Liputan6.com, Jakarta Kamala Harris adalah sosok yang telah mencatatkan sejarah dalam politik Amerika Serikat. Sebagai anak dari imigran asal India dan Jamaika, perjalanan hidupnya tidak hanya dipenuhi dengan perjuangan, tetapi juga komitmen terhadap keadilan dan kesetaraan. Harris yang kini menjadi calon presiden dari Partai Demokrat dikenal akan ketegasannya dalam memperjuangkan isu-isu sosial yang penting bagi rakyat Amerika.
Meniti kariernya di bidang hukum, Harris memulai langkahnya sebagai jaksa sebelum meraih posisi Jaksa Agung di California. Keberhasilannya di bidang hukum membawanya ke panggung politik yang lebih besar ketika ia terpilih sebagai senator dan akhirnya, Wakil Presiden Amerika Serikat. Dalam pencalonannya sebagai presiden, Harris membawa visi progresif untuk masa depan Amerika, yang diharapkan dapat menjawab tantangan-tantangan modern.
Dengan rekam jejak yang penuh prestasi dan dedikasi, Kamala Harris kini menjadi representasi harapan baru bagi Amerika. Profil dan perjalanan hidupnya mencerminkan semangat juang seorang pemimpin yang siap membawa perubahan berarti. Simak lebih lanjut perjalanan karier dan pandangan Kamala Harris dalam artikel yang dirangkum Liputan6, Selasa (5/11).
Masa Kecil di Keluarga Imigran
Kamala Devi Harris lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California, dalam keluarga imigran dengan latar belakang akademis dan aktivisme yang kuat. Ibunya, Shyamala Gopalan, adalah seorang ilmuwan kanker payudara asal India, sementara ayahnya, Donald Harris, berasal dari Jamaika dan bekerja sebagai profesor ekonomi di Stanford University. Kedua orang tua Harris bertemu di University of California, Berkeley, pusat gerakan advokasi perdamaian dan hak-hak sipil di era itu.
Sejak kecil, Harris telah terbiasa dengan lingkungan yang mendorong nilai-nilai keadilan sosial dan kesetaraan. Kedua orang tuanya aktif dalam gerakan hak-hak sipil, dan ini secara langsung memengaruhi pandangan hidupnya terhadap keadilan dan perlawanan terhadap diskriminasi. Harris bahkan mengingat masa-masa ketika ia diajak oleh ibunya untuk ikut dalam demonstrasi saat masih balita, sebuah pengalaman yang kelak membentuk karakter dan prinsip hidupnya.
Pada tahun 1970, kedua orang tua Harris bercerai, dan Harris beserta adiknya, Maya, dibesarkan oleh ibunya. Shyamala sangat berperan dalam membangun kepribadian Harris, terutama dalam menanamkan identitas budaya dan kebanggaan akan akar keluarganya. Kehidupan awal ini mengajarkan Harris nilai-nilai keteguhan dan kemandirian, yang membantunya meniti kariernya kelak.
Pendidikan dan Karier di Bidang Hukum
Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas di Montreal, Kanada, Kamala Harris melanjutkan pendidikannya di Howard University, sebuah institusi yang dikenal sebagai Historically Black Colleges and Universities (HBCUs) di Washington, D.C. Di Howard, Harris aktif dalam organisasi mahasiswa dan tim debat, di mana ia mengasah keterampilan kepemimpinan dan komunikasi yang nantinya berguna dalam kariernya.
Harris kemudian melanjutkan studinya di University of California, Hastings College of the Law, tempat ia meraih gelar Juris Doctor pada tahun 1989. Pendidikan hukum ini menjadi dasar kuat bagi Harris untuk berkarier di bidang hukum, di mana ia berharap bisa menegakkan keadilan dengan cara yang lebih inklusif. Setelah lulus, Harris diterima di State Bar of California pada tahun 1990, dan ia pun memulai perjalanan kariernya sebagai jaksa.
Sebagai wakil jaksa wilayah di Alameda County, California, Harris berfokus pada kasus-kasus yang melibatkan anak-anak dan keluarga. Pada tahun 1998, ia pindah ke Kantor Kejaksaan Wilayah San Francisco sebagai pengacara pengelola Career Criminal Unit, di mana ia menangani kasus-kasus yang melibatkan pelaku kriminal berulang. Dedikasinya di bidang hukum menambah reputasinya sebagai jaksa yang tegas dan berkomitmen.
