Tanda Titik Koma Digunakan untuk Memisahkan Kalimat Setara, Simak Contohnya

1 week ago 12

Liputan6.com, Jakarta Pentingnya tanda baca sering terabaikan, padahal mereka adalah penentu makna dan ritme sebuah tulisan. Salah satu tanda baca yang sering membingungkan adalah titik koma.  

Tanda titik koma (;) berfungsi sebagai pemisah yang memiliki jeda lebih kuat dari koma, namun tidak sekuat tanda titik. Secara umum, tanda titik koma digunakan untuk menghubungkan dua klausa independen yang memiliki hubungan erat tanpa menggunakan kata penghubung. Penggunaannya membantu pembaca memahami hubungan antar unsur yang setara.

Mengutip dari Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara di dalam kalimat majemuk. Penggunaan yang tepat mencegah pemenggalan ide yang terlalu cepat sekaligus menghindari kalimat yang terlalu panjang tanpa jeda.

Berikut Liputan6.com ulas lengkap seputar tanda titik koma digunakan untuk.

Definisi dan Peran Utama Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma (;) adalah tanda baca yang memiliki fungsi unik di antara tanda koma (,) dan tanda titik (.). Tanda koma berfungsi untuk jeda ringan atau memisahkan unsur perincian, sedangkan tanda titik berfungsi mengakhiri sebuah kalimat lengkap. Posisi titik koma berada di tengah-tengah keduanya.

Menurut Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, tanda titik koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Tanda baca ini membantu menciptakan keseimbangan dan kelancaran dalam membaca, terutama pada kalimat yang kompleks. 

Dengan demikian, titik koma memberikan jeda atau pemisahan yang lebih kuat daripada koma, tetapi tidak sekuat pemisahan yang dilakukan oleh tanda titik, sesuai dengan yang dijelaskan pada sumber Dasar-dasar Jurnalistik oleh A. Fatih Syuhud.

Peran utama tanda titik koma digunakan untuk adalah menciptakan keterkaitan logis antara dua gagasan yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat. Misalnya, "Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku." Kedua klausa tersebut bisa menjadi dua kalimat terpisah, tetapi dengan titik koma, penulis menunjukkan bahwa ada hubungan erat yang membuat penyatuan keduanya lebih efektif.

Aturan Penggunaan Tanda Titik Koma dan Contohnya

Ada empat aturan utama tentang tanda titik koma digunakan untuk yang perlu dipahami secara mendalam. Keempat aturan ini bersumber dari laman resmi Ejaan Bahasa Indonesiayang Disempurnakan,  Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia

1. Memisahkan Kalimat Setara di dalam Kalimat Majemuk sebagai Pengganti Kata Penghubung

Ini adalah fungsi paling umum dari tanda titik koma. Tanda ini menghubungkan dua klausa independen (kalimat setara) yang tidak dihubungkan oleh kata penghubung, namun memiliki keterkaitan makna.

  • Ayah menyelesaikan pekerjaan; ibu menulis makalah; adik membaca cerita pendek.
  • Kerbau melenguh; kambing mengembik; kuda meringkik.
  • Malam makin larut; kami belum selesai juga.

2. Memisahkan Bagian-Bagian Perincian yang Sudah Menggunakan Tanda Koma

Tanda titik koma digunakan untuk mencegah ambiguitas dalam perincian yang sudah mengandung koma di dalamnya. Hal ini sering terjadi dalam perincian barang yang berkelompok atau perincian di dalam klausa.

  • Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus;  serta pisang, apel, dan jeruk.
  • Agenda rapat ini meliputi: a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; serta c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

3. Digunakan pada Akhir Perincian yang Berupa Klausa atau Frasa Verbal

Dalam daftar perincian yang disusun ke bawah, titik koma digunakan di akhir setiap klausa atau frasa perincian, sebelum perincian terakhir diakhiri dengan titik. Fungsi ini mirip dengan koma pada perincian biasa, tetapi digunakan untuk perincian yang lebih panjang.

  • Syarat mengikuti ujian penerimaan pegawai di lembaga ini adalah (1) berkewarganegaraan Indonesia; (2) berijazah sarjana S-1; (3) berbadan sehat; dan (4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Memisahkan Sumber-Sumber Kutipan

Dalam penulisan karya ilmiah atau akademis, tanda titik koma digunakan untuk memisahkan referensi atau sumber yang berbeda dalam satu tanda kurung. Hal ini sesuai dengan kaidah penulisan kutipan.

  • Kasus perencanaan bahasa di Indonesia dianggap sebagai salah satu yang paling berhasil (Fishman, 1974; Moeliono, 1985;  Samuel, 2008;  Wardhaugh dan Fuller, 2015).
  • Tentang plagiarisme, para penulis (Keraf, 1997;  Putra, 2011;  Wibowo, 2013) sama-sama mengingatkan pentingnya pengutipan dan perujukan secara cermat.

Perbedaan Utama: Titik Koma (;) vs. Titik Dua (:)

Meskipun tanda titik koma digunakan untuk memisahkan unsur, fungsi ini sering tumpang tindih dengan tanda titik dua (:). Namun, keduanya memiliki peran yang sangat berbeda berdasarkan struktur kalimat.

Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma berfungsi sebagai pemisah setara.

