Menurut legenda Manchester United, Paul Scholes, pelatih Ruben Amorim terlalu menekankan pada taktik sehingga para pemain kehilangan semangat dan kebebasan dalam bermain. Scholes berpendapat bahwa pendekatan yang terlalu kaku ini bisa menjadi salah satu penyebab utama menurunnya performa tim di lapangan. Ia merasa bahwa para pemain seharusnya diberi lebih banyak kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka selama pertandingan.
Sejak mengambil alih sebagai pelatih kepala pada akhir tahun 2024, Amorim belum mampu membawa Manchester United ke posisi yang lebih baik di Premier League. Saat ini, tim tersebut masih berada di posisi ke-13 setelah mengalami tiga kekalahan berturut-turut dalam pertandingan liga. Kondisi ini tentu menjadi perhatian bagi para penggemar dan pengamat sepak bola.
Walaupun tim menunjukkan potensi di kompetisi Liga Europa dan berhasil mengalahkan Arsenal di Piala FA bulan lalu, ketidakpuasan masih terasa di kalangan pemain dan staf.
"Ketidaknyamanan terasa baik di dalam maupun luar lapangan," kata Scholes. Hal ini menunjukkan bahwa ada masalah mendasar yang perlu segera diatasi agar tim dapat kembali ke jalur kemenangan.
Scholes, yang telah menghabiskan seluruh karier profesionalnya bersama Manchester United dengan lebih dari 700 penampilan, mengamati perilaku tim sebelum pertandingan. Ia memberikan pandangannya tentang faktor-faktor yang mungkin menghambat performa mereka.
Menurutnya, suasana tim yang kurang harmonis dan tekanan berlebihan dari pelatih bisa menjadi penghalang bagi para pemain untuk tampil maksimal.
Scholes Beri Kritik terhadap Strategi Taktis Amorim
Scholes menyatakan kekhawatirannya bahwa sepak bola masa kini yang terlalu fokus pada taktik telah mengurangi kebebasan bermain para pemain.
"Saat ini, dengan sepak bola yang begitu taktis, saya merasa kehidupan para pemain seperti tersedot keluar," kata Scholes.
Menurutnya, saat ia masih aktif bermain, ia lebih menikmati kebebasan dalam bermain. Ia mengungkapkan bahwa ia sering menonton sepak bola, namun tidak menganalisis permainan secara mendalam seperti yang dilakukannya di masa lalu.
Scholes juga mengamati Manchester United dalam beberapa minggu terakhir, terutama bagaimana mereka melakukan pemanasan sebelum pertandingan. Ia menyebutkan bahwa ia melihat para pemain berlatih formasi tim.
Observasi tersebut menunjukkan bagaimana perubahan dalam pendekatan taktik bisa memengaruhi cara bermain dan persiapan tim. Perubahan ini, menurut Scholes, mungkin telah mengurangi elemen spontanitas yang dulu lebih banyak terlihat dalam permainan sepak bola.
Dampak Perubahan Strategi terhadap Para Pemain
Sejak kedatangan Amorim, Manchester United mengalami perubahan taktik yang cukup signifikan dibandingkan masa kepelatihan Erik ten Hag. Pelatih asal Portugal ini cenderung memilih formasi dengan tiga bek tengah serta dua wing-back yang aktif dan menerapkan strategi pressing yang lebih agresif.
Namun, Scholes merasa khawatir bahwa terlalu banyak fokus pada taktik sebelum pertandingan dapat mengganggu konsentrasi para pemain. "Mereka menempatkan lima bek yang bertahan di depan gawang, lalu ada umpan silang yang datang ke kotak penalti untuk disambut oleh para penyerang. Mereka bahkan mulai berlatih set-piece di depan fans, yang menurut saya terasa aneh," ungkap Scholes.
Menurutnya, "Pemanasan seharusnya untuk menikmati permainan, memiliki bola di kaki, dan melatih sentuhan." Namun, saat ini segala sesuatunya lebih terfokus pada aspek taktik, dan ia merasa tidak yakin dapat menghadapinya jika masih bermain.
Scholes berpendapat bahwa para pemain United mungkin belum sepenuhnya terbiasa dengan perubahan besar yang dibawa oleh Amorim. Perubahan ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa performa tim belum stabil, terutama di kompetisi Premier League.
Peringkat Liga Inggris musim 2024/2025
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.net