Liputan6.com, Jakarta Dapur bukan sekadar tempat memasak—bagi sebagian orang, dapur adalah ruang penuh cerita. Inilah yang terasa ketika melihat langsung dapur Haji Malih dalam video di kanal Taulany TV yang diunggah pada 16 September 2024 lalu. Sederhana, fungsional, namun memberi rasa nyaman yang tak bisa didapat dari desain mahal sekalipun.
Dalam kunjungan Andre Taulany ke rumah Haji Malih, dapur menjadi salah satu titik penting yang disorot. Meski tampil tanpa ornamen mewah, suasana dapurnya menyiratkan nilai kekeluargaan yang kuat. Aroma masakan, peralatan klasik, dan tatanan seadanya justru menciptakan kehangatan.
Tanpa embel-embel gaya modern, dapur di rumah Haji Malih justru menonjol karena kesederhanaan dan fungsinya yang maksimal. Sebuah potret rumah tangga yang jujur dan apa adanya.
Tata Letak yang Fungsional
Dapur rumah Haji Malih bisa dibilang sangat sederhana—tidak ada kitchen set built-in atau peralatan elektronik canggih. Rak piring kayu, kompor gas dua tungku, dan peralatan seadanya menjadi pengisi ruang ini. Tapi justru di situlah letak pesonanya: semua serba ada dan berfungsi.
Andre Taulany terlihat cukup kagum saat menyusuri rumah bagian yang menyatu langsung dengan area dapur. Warna netral mendominasi ruang ini, memberi kesan bersih dan tidak sumpek.
Meski tak besar, dapur ini terlihat ditata dengan prinsip efisiensi. Bumbu dapur tersusun rapi, alat masak diletakkan di tempat yang mudah dijangkau, dan tidak ada perabot yang mubazir. Tata letak ini memberi kesan bahwa dapur ini benar-benar digunakan setiap hari, bukan sekadar pajangan.
Warna Netral dan Perabot Seperlunya
Dari segi tampilan visual, dapur didominasi warna-warna netral seperti putih tulang, coklat kayu, dan sedikit sentuhan besi pada rak. Nuansa ini menciptakan kesan bersih dan sederhana. Meski sederhana, tidak ada kesan kumuh—semua terlihat terawat dengan baik.
Perabot yang ada pun tidak banyak, hanya seperlunya. Ada panci, baskom, toples bumbu, dan alat masak lainnya yang sudah menunjukkan tanda-tanda usia. Namun justru itu yang membuat dapur ini terasa "hidup", bukan sekadar ruang fungsional tapi ruang yang menyimpan cerita.
Hal menarik lainnya adalah tidak ada aksesoris atau hiasan dinding yang berlebihan. Ini menandakan bahwa fungsi lebih diutamakan daripada estetika. Tapi dari kesederhanaan itu, terpancar kehangatan rumah dan karakter pemiliknya yang rendah hati.
Tidak Banyak Ornamen, tapi Sarat Makna
Satu hal yang menarik, dapur ini tidak mencoba terlihat ‘Instagramable’. Tidak ada elemen dekorasi artifisial atau aksen mahal. Namun setiap barang tampak punya fungsi dan cerita, salah satunya kompor lawas yang masih prima dan telah menjadi saksi banyak masakan keluarga.
Dapur Haji Malih memiliki konsep open space yang berbatasan langsung dengan meja makan kecil dan ruang tengah yang menjadi ruang kumpul keluarga. Meja kayu kecil yang digunakan untuk menyiapkan masakan yang sudah matang.
Dari tata ruangnya, terlihat bahwa dapur ini mengutamakan fungsi dan kenyamanan. Ruangannya tidak banyak berubah mengikuti tren, tapi tetap relevan karena memenuhi kebutuhan penghuninya. Ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai rumah tangga Betawi tercermin kuat dalam tiap sudut.
Antara Masakan dan Cerita Keluarga
Dapur ini menjadi ruang di mana banyak hal terjadi, bukan cuma memasak. Dalam video YouTube Taulany TV, suasana dapur rumah Haji Malih terasa sebagai tempat berkumpul dan berbincang ringan. Ada nuansa emosional yang sulit dijelaskan—seolah di ruangan itu tersimpan banyak kenangan keluarga.
Tata letak dapur yang menyatu dengan bagian rumah lainnya memudahkan interaksi antaranggota keluarga. Tidak ada batas kaku antara ruang privat dan ruang dapur—semua menyatu dalam satu narasi rumah yang hidup. Ini menjadi contoh bagaimana dapur bisa menjadi pusat energi dalam rumah tangga tradisional.
Keseharian yang Terpantul dari Dapur
Kondisi dapur Haji Malih mencerminkan gaya hidup yang konsisten: sederhana, teratur, dan penuh makna. Meski sudah menjadi selebriti sejak lama, ia tidak mengubah rumah atau dapurnya menjadi lebih modern. Semua dibiarkan apa adanya, karena memang itu yang membuat rumahnya terasa "rumah".
Dari susunan peralatan hingga kebiasaan memasak, terlihat bahwa dapur ini memang digunakan sehari-hari. Tidak ada staging untuk kebutuhan konten, tidak ada pemanis tambahan. Bahkan, Haji Malih dan istrinya tetap menggunakan alat-alat lama yang sudah terbukti awet dan nyaman digunakan.
Pertanyaan Seputar Dapur Rumah Haji Malih
Apa yang membuat dapur Haji Malih terasa nyaman meski sederhana?
Karena ditata dengan penuh fungsi, tanpa barang mubazir, dan memancarkan suasana hangat kekeluargaan.
Apakah dapurnya menggunakan kitchen set modern?
Tidak. Dapur Haji Malih menggunakan rak kayu, perabot klasik, dan kompor gas biasa, mencerminkan kesederhanaan yang fungsional.
Apakah dapur ini masih aktif digunakan setiap hari?
Ya. Haji Malih menyebut istrinya masih memasak sendiri, menunjukkan bahwa dapur ini bukan sekadar simbol, tapi benar-benar hidup.