Liputan6.com, Jakarta Seni rupa merupakan salah satu jenis karya seni yang menonjolkan unsur visual. Banyak seniman besar yang berfokus pada karya seni rupa, seperti Pablo Picasso, Leonardo Da Vinci, Vincent Van Gogh, dan lain sebagainya. Di Indonesia, ada beberapa seniman besar yang berfokus pada penciptaan karya seni rupa seperti Raden Saleh, Affandi, dan Basuki Abdullah.
Salah satu hal yang penting untuk membuat karya seni rupa adalah unsur seni rupa itu sendiri. Unsur seni rupa ini jarang diperhatikan orang, khususnya bagi orang awam para penikmat karya seni. Padahal melalui unsur-unsur inilah seorang seniman ingin mengomunikasikan sesuatu pada penikmatnya. Dengan kata lain, unsur-unsur ini mengandung beragam makna simbolik. Lalu apa saja unsur-unsur seni rupa itu? Berikut Liputan6.com merangkum unsur seni rupa yang diambil dari berbagai sumber.
Apa Unsur Seni Rupa?
Sebelum berkenalan lebih jauh mengenai jenis-jenis unsur seni rupa, alangkah lebih baiknya kita mengetahui definisi dari unsur seni rupa sendiri. Menurut I Made Suparta, akademisi seni dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, unsur dalam seni rupa sangat penting untuk membuat suatu obyek terlihat lebih menarik. Unsur seni rupa dibutuhkan untuk membangun karakter dari suatu karya.
Berdasarkan dimensinya, seni rupa terbagi ke dalam dua jenis yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan, komik, dan fotografi. Sementara contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah patung, kerajinan tangan, wayang, diorama, dan sejenisnya.
Made Suparta melanjutkan, seperti dikutip dari laman Isi-dps.ac.id, unsur seni rupa ini disusun satu per satu hingga menciptakan suatu bentuk.
Wujud Unsur Seni Rupa
Dirangkum dari berbagai sumber, unsur seni rupa ada delapan wujud yaitu bentuk, garis, titik, bidang, warna, tekstur, gelap terang, dan ruang. Masing-masing unsur saling melengkapi antara satu dengan lainnya dan tidak berdiri terpisah.
Unsur pertama adalah bentuk. Bentuk terdiri dari penggabungan dari berbagai bidang. Misal dalam sebuah lukisan dua dimensi, bentuk rumah terdiri dari penggabungan bidang segitiga yang menyusun bagian atap dan bidang persegi yang menyusun bagian badan rumah. Bentuk mobil terdiri dari penggabungan bidang persegi yang menyusun bagian badan mobil dan bidang lingkaran yang menyusun bagian roda.
Unsur kedua adalah garis. Menurut Made, garis adalah unsur paling penting dalam suatu karya seni rupa. Garis di sini memiliki fungsi untuk menghubungkan dua buah titik sehingga dapat menghasilkan irama. Keberadaan garis ini bisa ditelisik lebih jauh pada karya-karya lukisan manusia purba pada tempat tinggal mereka di gua. Pada seni kriya, garis dalam ornamen bersifat aktual atau nyata, sedangkan dalam seni pahatan, garis bersifat maya atau berupa kesan.
Unsur ketiga adalah titik. Di sini titik adalah elemen paling mendasar dalam karya seni rupa dua dimensi. Dari titik inilah pengembangan menuju garis dapat dilakukan. Bisa dibilang, titik merupakan awal mula dari garis. Ketika kita menggambar, kita akan meletakkan pena kita pada suatu tempat tertentu pada lembar kertas. Nah tempat di mana kita meletakkan pena untuk pertama kali inilah yang disebut titik. Setelah itu, kita akan meletakkan pena pada sisi lain di lembar kertas. Maka satu titik baru tercipta. Begitulah seterusnya sehingga satu titik ke titik lain saling berhubungan.
Unsur keempat adalah bidang. Bidang adalah permukaan datar yang terbentuk ketika sebuah garis bertemu pada ujung pangkalnya. Bidang ini dapat berbentuk persegi, lingkaran, segitiga, atau bentuk lainnya.
