Totalitas Barbie Kumalasari Berpenampilan, Rela Operasi Plastik ke-9 Kalinya dengan Biaya Selangit

Liputan6.com, Jakarta Barbie Kumalasari kembali menarik perhatian publik setelah menjalani prosedur operasi plastik yang kesembilan. Keputusan aktris dari sinetron "Bidadari" ini mengejutkan banyak orang, terutama setelah ia menjelaskan alasan di balik tindakan terbarunya.

Dalam sebuah wawancara di acara Pagi-pagi Ambyar, Barbie mengungkapkan bahwa ia merasa perlu melakukan operasi tambahan untuk memperbaiki bentuk hidungnya yang dianggap terlalu besar. Menariknya, operasi kali ini dilaksanakan di dalam negeri, berbeda dengan banyak selebritas yang cenderung memilih Korea Selatan sebagai tujuan untuk prosedur serupa.

Barbie Kumalasari melakukan operasi plastik kesembilan ini dengan fokus pada perbaikan hidung dan kelopak mata, menghabiskan biaya yang mencapai ratusan juta rupiah. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (4/11/2024):

Belum lama ini Barbie Kumalasari melakukan sulam bibir. Namun bibirnya nampak bengkak bahkan terlihat seperti jontor.

Barbie Kumalasari baru-baru ini mengambil langkah penting dengan menjalani operasi plastik. Keputusan ini muncul setelah ia menerima berbagai komentar dan kritik dari publik mengenai penampilan hidungnya. Banyak orang di sekitarnya mengungkapkan pendapat bahwa hidungnya terlihat lebih besar dari biasanya, terutama pada bagian ujungnya.

Dalam sebuah acara di Pagi-pagi Ambyar di Trans TV, Barbie menjelaskan, "Iya, jadi banyak yang komplain hidung aku kelihatan besar." Ucapan ini mencerminkan dampak dari kritik yang diterimanya, yang mendorongnya untuk mempertimbangkan kembali penampilannya.

Di usia 42 tahun, Barbie akhirnya memutuskan untuk menjalani prosedur operasi hidung sebagai upaya untuk memperbaiki bentuk hidungnya yang dianggap kurang proporsional. Keputusan ini menunjukkan bagaimana pandangan publik dapat mempengaruhi pilihan individu dalam menjaga penampilan mereka.

Berbeda dari selebritas lain yang memilih operasi di luar negeri, Barbie Kumalasari kali ini memutuskan untuk melakukan prosedur di Indonesia. Ia menyebut beberapa selebritas yang pernah gagal melakukan operasi di luar negeri, sehingga merasa lebih aman dengan dokter dalam negeri.

"Di Jakarta saja, banyak teman yang operasi di luar negeri malah gagal," jelasnya. Operasi kali ini tidak hanya terbatas pada hidung, tetapi juga melibatkan prosedur pada kelopak mata. Barbie menjalani pengencangan kulit kelopak matanya agar terlihat lebih lebar dan seksi.

Barbie menjelaskan bahwa prosedur yang dilakukan di hidungnya bukan hanya untuk memperbaiki bentuk, namun juga untuk mengatasi komplikasi filler sebelumnya yang menyebabkan bagian tengah hidungnya membesar. Filler kolagen yang ia suntikkan di masa lalu ternyata mengalami reaksi dan membuat bentuk hidungnya berubah.

"Hidung habis dikikis karena filler kolagen dulu, numbuh lagi," ujarnya. Ia bercerita bahwa operasi kali ini menghabiskan sekitar Rp120 juta, menggunakan uang pribadi meskipun ada endorsement yang ditawarkan.

Meski baru saja menjalani operasi dan masih dalam kondisi wajah bengkak, Barbie tetap hadir di acara live televisi hanya tujuh hari setelah operasi. Ia mengakui sempat diminta untuk tetap beristirahat di rumah, namun memilih hadir untuk memenuhi jadwal syuting.

"Sebenarnya aku disuruh di rumah dulu, tapi aku nakal," kata Barbie sambil tertawa. Di acara tersebut, ia bahkan masih mengenakan perban di area kelopak matanya, membuat para host acara tersebut merasa bergidik melihat kondisinya yang belum pulih sepenuhnya

5. Mengapa Barbie Kumalasari kembali melakukan operasi hidung?

Barbie merasa perlu melakukan operasi hidung lagi karena menerima banyak kritik tentang hidungnya yang dianggap besar.

6. Berapa kali Barbie Kumalasari melakukan operasi plastik? 

Barbie telah menjalani operasi plastik sebanyak sembilan kali, termasuk operasi hidung dan kelopak mata yang baru saja ia lakukan.

7. Apakah Barbie Kumalasari melakukan operasi plastik di luar negeri? 

Tidak, Barbie memilih untuk melakukan operasi di Indonesia karena merasa lebih nyaman dan menghindari risiko kegagalan yang dialami teman-temannya di luar negeri.