Liputan6.com, Jakarta Lari jarak pendek yang sering disebut sprint merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang cukup popular. Cabang olahraga ini menuntut kekuatan, kecepatan dan ketepatan dalam waktu singkat.
Di dunia atletik, lari jarak pendek menjadi ajang bergengsi yang sering diperlombakan di berbagai kompetisi, mulai dari tingkat sekolah, daerah, hingga internasional. Selain itu, lari jarak pendek juga bermanfaat bagi Kesehatan tubuh.
Aktivitas ini mampu melatih kekuatan otot, memperbaiki sistem pernapasan, dan meningkatkan daya tahan jantung. Lalu, apa sebenarnya pengertian lari jarak pendek, bagaimana teknik dasarnya, dan apa saja manfaatnya dalam kesehatannya.
Berikut penjelasan lengkap tentang pengertian lari jarak pendek yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.
Pengertian Lari Jarak Pendek
Lari jarah pendek merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang mengutamakan kecepatan. Lomba ini juga sering disebut dengan istilah sprint. Dalam perlombaan lari jarak pendek, setiap pelari harus berlari secepat mungkin untuk mencapai garis finish lebih dulu dari peserta lainnya.
Jarak yang ditempuh dalam lari jarak pendek biasanya 60 meter, 100 meter, 200 meter, atau 400 meter. Karena jaraknya tidak terlalu jauh, pelari harus bisa berlari dengan kecepatan penuh sejak awal hingga akhir lomba.
Menurut pendapat Yoyo Bahagia (2000:11), gerakan lari termasuk dalam fase layang, yaitu saat kedua kaki tidak menyentuh tanah. Ini yang membedakan lari dengan jalan kaki, karena dalam jalan kaki salah satu kaki selalu menapak di tanah.
Secara sederhana, lari jarak pendek bisa diartikan sebagai aktivitas berlari dengan jarak pendek dan dilakukan secepat mungkin. Jenis lari ini menjadi salah satu perlombaan yang paling populer di dunia, selain lari maraton.
Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
Usai memahami pengertian lari jarak pendek, penting pula untuk memahami teknik-teknik dalam melakukan lari jarak pendek. Dalam perlombaan lari jarak pendek, teknik dasar dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu start (permulaan), lari (fase berlari), dan finish (penyelesaian)
Setiap tahap memiliki teknik khusus yang perlu diperhatikan agar pelari bisa berlari dengan maksimal dan mencapai garis akhir dengan kecepatan terbaik.
- Teknik Start (permulaan)
Tahap start atau permulaan bisa menjadi penentu awal keberhasilan bagi seorang pelari. Start yang baik akan memberikan momentum kecepatan yang besar di awal lomba.
Adapun teknik atau cara yang dilakukan untuk start dalam lari jarak pendek yakni diawali dengan start jongkok. Start jongkok dilakukan dengan cara bagian lutut belakang pelari ditaruh di tanah dan kedua tangan berada di belakang garis strart.
Dalam kompetisi profesional, start lari jarak pendek menggunakan alat bantu bernama start block. Alat tersebut berfungsi untuk menahan kaki atlet pada awal perlombaan
Kemudian, tubuh diangkat sedikit, bagian punggung sejajar dna berat badan condong ke depan ketika wasit memberi aba-aba atau kata kata ‘bersedia’. Ketika wasit menyoraki mulai atau adanya bunyi pistol dan sejenisnya, pelari pun langsung meluncur cepat dengan mendorong kedua kakinya.
- Teknik Lari dalam Lari Jarak Pendek
Pastinya, teknik ini digunakan saat pelari sedang berlari atau tengah melakukan aktivitas tersebut. Adapun teknik dasar saat berlalu yang perlu diperhatikan yakni badan yang sedikit condong ke depan, ayunan lengan yang dilakukan secara seimbang dengan gerakan kaki.