Unsur kelima adalah warna. Ketika sebuah bentuk sudah utuh, maka suatu karya akan mengalami proses pewarnaan. Made Suparta membagi warna ke dalam tiga jenis yaitu warna primer, warna sekunder, dan warna tersier. Warna primer melingkupi merah, kuning, dan biru. Ketiga warna ini disebut warna primer karena dari tiga warna inilah seluruh warna yang ada di muka bumi ini berasal.
Warna sekunder melingkupi oranye, hijau, dan ungu. Sedangkan warna tersier melingkupi coklat, abu-abu, dan lainnya. Menurut Herbert Read, penggunaan warna dapat digolongkan menjadi tiga yaitu warna heraldik, harmonis, dan murni. Menurut teori warna, hitam dan putih tidak dapat digolongkan menjadi warna.
Unsur keenam adalah tekstur. Menurut Made Suparta, tekstur merupakan sifat dari permukaan suatu benda. Biasanya ini diperhatikan pada sebuah karya seni rupa tiga dimensi. Tekstur sendiri terbagi menjadi dua yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Semua karya seni rupa yang dibuat dari benda berstekstur dapat dipastikan bahwa benda itu bertekstur nyata. Sementara karya seni rupa yang dibuat dari benda tidak bertekstur, misalnya saja kertas polos, bisa dikatakan tekstur karya itu semu. Sebuah karya lukis bisa tergolong karya bertekstur semu karena tekstur harus digambarkan sendiri oleh pelukisnya, seakan-akan kertas yang rata itu ada teksturnya.
Unsur ketujuh adalah gelap terang. Di sini, gelap terang merupakan efek yang ditimbulkan dari pencahayaan pada objek, di mana terdapat sisi terang yang terkena cahaya dan sisi gelap yang tidak terkena cahaya.
Dan unsur terakhir adalah ruang. Dalam dunia seni rupa, ruang adalah unsur yang memberikan kesan keluasan, kesatuan, kedalaman, atau jauh dekatnya suatu obyek. Menurut Made Suparta, ruang dapat diperoleh melalui permainan perspektif. Dalam sebuah karya dua dimensi, ruang hanya bersifat ilusi. Sementara dalam karya tiga dimensi, ruang bisa berbentuk ilusi dan bisa berbentuk nyata. Komponen ruang sendiri terbagi menjadi ruang positif dan ruang negatif. Ruang positif punya batas yang jelas, sedangkan ruang negatif tidak punya batas yang jelas dan sulit dirasakan keberadaannya.
People Also Ask
1. Apa saja unsur-unsur seni rupa yang utama?
Unsur utama seni rupa terdiri dari titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan ruang. Ketujuh unsur ini saling berhubungan dan menjadi fondasi penting dalam menciptakan karya seni dua dimensi maupun tiga dimensi.
2. Apa fungsi garis dalam seni rupa?
Garis berfungsi untuk membentuk objek, menunjukkan arah, serta memberikan kesan gerak dan emosi dalam karya seni. Misalnya, garis lurus memberi kesan tegas dan kuat, sedangkan garis melengkung menciptakan nuansa lembut dan dinamis.
3. Mengapa warna dianggap penting dalam seni rupa?
Warna memberikan makna emosional dan simbolik pada karya seni. Misalnya, warna merah sering diartikan sebagai keberanian, warna biru melambangkan ketenangan, dan warna hijau menggambarkan kesegaran alam. Kombinasi warna yang tepat dapat memperkuat pesan visual dalam karya.
4. Apa perbedaan antara bidang dan bentuk dalam seni rupa?
Bidang adalah area datar yang dibatasi oleh garis, seperti segitiga atau lingkaran, sedangkan bentuk memiliki dimensi ruang yang nyata, seperti kubus, bola, atau silinder. Bidang biasanya digunakan dalam karya dua dimensi, sementara bentuk muncul pada karya tiga dimensi.
5. Bagaimana unsur ruang digunakan dalam karya seni rupa?
Unsur ruang menciptakan kedalaman dan perspektif dalam karya seni. Dalam seni dua dimensi, ruang ditampilkan melalui bayangan dan komposisi, sedangkan dalam seni tiga dimensi, ruang bisa dirasakan langsung oleh pengamat karena memiliki volume nyata.