Liputan6.com, Jakarta Kolesterol, sebagai salah satu jenis lemak alami dalam tubuh, sebenarnya memiliki peran penting bagi kesehatan. Zat ini diperlukan untuk membentuk dinding sel dan memproduksi hormon-hormon vital. Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi, terutama jenis kolesterol jahat (LDL), dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol tinggi dalam tubuh sering kali tidak menunjukkan gejala. Inilah yang membuat pemeriksaan rutin menjadi penting agar kadar kolesterol tetap terpantau. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), skrining kolesterol disarankan sejak usia dini, dan semakin sering dilakukan seiring bertambahnya usia atau jika memiliki penyakit penyerta.
Apa Itu Kolesterol dan Mengapa Bisa Berbahaya?
Kolesterol terdiri dari dua jenis utama: LDL atau kolesterol jahat dan HDL atau kolesterol baik. LDL berperan dalam membawa kolesterol ke sel tubuh, namun jika kadarnya berlebihan, ia dapat menumpuk di dinding pembuluh darah, mengakibatkan penyumbatan. Sementara itu, HDL bekerja sebagai pengangkut LDL kembali ke hati untuk diolah dan dibuang dari tubuh.
Mengutip situs resmi Hermina Hospitals, ketika kadar kolesterol jahat lebih tinggi dari batas normal, risiko penyakit kardiovaskular meningkat. Kolesterol tinggi bisa menyebabkan arterosklerosis, atau pengerasan pembuluh darah, yang menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner. Kondisi ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, mengganggu aliran darah menuju jantung, dan memicu serangan jantung serta stroke.
Risiko Penyakit Akibat Kolesterol Tinggi
- Serangan Jantung
Kadar kolesterol tinggi menyebabkan pembuluh darah kehilangan fleksibilitasnya, atau dikenal sebagai arterosklerosis, yang menghambat aliran darah ke organ vital. Penyumbatan di arteri koroner yang mengalirkan darah ke jantung dapat berakibat fatal, yakni serangan jantung.
Saat kolesterol jahat menumpuk, pembuluh darah akan menyempit dan kekurangan suplai darah ke jantung, memicu serangan jantung. Risiko serangan jantung sangat tinggi pada individu dengan kadar LDL yang tidak terkendali.
- Stroke
Penyempitan pembuluh darah di area otak dapat menyebabkan stroke, kondisi yang mengakibatkan penurunan fungsi otak secara drastis. Bila pembuluh darah tersumbat, suplai oksigen dan nutrisi ke otak terganggu, dan ini berdampak pada kemampuan berpikir, daya ingat, serta kondisi mental.
Stroke bisa terjadi mendadak saat penyumbatan arteri di otak semakin parah, memperbesar risiko kerusakan permanen pada jaringan otak.
- Penyakit Arteri Perifer
Penyumbatan kolesterol pada pembuluh darah perifer, khususnya di tangan atau kaki, bisa mengakibatkan nyeri kronis, kram, bahkan mati rasa pada area tersebut. Kondisi ini disebut penyakit arteri perifer, di mana aliran darah ke lengan dan kaki terhambat.
Sering kali, gejala awal penyakit ini tidak disadari. Namun, dengan meningkatnya kadar kolesterol, gejala akan bertambah parah, mengganggu aktivitas sehari-hari.
Faktor-Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi
- Pola Makan
Makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol menjadi salah satu pemicu utama kolesterol tinggi. Jika terlalu sering dikonsumsi, makanan jenis ini dapat meningkatkan kadar LDL dalam darah. Pola makan tinggi lemak sering kali diimbangi dengan kurangnya serat, sehingga memperburuk risiko peningkatan kolesterol.
Guna mencegah hal ini, disarankan mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayur dan buah, yang mampu menurunkan penyerapan kolesterol dari makanan.
- Gaya Hidup dan Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik juga berperan dalam peningkatan kolesterol jahat. Kebiasaan buruk ini membuat tubuh sulit membakar lemak berlebih, yang akhirnya menumpuk dalam darah. Dengan berolahraga teratur, tubuh akan meningkatkan kadar HDL, yang membantu membersihkan LDL.
Gaya hidup aktif tidak hanya membantu menjaga berat badan tetapi juga menurunkan risiko kolesterol tinggi secara signifikan.
- Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan kolesterol jahat. Zat kimia dalam rokok, seperti nikotin, menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri, sekaligus mengurangi kadar HDL.
Selain itu, merokok dapat memicu kondisi lain yang memperburuk kesehatan jantung, membuat risiko kolesterol tinggi lebih sulit dihindari.
Cara Mencegah Kolesterol Tinggi dalam Tubuh
- Mengatur Pola Makan Sehat
Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan tinggi serat dapat membantu menjaga kadar kolesterol tetap stabil. Makanan sehat seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan kaya akan serat yang membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
- Melakukan Aktivitas Fisik Teratur
Olahraga secara teratur, seperti berjalan kaki atau bersepeda, dapat membantu meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat. Aktivitas fisik membantu tubuh menjaga berat badan ideal, yang secara tidak langsung menurunkan risiko kolesterol tinggi.
- Menghindari Kebiasaan Merokok
Rokok memperburuk kondisi kesehatan jantung, meningkatkan kadar LDL, dan menurunkan HDL. Berhenti merokok menjadi salah satu langkah paling efektif dalam menjaga kadar kolesterol tetap sehat.
- Konsultasi Medis Secara Berkala
Memeriksakan kadar kolesterol secara berkala penting dilakukan, terutama bagi yang memiliki risiko kolesterol tinggi atau riwayat penyakit keluarga. Pemeriksaan rutin akan membantu memantau kadar kolesterol sehingga pengendalian bisa dilakukan lebih dini.
Apa saja gejala kolesterol tinggi?
Kolesterol tinggi biasanya tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, pemeriksaan darah rutin penting untuk mendeteksi kadar kolesterol.
Apakah semua lemak dalam makanan meningkatkan kolesterol?
Tidak semua lemak meningkatkan kolesterol. Lemak sehat seperti lemak tak jenuh pada ikan dan minyak zaitun justru membantu menurunkan LDL.
Berapa kadar kolesterol normal dalam tubuh?
Kolesterol total di bawah 200 mg/dL dianggap normal. LDL sebaiknya di bawah 100 mg/dL dan HDL di atas 60 mg/dL untuk menjaga kesehatan jantung.