  1. Menghubungkan Klausa Independen: Titik koma menghubungkan dua kalimat setara (klausa independen) yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh, seringkali sebagai pengganti kata penghubung. Contohnya: Hari ini hujan deras; besok pagi kita berangkat lebih awal. Kedua klausa tersebut sudah lengkap, dan titik koma menunjukkan hubungan erat antar keduanya.
  2. Perincian Kompleks: Titik koma memisahkan bagian-bagian perincian dalam kalimat yang bagiannya sendiri sudah menggunakan tanda koma.

Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua berfungsi sebagai pengantar atau pemerian.

  1. Mengantar Perincian/Penjelasan: Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan yang lengkap dan langsung diikuti oleh perincian atau penjelasan. Misalnya: Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. Pernyataan sebelum titik dua ("Mereka memerlukan perabot rumah tangga") sudah lengkap.
  2. Pemerian atau Dialog: Titik dua digunakan sesudah kata atau frasa yang memerlukan pemerian (seperti dalam daftar nama tim) atau sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam naskah drama. Contoh: Ketua: Ahmad Wijaya.
  3. Tidak Digunakan untuk Pelengkap: Tanda titik dua tidak digunakan jika perincian atau penjelasan itu merupakan bagian yang melengkapi kalimat dan diletakkan di akhir, seperti: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Mengutip dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Badan Bahasa, secara sekilas, kedua tanda baca tersebut memang memiliki kesamaan dalam fungsi pemerincian. Namun, pemakaiannya terikat dengan bentuk kalimat: titik dua memperkenalkan pemerian, sementara titik koma memisahkan unsur yang sudah kompleks dan setara.

Penerapan Titik Koma dalam Kalimat Majemuk

Penerapan tanda titik koma digunakan untuk adalah yang paling terasa dalam kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah gabungan dari dua atau lebih klausa independen atau klausa yang setara.

Tanda titik koma berfungsi sebagai alternatif yang elegan dan ringkas dibandingkan menggunakan kata penghubung koordinatif (seperti "dan", "tetapi", atau "atau"). Dalam konteks ini, tanda titik koma digunakan untuk memberikan jeda yang jelas tanpa memutuskan aliran gagasan. Ini sangat membantu ketika penulis ingin menunjukkan hubungan sebab-akibat atau kontras yang implisit.

Bayangkan Anda memiliki dua kalimat: "Angin berembus kencang." dan "Daun-daun berguguran cepat." Anda dapat menggabungkannya dengan kata penghubung: "Angin berembus kencang, dan daun-daun berguguran cepat." Namun, penggunaan titik koma jauh lebih efektif: "Angin berembus kencang; daun-daun berguguran cepat." Jeda yang dihasilkan terasa lebih panjang dari koma, tetapi hubungan antar klausa tetap kuat.

FAQ Seputar Penggunaan Tanda Titik Koma

Kapan sebaiknya saya memilih titik koma daripada tanda koma?

Anda sebaiknya memilih tanda titik koma (;) ketika Anda ingin menghubungkan dua klausa independen yang terkait erat tetapi Anda tidak menggunakan kata penghubung, atau ketika Anda memisahkan bagian-bagian perincian yang masing-masing bagiannya sudah mengandung tanda koma di dalamnya. Tanda koma menciptakan jeda yang lebih pendek dan digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam daftar sederhana atau klausa subordinatif. Titik koma memberikan jeda yang lebih kuat, membantu mengatur gagasan yang lebih kompleks.

Apakah tanda titik koma hanya digunakan dalam kalimat majemuk?

Tidak, meskipun fungsi utamanya adalah memisahkan kalimat setara di dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung, tanda titik koma digunakan untuk tujuan lain. Misalnya, tanda titik koma juga digunakan untuk memisahkan bagian-bagian perincian dalam kalimat yang bagiannya sendiri sudah menggunakan tanda koma, atau untuk memisahkan sumber-sumber kutipan dalam tanda kurung pada penulisan akademis.

Apakah menggunakan titik koma membuat kalimat menjadi lebih formal?

Penggunaan tanda titik koma cenderung memberikan nuansa yang sedikit lebih formal dan akademis dibandingkan menggunakan tanda koma atau tanda titik secara berulang. Tanda ini sering ditemukan dalam tulisan ilmiah, esai, atau laporan formal. Namun, fungsinya yang paling utama adalah untuk kejelasan struktural; tanda ini memungkinkan penulis untuk mempertahankan kalimat yang panjang dan logis tanpa mengorbankan keterbacaan, terlepas dari tingkat formalitasnya.

Bisakah saya menggunakan titik koma untuk menggantikan tanda titik?

Secara teknis, tanda titik koma digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang setara dan memiliki hubungan logis. Jika hubungan logis tersebut tidak ada, sebaiknya gunakan tanda titik (.) untuk memisahkan kedua kalimat sepenuhnya. Titik koma mengisyaratkan adanya koneksi yang erat, sementara tanda titik menandakan penghentian total dari satu gagasan ke gagasan berikutnya.

Apa kesalahan paling umum dalam penggunaan tanda titik koma?

Kesalahan paling umum adalah menggunakannya untuk memisahkan klausa independen dengan klausa dependen (klausa yang tidak bisa berdiri sendiri), atau menggunakannya untuk menghubungkan dua klausa yang sudah dihubungkan oleh kata penghubung koordinatif (seperti "dan" atau "tetapi"). Misalnya, salah jika menulis: Dia suka kopi; tetapi dia alergi kafein. Dalam kasus ini, kata "tetapi" sudah cukup, dan tanda koma (,) akan lebih tepat daripada titik koma.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |