Memahami Sahur Artinya Apa, Makna dan Hikmah di Balik Tradisi Ramadhan

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah, sahur artinya menjadi salah satu aktivitas penting yang tidak bisa dipisahkan dari ibadah puasa. Sebagai istilah yang berasal dari bahasa Arab, sahur artinya tidak sekadar aktivitas makan dan minum di waktu dini hari, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual yang mendalam bagi umat Islam.

Ketika membahas sahur artinya, kita perlu memahami bahwa ini adalah sebuah tradisi yang telah dianjurkan langsung oleh Rasulullah SAW. Dalam berbagai hadits, dijelaskan bagaimana sahur menjadi pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa umat terdahulu, menunjukkan betapa pentingnya aktivitas ini dalam ritual ibadah puasa Ramadhan.

Memahami sahur artinya secara mendalam akan membantu kita menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan bermakna. Tidak hanya sebagai asupan nutrisi untuk menjalani puasa, tetapi juga sebagai momen spiritual yang penuh keberkahan, dimana Allah SWT dan para malaikat memberikan rahmat kepada orang-orang yang melakukannya.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber perngertian dan hikmahnya, pada Rabu (5/2).

Masyarakat Muslim di AS punya berbagai cara untuk menghidupkan suasana Ramadan. Salah satunya dengan buka bersama dan makan sahur di restoran halal. Tim VOA mengajak Anda ke sebuah restoran Pakistan, yang membawa kemeriahan Ramadan ke negeri Paman Sa...

Pengertian dan Definisi Sahur

Sahur dalam terminologi Islam memiliki makna yang mendalam dan komprehensif. Dalam bahasa Arab, kata sahur terbagi menjadi dua istilah yang saling berkaitan. As-sahurr, dengan fathah pada huruf sin, mengacu pada makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk sahur. Sementara as-suhuur, dengan dhommah pada huruf sin, merujuk pada aktivitas makan sahur itu sendiri.

Para ulama telah memberikan definisi yang mendalam tentang sahur. Menurut mereka, sahur merupakan aktivitas makan dan minum yang dilakukan pada waktu dini hari, dimulai dari tengah malam hingga menjelang fajar. Aktivitas ini bukan sekadar rutinitas makan biasa, melainkan bagian integral dari ibadah puasa yang memiliki nilai spiritual tersendiri.

Yusuf Qardhawi, dalam karyanya "Mukjizat Puasa", memberikan penjelasan komprehensif tentang sahur. Beliau memaparkan bahwa sahur adalah hidangan yang dikonsumsi pada waktu dini hari, tepatnya setelah pertengahan malam hingga menjelang fajar. Tujuan utamanya adalah memberikan kekuatan kepada orang yang berpuasa agar dapat menjalani puasa dengan lebih baik, terutama dalam menghadapi rasa lapar dan dahaga di siang hari.

Dalam praktiknya, sahur menjadi sebuah ritual yang memadukan aspek jasmani dan rohani. Melalui sahur, seorang Muslim tidak hanya mempersiapkan fisiknya untuk berpuasa, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk meraih keberkahan spiritual di waktu yang istimewa ini. Waktu sahur juga menjadi momen yang tepat untuk melakukan ibadah tambahan, seperti berdoa dan berdzikir, karena ini adalah waktu dimana Allah SWT menurunkan rahmat-Nya.

Dalil dan Hukum Sahur

Anjuran untuk melaksanakan sahur memiliki landasan kuat dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA menyebutkan:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Latin: "Tasahharuu fa inna fis-suhuuri barakah"

Artinya: "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR Bukhari)

Dalam aspek hukum Islam, sahur memiliki status sunnah mu'akkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini diperkuat dengan hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al Khudri RA, dimana Rasulullah SAW bersabda:

السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Latin: "As-suhuuru uklatun barakatun falaa tada'uuhu wa law an yajra'a ahadukum jar'atan min maa-in fa innallaha wa malaa-ikatahu yushalluuna 'alal mutasahhiriin"

Artinya: "Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya walaupun hanya dengan seteguk air. Karena Allah SWT dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur)." (HR Ahmad)

Waktu dan Ketentuan Sahur

1. Waktu Pelaksanaan Sahur

Allah SWT telah menetapkan waktu sahur dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 187:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

Latin: "Wa kuluu wasyrabuu hattaa yatabayyana lakumul khaithul abyadhu minal khaithil aswadi minal fajri tsumma atimmush-shiyaama ilal layl"

Artinya: "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam."

2. Ketentuan Waktu yang Dianjurkan

Para ulama menganjurkan untuk mengakhirkan waktu sahur, atau melaksanakannya di penghujung waktu yang diperbolehkan. Hal ini memiliki beberapa hikmah:

  • Mempersingkat jarak antara waktu sahur dengan waktu menahan puasa
  • Memberikan energi yang lebih optimal untuk menjalani puasa
  • Mendapatkan keberkahan waktu dini hari yang merupakan waktu turunnya rahmat Allah
  • Memungkinkan untuk melakukan ibadah tambahan seperti shalat tahajud dan berdoa

Hikmah dan Manfaat Sahur dalam Kehidupan Muslim

Sahur memiliki berbagai hikmah dan manfaat yang sangat berharga dalam kehidupan seorang Muslim. Tidak hanya memberikan kekuatan fisik untuk menjalani puasa, tetapi juga menyimpan berbagai keberkahan yang mendalam. Pemahaman tentang hikmah dan manfaat sahur ini dapat membantu kita untuk lebih menghargai dan memanfaatkan momen berharga ini dengan sebaik-baiknya.

Manfaat Spiritual yang Mendalam

Dari sisi spiritual, sahur memberikan kesempatan istimewa bagi seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Waktu sahur merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa, dimana Allah SWT memberikan jaminan pengabulan doa bagi hamba-Nya yang memohon di waktu tersebut. Lebih dari itu, para malaikat memberikan shalawat kepada orang-orang yang melakukan sahur, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al Khudri RA.

Momen sahur juga menjadi waktu yang tepat untuk berdzikir dan beristighfar. Keheningan dini hari menciptakan suasana yang khusyuk untuk mengingat Allah SWT dan memohon ampunan atas segala dosa. Dengan melaksanakan sahur, seorang Muslim juga menunjukkan ketaatannya dalam menjalankan sunnah Rasulullah SAW, yang telah mengajarkan pentingnya sahur sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa umat terdahulu.

Keberkahan bagi Kesehatan Jasmani

Dalam perspektif kesehatan, sahur memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi tubuh selama menjalankan puasa. Makan sahur membantu menjaga stamina dan energi sepanjang hari, sehingga seseorang dapat tetap produktif dalam menjalankan aktivitasnya. Asupan nutrisi dan cairan saat sahur juga berperan penting dalam mencegah dehidrasi dan menjaga metabolisme tubuh tetap stabil selama berpuasa.

Para ahli kesehatan menegaskan bahwa sahur membantu mencegah berbagai gangguan kesehatan yang mungkin timbul selama puasa. Dengan makan sahur, kadar gula darah dapat terjaga lebih stabil, sistem pencernaan bekerja lebih baik, dan tubuh mendapatkan waktu yang cukup untuk memproses nutrisi sebelum memulai puasa. Hal ini menunjukkan bagaimana ajaran Islam tentang sahur sejalan dengan prinsip-prinsip kesehatan modern.

Penguatan Ikatan Sosial

Sahur memiliki dimensi sosial yang tidak kalah pentingnya dalam membangun harmoni kehidupan bermasyarakat. Momen sahur menjadi waktu berkumpulnya keluarga di meja makan, memberikan kesempatan untuk mempererat hubungan dan komunikasi antar anggota keluarga. Di tengah kesibukan sehari-hari, waktu sahur menjadi momen berharga untuk berbagi cerita dan perhatian dengan orang-orang terdekat.

Dalam konteks yang lebih luas, tradisi sahur juga memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Di berbagai daerah, masih terdapat tradisi membangunkan tetangga untuk sahur atau berbagi makanan sahur dengan tetangga sekitar. Kebiasaan ini tidak hanya mempererat hubungan antar tetangga, tetapi juga membangun tradisi positif yang dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Praktik sahur bersama ini juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kepedulian sosial, kebersamaan, dan pentingnya berbagi dengan sesama. Melalui momen sahur, anak-anak dapat belajar tentang makna Ramadhan yang sesungguhnya, tidak hanya sebagai bulan menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai bulan untuk meningkatkan kepekaan sosial dan memperkuat tali silaturahmi.

Memahami sahur tidak hanya sebatas mengetahui artinya sebagai aktivitas makan dan minum sebelum fajar, tetapi juga mencakup dimensi spiritual yang mendalam. Sahur adalah salah satu karakteristik khusus yang membedakan puasa umat Islam dengan puasa umat-umat terdahulu, sekaligus menjadi bukti kasih sayang Allah SWT kepada umat-Nya.

Dengan melaksanakan sahur sesuai tuntunan yang diajarkan, kita tidak hanya mendapatkan kekuatan fisik untuk berpuasa, tetapi juga meraih keberkahan spiritual yang berlimpah. Sahur menjadi momen istimewa dimana kita bisa lebih dekat dengan Allah SWT, mendapatkan curahan rahmat-Nya, serta shalawat dari para malaikat.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |