-Demo_Trump-AFP_7.jpg)
1/7
Pengunjuk rasa menyuarakan kekhawatiran atas kebijakan Trump yang merusak institusi demokrasi yang menjadi fondasi negara Amerika Serikat. (ETIENNE LAURENT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5181150/original/074215900_1743911758-20250406-Demo_Trump-AFP_5.jpg)
1/7
Demonstrasi ini menjadi sinyal kuat penolakan terhadap pemerintahan Trump, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (ETIENNE LAURENT/AFP)