Menjadi Jaksa Agung California dan Perjuangannya dalam Reformasi
Pada tahun 2003, Kamala Harris mencetak sejarah dengan terpilih sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, mengalahkan mantan bosnya, Terence Hallinan. Kemenangan ini membuka jalan baginya untuk berkontribusi lebih luas di bidang hukum. Dalam perannya sebagai jaksa wilayah, Harris fokus pada pendekatan yang lebih humanis dengan memperpanjang masa tahanan bagi pelaku kekerasan, tetapi juga memberikan program rehabilitasi bagi pelaku kejahatan tanpa kekerasan.
Karier Harris terus menanjak ketika pada tahun 2010 ia berhasil memenangkan pemilihan sebagai Jaksa Agung California. Dalam posisi ini, Harris mengatasi berbagai masalah hukum besar, termasuk tuntutan terhadap bank-bank yang terlibat dalam praktek pinjaman menyesatkan. Harris juga dikenal karena usahanya dalam melawan geng-geng kriminal yang mengancam keamanan warga California.
Sebagai Jaksa Agung, Harris turut serta dalam upaya reformasi peradilan pidana, terutama untuk melindungi hak-hak korban dan melakukan pembenahan di dalam sistem peradilan. Keberhasilannya di posisi ini membuatnya semakin dikenal dan dihormati di panggung nasional, yang kelak membawanya ke jenjang karier politik yang lebih tinggi.
Gantikan Joe Biden di Bursa Pilpres AS
Kamala Harris sempat menjadi sorotan setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan presiden 2024, menjadikannya kandidat utama untuk menggantikan posisi Biden di puncak tiket Demokrat. Survei terbaru menunjukkan Harris sebagai pilihan teratas di kalangan pemilih Demokrat, dengan 39% responden memilihnya sebagai pengganti Biden, menandakan dukungan yang kuat dari dalam partai.
Meskipun memiliki keunggulan dalam nama dan akses dana kampanye, Harris menghadapi tantangan terkait popularitasnya yang relatif rendah di kalangan pemilih kulit hitam dan Hispanik. Namun, pendukungnya percaya bahwa pengalaman politiknya sebagai wakil presiden dan fokus pada isu-isu seperti hak aborsi dapat menjadi aset berharga.
Dengan dukungan terbuka dari Biden, banyak pihak dalam Partai Demokrat berharap transisi kepemimpinan ini berjalan mulus. Harris kini merancang strategi kampanye yang optimis, berfokus pada isu-isu ekonomi yang relevan bagi pemilih, dan semua mata tertuju pada kemampuannya membangun dukungan menjelang pemilihan mendatang.
Persaingan Kamala Harris dengan Donald Trump di Pemilu AS
Persaingan antara Kamala Harris dan Donald Trump semakin memanas menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November 2024. Survei terbaru menunjukkan hasil ketat, dengan The Guardian mencatat Harris unggul tipis 48% berbanding 47% untuk Trump, sementara survei NBC menunjukkan hasil imbang 49% untuk masing-masing kandidat.
Harris unggul di negara bagian kunci seperti Nevada, North Carolina, dan Wisconsin, sementara Trump hanya unggul di Arizona. Para ahli strategi dari kedua kubu menyatakan bahwa kemenangan akan sangat bergantung pada perolehan suara di negara-negara bagian yang masih mengambang.
Dengan waktu yang semakin mendekat, kedua kandidat berupaya meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan. Harris fokus pada isu hak aborsi dan ekonomi, sedangkan Trump menekankan kebijakan imigrasi dan keamanan nasional. Tensi politik di AS meningkat menjelang pemungutan suara yang diprediksi akan sangat ketat.
Apakah Latar Belakang Keluarga Kamala Harris?
Kamala Harris lahir dari keluarga imigran, dengan ibunya berasal dari India dan ayahnya dari Jamaika. Kedua orang tuanya aktif dalam gerakan hak-hak sipil di Amerika.
Bagaimana Perjalanan Pendidikan Kamala Harris?
Kamala Harris belajar di Howard University untuk gelar sarjana, lalu melanjutkan ke University of California, Hastings College of the Law, untuk gelar hukum.
Apa Saja Kontribusi Kamala Harris saat Menjadi Jaksa Agung California?
Sebagai Jaksa Agung, Harris memperjuangkan perlindungan konsumen, melawan praktek pinjaman menyesatkan oleh bank, dan mengatasi geng kriminal.
Kapan Kamala Harris Menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat?
Kamala Harris dilantik sebagai Wakil Presiden pada Januari 2021 setelah memenangkan pemilu bersama Joe Biden.
Apa yang membuat Kamala Harris menjadi sosok bersejarah dalam politik AS?
Harris adalah perempuan pertama, orang kulit berwarna pertama, dan orang keturunan Asia Selatan pertama yang menjadi Wakil Presiden AS.