Liputan6.com, Jakarta Komisi X DPR RI menyetujui proses naturalisasi tiga calon pemain Timnas Indonesia, yaitu Kevin Diks, Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij, dalam rapat kerja dengan Menpora Dito Ariotedjo. Noa Laeatomu juga memiliki darah Indonesia, keputusan ini telah mendapat persetujuan sebelumnya dari Komisi XIII DPR RI.
Noa Leatomu adalah sosok pesepak bola wanita yang menarik perhatian publik. Leatomu Lahir pada 7 November 2003 di Belanda, ia memiliki darah Indonesia yang berasal dari ayahnya yang berasal dari Maluku. Meskipun tumbuh di Negeri Kincir Angin, Noa memiliki kedekatan dengan budaya Indonesia dan telah mengembangkan bakatnya di dunia sepak bola sejak kecil.
Sejak usia dini, Noa menunjukkan minat yang kuat terhadap berbagai cabang olahraga, termasuk atletik, badminton, dan tenis. Namun, cinta terbesarnya terletak pada sepak bola, yang kini menjadi panggilan hidupnya. Saat ini, ia berkarier di klub Jong Fortuna Sittard, yang merupakan bagian dari liga tertinggi sepak bola wanita Belanda, Vrouwen Eredivisie, dan juga bermain untuk KRC Genk di Belgia sebagai bek sayap.
Di tengah kesibukannya berlatih dan bermain, Noa tetap berpegang pada warisan budayanya. Ia belajar bahasa Indonesia dari ayahnya dan merasakan kedekatan emosional dengan tanah air leluhurnya.
"Jadi, garis keturunan Indonesia saya berasal dari ayah. Ayah saya sepenuhnya adalah orang Indonesia," ungkap Noa, menegaskan komitmennya untuk membela Timnas Indonesia Putri.
Berikut profil Leatomu, Selasa (5/11).
Awal Karier Sepak Bola Noa Leatomu
Noa Leatomu memulai perjalanan sepak bolanya pada tahun 2013, ketika ia baru berusia 10 tahun. Dia bergabung dengan klub amatir di Belanda, di mana ia mengasah kemampuannya dan membangun fondasi yang kuat untuk kariernya.
"Saya sangat mencintai sepak bola dan ingin terus berkembang," katanya tentang motivasinya dalam bermain.
Setelah empat tahun di klub amatir, Noa mendapatkan kesempatan untuk bermain di Alemannia Aachen, klub divisi dua di Jerman. Selama dua tahun di sana, ia belajar banyak tentang permainan dan meningkatkan keterampilannya di lapangan. Selanjutnya, ia melanjutkan perjalanan kariernya di FC Eindhoven sebelum akhirnya menemukan tempatnya di Jong Fortuna Sittard pada tahun 2021.
Jong Fortuna Sittard dikenal sebagai klub yang fokus pada pengembangan pemain muda, dan Noa menjadi bagian penting dari tim yang berkompetisi di Beloften Eredivisie, divisi kedua Liga Belanda. Dengan bakat dan dedikasinya, ia terus menunjukkan performa yang mengesankan di lapangan, mendapatkan perhatian dari pelatih dan penggemar.
Keinginan untuk Memperkuat Timnas Indonesia
Noa memiliki aspirasi untuk bergabung dengan Timnas Indonesia Putri, yang merupakan langkah penting bagi karier internasionalnya. "Iya, saya ingin banget. Kalau ada kemungkinan ikut bergabung di Skuad Indonesia. Ya," ucapnya penuh semangat saat ditanya tentang keinginannya untuk mewakili Indonesia.
Darah Indonesia yang mengalir dalam dirinya membuatnya merasa terhubung dengan tanah air leluhurnya. Ayahnya, yang berasal dari Maluku, adalah sumber inspirasi utama baginya. "Jika saya bergabung dengan Timnas Indonesia, saya berharap akan mencapai banyak hal. Seperti lolos ke Piala Asia lalu kemudian berada di tiga besar Piala Asia," katanya, menunjukkan ambisi besar untuk tim yang akan ia bela.
Noa juga menyebutkan bahwa ia mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia dan berharap dapat membawa pengalamannya dari Eropa untuk berkontribusi bagi Timnas Indonesia. Dengan pengalaman yang dimilikinya, ia percaya dapat memberikan dampak positif bagi tim.
Pengalaman dan Rencana Masa Depan
Meskipun masih muda, perjalanan sepak bola Noa telah mengajarkan banyak pelajaran berharga. Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan di Maastricht University, Belanda, di jurusan Biomedic Science, yang memaksanya untuk membagi waktu antara akademik dan latihan sepak bola. "Saya berlatih tiga sampai empat kali seminggu, tetapi terkadang tugas kuliah membuat saya harus izin tidak mengikuti latihan," ungkapnya tentang tantangan yang dihadapinya.
Meskipun demikian, semangatnya untuk berlatih tidak pernah pudar. Ia terus bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan fisik dan teknisnya. Sesi latihan bersama ayahnya membantu menjaga kebugaran dan fokusnya, terutama menjelang peluang untuk membela Timnas Indonesia.
Noa berharap dapat menjadi bagian dari sejarah sepak bola wanita Indonesia yang sedang berkembang. Dia siap untuk berkontribusi, dan menciptakan jejaknya di kancah sepak bola internasional.
Berapa umur Noa Leatomu?
Noa Leatomu saat ini berusia 21 tahun. Ia lahir pada 7 November 2003
Berapa tinggi Noa Leatomu?
Tinggi Noa Leatomu adalah 161 cm.