Tak hanya itu, langkah kaki pun diatur secepat mungkin dengan menggunakan bagian ujung kaki sebagai tumpuannya, Tak lupa, pandangan diarahkan ke depan, bukan ke bawah dan atur pernapasan selama berlari.
- Teknik saat Melewati Garis Finish
Menjelang garis akhir, pelari harus tetap fokus dan tidak menurunkan kecepatan. Justru pada tahap inilah seluruh tenaga dan dorongan terakhir diperlukan agar dapat melewati garis finish dengan maksimal.
Untuk mencapai garis finish lebih dulu, ada dua teknik yang sering digunakan pelari, yaitu dengan mendorong dada ke depan atau memiringkan salah satu bahu ke depan. Gerakan ini dilakukan supaya bagian tubuh, terutama dada, menjadi yang pertama menyentuh garis finish.
Sesudah melintasi garis, pelari tidak boleh berhenti secara mendadak. Kecepatan harus dikurangi secara bertahap agar tubuh tetap seimbang dan terhindar dari risiko cedera.
Aturan dalam Lari Pendek
Dalam perlombaan lari jarak pendek, pemenang ditentukan berdasarkan waktu tempuh tercepat. Pelari yang pertama kali melewati garis finish dianggap sebagai juara, selama tidak melakukan pelanggaran atau keluar dari lintasan yang sudah ditetapkan. Karena itu, setiap pelari harus tetap menjaga posisi tubuh dan fokus hingga mencapai garis akhir.
Namun, ada beberapa hal yang bisa membuat hasil lomba dianggap tidak sah, bahkan berujung pada diskualifikasi. Berikut ini diantaranya:
Kesalahan pertama yang paling umum adalah melakukan start lebih dari tiga kali. Dalam ajang resmi, sistem akan memberi tanda berupa bunyi alarm jika pelari melakukan kesalahan saat start.
Pelanggaran berikutnya adalah mengganggu pelari lain. Tindakan ini tidak hanya merugikan peserta lain, tetapi juga bisa merusak konsentrasi dan performa diri sendiri. Oleh sebab itu, penting bagi setiap atlet untuk bersikap sportif dan percaya diri selama pertandingan.
Selain itu, keluar dari jalur sendiri atau masuk ke lintasan pelari lain juga termasuk pelanggaran yang bisa menyebabkan diskualifikasi. Menjaga fokus dan tetap berada di lintasan yang benar menjadi kunci penting agar hasil lomba sah dan sesuai aturan.
Manfaat Lari Jarak Pendek
Selain olahraga yang kompetitif, lari jarak pendek juga memberikan berbagai manfaat kesehatan jika dilakukan secara rutin dan benar. Berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Melatih Kekuatan dan Kelincahan Otot
Sprint memaksa otot bekerja secara maksimal dalam waktu singkat, terutama otot kaki, paha, dan betis. Hal ini dapat meningkatkan massa otot, daya ledak, serta keseimbangan tubuh.
2. Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Paru-Paru
Lari jarak pendek termasuk olahraga anaerobik yang efektif memperkuat jantung dan paru-paru. Aktivitas ini membantu tubuh memompa darah lebih cepat sehingga meningkatkan sirkulasi oksigen.
3. Membakar Kalori dan Lemak dengan Cepat
Sprint termasuk salah satu olahraga dengan pembakaran kalori tertinggi. Dalam 30 menit latihan intensif, tubuh dapat membakar ratusan kalori, membantu menurunkan berat badan, dan meningkatkan metabolisme.
4. Melatih Fokus dan Reaksi Tubuh
Teknik start dan kecepatan tinggi dalam sprint membutuhkan konsentrasi dan reaksi cepat. Latihan ini membantu meningkatkan refleks tubuh dan kemampuan berpikir cepat dalam situasi tertekan.
5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Dengan latihan rutin, tubuh menjadi lebih kuat, tidak mudah lelah, dan sistem imun meningkat. Selain itu, lari juga dapat membantu mengurangi stres karena tubuh melepaskan hormon endorfin yang membuat perasaan lebih bahagia.