Sering Melimpah saat Lebaran, Makanan Ini Bisa Picu Penyakit

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Fitri identik dengan berbagai hidangan lezat yang menggugah selera. Dari ketupat hingga aneka kue kering, semua tersedia dalam jumlah melimpah di meja makan. Namun, di balik kelezatan makanan khas Lebaran, ada risiko kesehatan yang mengintai jika dikonsumsi secara berlebihan.

Banyak makanan Lebaran yang mengandung kadar lemak, gula, dan kolesterol tinggi, yang dapat memicu penyakit seperti hipertensi, diabetes, hingga gangguan pencernaan. Tak jarang, usai Lebaran justru banyak orang yang mengalami lonjakan kadar kolesterol atau kenaikan berat badan secara drastis.

Agar tetap bisa menikmati hidangan Lebaran tanpa harus khawatir dengan dampaknya, penting untuk mengenali makanan-makanan yang berisiko serta mengontrol porsinya. Berikut daftar makanan yang perlu diwaspadai saat perayaan Idul Fitri. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6  

Promosi 1

Jeroan dan Olahan Daging Kambing, Tinggi Kolesterol dan Purin

Mengutip klikdokter, makanan berbahan jeroan seperti hati, ampela, dan usus sering kali menjadi bagian dari hidangan Lebaran, terutama dalam olahan seperti gulai dan soto. Selain itu, daging kambing juga banyak diolah menjadi sate atau tongseng, yang semakin menggoda selera.

Mengapa perlu diwaspadai?

  • Jeroan kaya akan kolesterol dan purin, yang bisa memicu peningkatan kadar asam urat dan memperburuk kondisi seperti hipertensi serta asam urat.
  • Daging kambing juga tinggi lemak jenuh, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Jika tidak diimbangi dengan asupan sayuran dan serat, makanan ini dapat memperparah gangguan pencernaan.

Membatasi konsumsi dan memilih metode memasak yang lebih sehat seperti dipanggang tanpa banyak lemak bisa menjadi solusi agar tetap bisa menikmati hidangan ini dengan aman.

Opor dan Gulai Bersantan, Penyebab Lonjakan Kolesterol

Tak lengkap rasanya Lebaran tanpa opor ayam, rendang, atau gulai santan. Makanan ini memang lezat, tetapi kandungan santan yang tinggi bisa menjadi penyebab utama peningkatan kolesterol.

Mengapa makanan bersantan bisa berbahaya?

  • Santan mengandung lemak jenuh tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
  • Mengonsumsi santan berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama jika dikombinasikan dengan karbohidrat tinggi seperti ketupat dan lontong.
  • Jika tidak dikontrol, makanan bersantan dapat memicu gangguan pencernaan seperti diare atau perut kembung.

Sebagai alternatif, gunakan santan encer atau susu rendah lemak dalam masakan untuk mengurangi dampak buruknya.

Emping dan Kerupuk, Tinggi Purin dan Garam

Sebagai pelengkap makan, emping dan kerupuk selalu hadir dalam sajian Lebaran. Namun, siapa sangka camilan ini bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan?

Mengapa emping dan kerupuk perlu dibatasi?

  • Emping mengandung purin tinggi, yang dapat meningkatkan risiko asam urat.
  • Kerupuk kaya akan garam dan MSG, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
  • Dikarenakan digoreng dalam minyak, kandungan lemak trans dalam kerupuk juga bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung.
  • Jika tetap ingin menikmati camilan ini, pilih yang dipanggang atau batasi jumlah konsumsi per harinya.

Fast Food dan Makanan Cepat Saji, Tinggi Lemak Trans

Lebaran sering kali menjadi momen berkumpul bersama keluarga di luar rumah, yang membuat konsumsi makanan cepat saji seperti fried chicken, burger, atau pizza meningkat drastis.

Apa bahayanya jika terlalu sering mengonsumsi fast food?

  • Mengandung lemak trans tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dalam tubuh.
  • Kalori yang tinggi dapat menyebabkan obesitas jika dikonsumsi tanpa kontrol.
  • Kurangnya kandungan serat dalam makanan cepat saji bisa mengganggu sistem pencernaan.

Sebagai alternatif, pilih menu yang lebih sehat seperti salad, makanan bakar tanpa minyak berlebihan, atau sup bening.

Kue Kering dan Minuman Manis, Penyebab Diabetes dan Obesitas

Lebaran identik dengan aneka kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju, serta minuman manis seperti sirup dan soda. Namun, kandungan gula yang tinggi dalam makanan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Dampak negatif konsumsi gula berlebih:

  • Gula berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes, terutama bagi mereka yang sudah memiliki kecenderungan genetik.
  • Makanan tinggi gula tidak mengandung nutrisi esensial, sehingga bisa menyebabkan kenaikan berat badan tanpa memberikan manfaat kesehatan.
  • Lonjakan gula darah yang cepat dapat menyebabkan kelelahan dan rasa lapar lebih cepat, yang berujung pada konsumsi makanan lebih banyak.

Jika ingin menikmati kue kering, sebaiknya batasi jumlahnya atau pilih kue rendah gula sebagai alternatif.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Makanan Lebaran yang Bisa Picu Penyakit (People Also Ask Google)

1. Mengapa makanan Lebaran bisa berbahaya bagi kesehatan?

Banyak makanan Lebaran yang tinggi lemak, kolesterol, dan gula, yang jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu penyakit seperti diabetes dan hipertensi.

2. Bagaimana cara tetap sehat saat menikmati makanan Lebaran?

Batasi porsi makanan, seimbangkan dengan konsumsi sayur dan buah, serta hindari terlalu banyak makanan bersantan dan berlemak.

3. Apakah makanan cepat saji aman dikonsumsi saat Lebaran?

Fast food mengandung lemak trans dan kalori tinggi, sehingga sebaiknya dibatasi dan diganti dengan makanan yang lebih sehat.

4. Bagaimana cara menghindari lonjakan kolesterol setelah Lebaran?

Kurangi konsumsi jeroan, makanan bersantan, dan kue manis, serta tingkatkan aktivitas fisik untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil.

5. Apakah semua orang harus menghindari makanan bersantan saat Lebaran?

Tidak harus menghindari sepenuhnya, tetapi penting untuk membatasi konsumsi santan agar tidak berlebihan dan berdampak buruk bagi kesehatan.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |