Liputan6.com, Jakarta David Bowie merupakan salah satu ikon musik dunia yang telah mewarnai industri hiburan sejak tahun 1960-an dengan berbagai talenta yang dimilikinya. Sebagai seorang penyanyi, penulis lagu, aktor, dan produser asal Inggris, Bowie telah menciptakan warisan musik yang tak ternilai harganya. Kehadirannya di dunia musik tidak hanya sekadar menghibur, tetapi juga memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan musik dunia.
Sosok David Bowie telah menjadi legenda musik yang namanya terpatri dalam sejarah industri hiburan Inggris. Karya-karyanya yang inovatif dan gaya panggung yang eksentrik telah mempengaruhi banyak musisi di generasi berikutnya. Kepiawaiannya dalam menciptakan musik berkualitas membuatnya dikenal sebagai salah satu musisi paling berpengaruh di abad ke-20.
Di balik nama besar David Bowie yang dikenal publik, banyak orang yang penasaran dengan identitas asli sang legenda. Nama panggung yang dipilihnya telah menjadi simbol kebesaran dalam industri musik dunia.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai siapa nama asli David Bowie yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/10/2024).
Tak hanya keluarga inti, asisten pribadi dan pengasuh anak legenda Britpop ini pun kecipratan warisannya.
Siapa Nama Asli David Bowie
Siapa nama asli David Bowie? Nama asli di balik sosok legendaris David Bowie ternyata adalah David Robert Hayward-Jones, yang lahir di kota London pada tanggal 8 Januari 1947. Perjalanan karir musiknya dimulai dengan menggunakan nama aslinya, David Jones.
Namun, kebetulan yang tak terduga memaksanya untuk mengubah nama panggung karena memiliki kesamaan dengan vokalis band pop-rock Amerika, The Monkees, hingga akhirnya pada tahun 1966 ia memutuskan untuk menggunakan nama panggung David Bowie.
Pemilihan nama Bowie ternyata terinspirasi dari sosok Jim Bowie, seorang pejuang revolusi dan pendiri Amerika. Dengan nama barunya, David Bowie merilis single perdana berjudul "Space Oddity" pada tahun 1969, yang langsung meledak di pasaran dan membangun fondasi popularitasnya.
Kesuksesan lagu ini tidak hanya mengukuhkan nama David Bowie di industri musik, tetapi juga menginspirasi banyak musisi lain untuk menciptakan lagu-lagu bertema luar angkasa, dan sepanjang karirnya yang gemilang, ia telah menghasilkan 25 album mulai dari album David Bowie hingga Blackstar.
Perjalanan hidup sang legenda musik akhirnya berakhir pada tanggal 10 Januari 2016, ketika ia menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya setelah berjuang melawan kanker selama 18 bulan. Ia meninggal tiga hari setelah album terakhirnya, Blackstar dirilis, dan dua hari setelah ulang tahunnya yang ke-69. Kepergian David Bowie meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia musik, namun warisan musiknya yang luar biasa akan terus hidup dan menginspirasi generasi-generasi mendatang.
Perjalanan Karier David Bowie dalam Industri Musik
Setelah mengetahui siapa nama asli David Bowie, anda perlu mengetahui perjalanan kariernya dalam industri musik. Perjalanan karier David Bowie dimulai saat ia lahir dengan nama David Robert Hayward-Jones di Brixton, Inggris pada 8 Januari 1947.
Masa remajanya dihabiskan dengan membentuk band pertamanya, The Konrads, pada tahun 1962. Pada tahun 1964, ia merilis single pertamanya dengan nama David Jones bersama band The King Bees, namun belum mendapatkan kesuksesan yang berarti.
Titik balik kariernya dimulai pada tahun 1966 ketika ia memutuskan untuk mengubah nama panggungnya menjadi David Bowie, terinspirasi dari Jim Bowie, seorang pejuang revolusi Amerika. Tahun 1969 menjadi momentum penting dengan perilisan single "Space Oddity" yang menjadi hit pertamanya dan membuka jalan menuju kesuksesan yang lebih besar. Album "The Man Who Sold the World" yang dirilis pada tahun 1970 semakin mengukuhkan posisinya di industri musik.
Era 1970-an menjadi masa keemasan Bowie dengan penciptaan alter ego Ziggy Stardust dan perilisan album "The Rise and Fall of Ziggy Stardust" pada tahun 1972. Periode ini juga ditandai dengan eksperimen musiknya melalui album "Diamond Dogs" (1974) dan era "Plastic Soul" dengan album "Young Americans" (1975-1976). Album "Heroes" yang dirilis pada tahun 1977 menjadi salah satu karya paling berpengaruhnya.
Memasuki dekade 1980-an, Bowie terus menunjukkan kemampuannya beradaptasi dengan merilis hit "Ashes to Ashes" dan mencapai puncak popularitas komersial melalui album "Let's Dance" pada tahun 1983. Kolaborasinya dengan Mick Jagger dalam single "Dancing in the Street" pada tahun 1985 dan pembentukan band Tin Machine di akhir 1980-an menunjukkan versatilitasnya sebagai musisi.
Era 1990-an ditandai dengan eksperimen musik elektronik melalui album "Outside" (1995) dan berbagai penghargaan termasuk bintang di Hollywood Walk of Fame pada tahun 1997. Memasuki abad ke-21, Bowie terus berkarya dengan merilis album "Heathen" (2002) yang mendapat pujian dari kritikus musik. Keputusannya menolak gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris pada tahun 2003 menunjukkan prinsipnya yang kuat.
Setelah vakum selama satu dekade, Bowie membuat comeback mengejutkan dengan album "The Next Day" pada tahun 2013. Album terakhirnya, "Blackstar", dirilis pada 8 Januari 2016, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-69. Dua hari kemudian, pada 10 Januari 2016, dunia musik berduka dengan kepergian sang legenda setelah berjuang melawan kanker selama 18 bulan.
Sepanjang kariernya, Bowie tidak hanya aktif di dunia musik tetapi juga merambah dunia akting dengan membintangi film-film seperti "The Man Who Fell to Earth" (1976), "Labyrinth" (1986), dan "The Last Temptation of Christ" (1988). Ia juga dikenal sebagai seniman visual yang aktif melukis dan mengkoleksi karya seni. Bahkan di era digital, Bowie menjadi pelopor dengan meluncurkan BowieNet pada tahun 1998, ISP pertama dari seorang artis. Warisan David Bowie dalam industri musik mencakup 25 album studio dengan penjualan lebih dari 140 juta kopi di seluruh dunia.