Nyeri Tubuh Akibat Diabetes, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

1 week ago 3

Liputan6.com, Jakarta Penderita diabetes seringkali menghadapi berbagai tantangan kesehatan, termasuk nyeri tubuh yang sulit dihindari. Nyeri ini umumnya disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang memicu gangguan sirkulasi darah, sehingga saraf-saraf dalam tubuh mengalami kerusakan. Kondisi tersebut dikenal sebagai neuropati diabetik dan merupakan salah satu komplikasi serius yang sering dialami oleh pengidap diabetes.

Neuropati diabetik menyebabkan rasa nyeri, kesemutan, dan bahkan kehilangan sensasi di bagian tubuh tertentu. Gejala ini biasanya muncul di tangan, kaki, dan tungkai, serta bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. "Nyeri saraf diabetes sering terjadi pada mereka yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan baik," menurut Diabetes.co.uk, yang menjelaskan bahwa aliran darah yang buruk menyebabkan saraf-saraf mengalami kerusakan.

Mengendalikan kadar gula darah dengan pola makan dan gaya hidup sehat menjadi cara utama untuk mengurangi risiko nyeri akibat diabetes. Pada artikel ini, akan dijelaskan langkah-langkah sederhana untuk mencegah dan mengatasi nyeri saraf akibat diabetes, berikut informasinya dirangkum Liputan6, Rabu (6/11).

Apa Itu Nyeri Tubuh Akibat Diabetes?

Nyeri tubuh pada penderita diabetes umumnya disebabkan oleh neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf yang terjadi akibat kadar gula darah tinggi. Ketika aliran darah terganggu, saraf tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga menyebabkan nyeri. Nyeri ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti sensasi terbakar, kesemutan, atau nyeri tajam yang menusuk.

Penderita diabetes yang mengalami nyeri ini mungkin merasakan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau bekerja dengan tangan. Nyeri ini tidak hanya mengganggu secara fisik, tetapi juga bisa menurunkan kualitas hidup penderita secara keseluruhan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes merupakan salah satu penyebab utama kerusakan saraf yang berujung pada nyeri kronis, terutama pada kasus diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.

Mengapa Diabetes Menyebabkan Kerusakan Saraf?

Diabetes mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula darah. Pada kasus diabetes tipe 2, tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak efektif menggunakan insulin yang tersedia. Hal ini menyebabkan kadar gula darah tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama, yang akhirnya merusak pembuluh darah kecil yang menyuplai saraf.

Kerusakan saraf akibat diabetes ini disebut neuropati perifer. Kondisi ini menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan di tangan, kaki, dan tungkai. "Neuropati diabetik sering kali terjadi karena kadar gula darah tinggi yang merusak saraf dengan memengaruhi pembuluh darah yang mensuplai saraf tersebut," jelas Diabetes.co.uk.

Gejala Nyeri Tubuh Akibat Diabetes yang Perlu Diperhatikan

Gejala umum dari neuropati diabetik termasuk nyeri yang menyakitkan, kesemutan, sensasi terbakar, hingga mati rasa pada ekstremitas. Beberapa penderita mungkin merasakan nyeri tajam seperti ditusuk jarum atau terbakar di kaki dan tangan mereka. Nyeri ini bisa muncul kapan saja, terutama pada malam hari.

Selain itu, pengidap juga sering merasakan kelemahan otot atau bahkan kehilangan keseimbangan. Nyeri ini juga menyebabkan kesulitan tidur, yang pada akhirnya memperburuk kondisi fisik dan mental penderita.

Mengelola Kadar Gula Darah untuk Mengurangi Nyeri

Kunci utama untuk mencegah nyeri tubuh akibat diabetes adalah mengendalikan kadar gula darah dengan pola makan dan gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan yang tepat dengan komposisi yang seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.

Selain itu, pengidap diabetes dianjurkan untuk menghindari gula tambahan dan makanan tinggi lemak jenuh. Menjaga pola makan dengan asupan kalori yang sesuai kebutuhan juga penting untuk mencegah lonjakan gula darah yang dapat memperburuk nyeri.

Olahraga Teratur sebagai Pencegah Nyeri Tubuh

Olahraga adalah cara efektif untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi nyeri akibat neuropati diabetik. Aktivitas fisik secara teratur membantu tubuh memanfaatkan gula darah secara lebih efektif, mengurangi resistensi insulin, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Jenis olahraga yang dianjurkan meliputi latihan aerobik dengan intensitas sedang, seperti berjalan cepat, berenang, atau bersepeda selama 30-45 menit per sesi, minimal tiga kali seminggu.

Istirahat Cukup dan Hindari Kebiasaan Buruk

Istirahat yang cukup membantu tubuh memperbaiki jaringan dan saraf yang rusak. Disarankan untuk tidur setidaknya 8 jam setiap malam untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih.

Selain itu, menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol sangat penting karena kedua kebiasaan ini dapat memperburuk neuropati diabetik dan meningkatkan risiko komplikasi lainnya pada penderita diabetes.

Mengonsumsi Makanan Anti-Inflamasi

Beberapa makanan diketahui memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi nyeri akibat diabetes. Misalnya, ikan berlemak seperti salmon dan mackerel, serta rempah seperti jahe dan kunyit, dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Konsultasikan dengan Dokter untuk Pengobatan Tepat

Nyeri akibat diabetes sebaiknya dikelola dengan pengawasan dokter. Konsultasi rutin memungkinkan penderita mendapatkan pengobatan yang sesuai untuk mengelola kadar gula darah dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Nyeri Akibat Diabetes: Apakah Diabetes Bisa Menyebabkan Nyeri Tubuh?

Ya, diabetes dapat menyebabkan nyeri tubuh melalui kerusakan saraf akibat gula darah tinggi.

Bagaimana Cara Mengatasi Nyeri Tubuh Akibat Diabetes?

Pengelolaan gula darah, pola makan sehat, olahraga, dan istirahat cukup adalah langkah penting.

Apa Gejala Awal Nyeri Akibat Diabetes?

Gejala umum meliputi sensasi kesemutan, nyeri seperti terbakar, dan mati rasa di ekstremitas.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |